Catut nama Kapolresta Banda Aceh, Dirut SPBU ketipu Rp 50 Juta
Merdeka.com - Direktur SPBU Cot Iri, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh Ilyas Johan menjadi korban penipuan mengatasnamakan Kapolresta Banda Aceh. Akibatnya, Ilyas Johan mengalami kerugian Rp 50 juta.
Adapun modus operandinya bermula, Muhajir (32) yang membuat laporan Jumat (21/8) sekitar pukul 08.30 WIB ditelpon oleh Fahri Rizal yang mengaku Bos Pertamina Banda Aceh dan hendak berbicara dengan Direktur SPBU, Ilyas Johan.
Lantas, Fahri Rizal mengirim nomor HP yang katanya milik Kapolresta Banda Aceh. Tanpa curiga, Ilyas Johan langsung menghubungi nomor tersebut. Saat itu, yang mengaku Kapolresta Banda Aceh itu meminta dikirimkan uang sebesar Rp 50 juta.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Kenapa kakek memberi uang palsu ke dokter? “Loh dokter kan pasang gigi palsu kan? Jadi saya bayarnya juga pakai uang palsu, kan sama-sama palsu“ ujar sang kakek.
Setelah menerima telepon, hari itu juga sekira pukul 10.20 WIB, korban langsung menuju Bank BRI Unit Simpang Surabaya mengirim uang ke rekening BRI 365301001254507 atas nama Bayu Suhendra dan ke rekening 119401002565505 atas nama Budi Haryanto masing-masing Rp 25.000.000.
"Kasus penipuan ini sudah dilaporkan pada kita, pelapor atas nama Muhajir warga Beurawe, Banda Aceh," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes pol Zulkifli, Minggu (23/8) di Banda Aceh.
Merasa sudah tertipu, Muhajir dan Ilyas Johan langsung ke Mapolresta Banda Aceh untuk melapor.
"Setelah korban melapor, perkara ini langsung kita tangani," imbuhnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengakuan itu disampaikan Supriyani saat diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca SelengkapnyaBid Propam terus melakukan pemeriksaan terhadap Ipda Muhammad Idris dan Aiptu Amiruddin terkait kasus guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito Supriyani.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaKasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.
Baca SelengkapnyaKedua pejabat Polsek Baito dicopot pertanggal 11 Novemer 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaPatsus merupakan prosedur yang dijalankan oleh Provos terhadap polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
Baca SelengkapnyaSelain vonis penjara, Saiful juga dijatuhi denda sebesar Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaTak terkira, Kapolres seketika memberi uang secara cuma-cuma.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaDidatangi sang aparat, ibu kantin secara sukarela memberi sejumlah lembaran uang dari kantong sendiri.
Baca Selengkapnya'Pinjam Dulu Seratus' tengah ramai dipakai oleh kalangan anak muda sebab banyaknya fenomena teman yang kerap meminjam uang tetapi enggan mengembalikannya.
Baca Selengkapnya