CCTV tunjukkan tak ada paksaan terhadap WN China yang diperkosa
Merdeka.com - Petugas Kepolisian dan PT Angkasa Pura II telah melihat hasil rekaman CCTV yang terpasang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Hotel Pop terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan dua petugas aviation security terhadap WN China. Dalam rekaman tersebut terlihat, awal mula wanita berinisial ZZ terlihat turun dari pesawat pada Sabtu 20 Desember 2014.
Sesaat setelah mendarat, ZZ bertemu dengan seorang perempuan yang diduga sesama WN China. Sesampai di luar atau depan bandara, wanita itu juga disambut seorang perempuan. Lalu pada Senin (22/12) 20.02 WIB, ZZ datang kembali ke Bandara dengan pakaian berbeda serta menggunakan taksi Blue Bird.
Kedatangan wanita tersebut saat itu mengundang petugas Avsec, karena menurut sopir taksi ZZ tidak mau turun.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
"Jadi terang sudah, kalau dia datang bukan baru turun dari pesawat, tetapi dari luar bandara mau ke bandara malam itu," terang Manajer Humas dan Protokoler Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, Jumat (26/12) malam. Setelah dibantu petugas, akhirnya ZZ turun dari taksi lalu masuk ke dalam Terminal 2D.
Masih berdasarkan rekaman CCTV, sesampai di Terminal 2D, ZZ ada sekitar tiga jam kebingungan di sekitar check in area. Setelah ditanya ZZ menjawab menggunakan bahasa mandarin tidak bisa berbahasa Inggris.
Lalu dibawa seorang petugas Avsec yang dicurigai sebagai pelaku berinisial BP ke ruang Imigrasi. Di sana dipertemukan dengan orang yang mengerti berbahasa mandarin. Entah bagaimana jawaban ZZ tidak mengenakan penerjemah yang kebetulan adalah seorang penumpang yang ingin ke Pontianak.
"Sekitar pukul 23.29 WIB, BP dan seorang petugas Avsec mengantar ZZ keluar dari area check-in melalui pintu security check point (SCP) 1 Pintu 2. Sekitar 23.31 WIB, ZZ turun melalui Lift 3B menuju lobi dalam kedatangan," tutur Yudis.
Di sana dia cukup lama, sehingga berganti hari yakni Selasa (23/12). ZZ duduk di bangku khusus pengunjung atau penjemput sekitar pukul 00.10 WIB.
ZZ mengenakan jaket hitam kemudian tiduran di bangku tersebut. Tak lama kemudian muncul R pukul 00.54 WIB. R yang diduga pelaku tampak datang sendiri dan duduk di samping ZZ. Namun, tak lama R kemudian pergi dari samping ZZ. Sekitar pukul 01.11 WIB, tampak R datang bersama BP dan seorang petugas lain yakni RF untuk bertanya kepada ZZ.
"Saat itu RF lalu pergi dari lokasi. Yang terlihat pada CCTV hanya dua orang petugas Avsec yakni BP dan R yang ada di sana bersama ZZ mengobrol," katanya.
Pukul 01.18 WIB, BP dan R serta ZZ pergi menuju Lift. Setelah pukul 01.20 WIB, mereka bertiga menuju kembali ke SCP 1 Pintu 2. "Pukul 01.42 ketiganya keluar lagi. Pukul 01.43 WIB, ketiganya naik taksi dan meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta. Yang diduga kemungkinan besar ke hotel," ungkapnya.
Pada pukul 08.50 WIB, kehadiran ZZ juga terekam. Dia tampak tiba di lobi jalur 2 lalu lintas terminal A. Sekitar pukul 10.33 WIB, korban tampak menuju SCP Meeting Point Terminal C dan terlihat mengadu pada petugas. Avsec.
"Saat itu korban melapor kehilangan tas," katanya. Kemudian sekitar pukul 10.43 WIB, petugas Avsec tampak berusaha menanyakan kepada penumpang lain yang terlihat berkewarganegaraan Tionghoa untuk membantu komunikasi.
Pukul 11.01 WIB, sejumlah petugas polisi datang menuju SCP Meeting Point Terminal 1C. Pukul 11.11 WIB polisi meninggalkan SCP Meeting Point T1C menuju Pospol.
"Itu hasil rekaman CCTV yang ada di Bandara ini. Adapun kami membaca di media, pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap CCTV di Hotel Pop. Meski tak ada paksaan, tetap perbuatan kedua orang oknum petugas Avsec tersebut telah mempermalukan bangsa ini, dan tentunya akan ada sanksi berat," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka sempat menikmati hiburan dan minum alkohol hingga pukul 01.00 WITA Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaPolisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerlihat seorang laki-laki menyelamatkan seorang perempuan yang berada di lantai 8
Baca SelengkapnyaDari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaChief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber memuji respon cepat polisi menangani kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca Selengkapnya