Cegah bentrok dengan Opang, GO-JEK di Malang pilih-pilih penumpang
Merdeka.com - Pengemudi GO-JEK di Kota Malang dan sekitarnya tidak khawatir akan berbenturan dengan ojek pangkalan (Opang). Mereka mengaku tidak mengambil penumpang di sekitar pangkalan.
"Kalau ojek konvensional itu mangkal, penumpang di sekitar pangkalan. Kalau kita datang ke rumah pelanggan," kata Gunawan Saputra (40), salah satu pengemudi GO-JEK di Malang, Selasa (31/5).
GO-JEK mulai beroperasi di Kota Malang dan sekitarnya sejak Jumat (27/5). Seperti GO-JEK di wilayah lain, mereka dilengkapi dengan jaket dan helm warna hijau. Sekitar 500 orang telah bergabung dengan angkutan roda 2 tersebut.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Kenapa driver ojol itu mengantar pelanggan dengan pelan? Isi Pesan di Helm 'Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak..' isi pesan yang ditulis tangan itu. Rupanya, driver ini memang sudah tak lagi muda. Usianya sudah menginjak 60 tahun, namun tetap harus bekerja untuk keluarganya. Karena itu juga, anaknya juga merasa cemas pada bapaknya.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Siapa yang suka naik angkot tapi tak pernah bayar? Siapakah yang suka naik angkot, tetapi tidak pernah bayar angkot? Jawab: Supir angkot
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
Gunawan yakin tidak akan ada gesekan antara GO-JEK dan ojek tradisional. Kendati tidak ada ketentuan yang mengatur, dirinya tetap memakai etika. Gunawan tidak akan mengambil penumpang yang menjadi jatah ojek pangkalan.
"Saya sendiri berusaha menjaga, yakin tidak ada gesekan. Contoh penumpang yang di stasiun, customer saat konfirmasi saya minta agak geser. Saling menjaga saja," kata Gunawan yang mengaku sudah mengangkut tiga penumpang itu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto mengungkapkan, pihaknya tidak bisa melarang beroperasinya GO-JEK. Karena memang tidak ada ketentuan yang melarangnya.
"Ojek bukan jenis transportasi publik berdasarkan Undang-undang Lalu Lintas. Sehingga tidak ada izin yang harus diurus dan tidak bisa melarang juga," kata Handi.
Keberadaan GO-JEK, katanya tidak berbeda dengan ojek tradisional. Sehingga dua-duanya bisa beroperasi, sebelum muncul ketentuan yang mengaturnya.
"Kalau GO-JEK dikatakan ilegal, itu (ojek tradisional) juga ilegal juga, Ini kan berkaitan. Sudahkah pemerintah menyiapkan transportasi yang memadai?" tegasnya.
Masyarakat luas, kata Handi, akan diuntungkan dengan hadirnya GO-JEK, apalagi jika tidak ada perbaikan pelayanan di angkutan umum. Apalagi dua kali penurunan BBM terakhir, tidak diikuti penurunan tarif atau kenaikan fasilitas.
"Masyarakat diuntungkan dengan GO-JEK, kalau tidak memperbaiki fasilitas, masyarakat akan beralih sendirinya. Jangan salahkan masyarakat," tegasnya.
Sementara Hilda Daningtyas, salah satu penumpang GO-JEK mengaku mendapat kenyamanan. Pelayanan, berupa keramahan dan kepastian tarif membuat lebih nyaman.
"Saya dari Pasar Oro-oro Dowo sampai Jalan Sultan Agung, cuma Jalan Sultan Agung enggak ada di Peta. Tarifnya pasti Rp 15 ribu," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian layanan ini untuk menghindari keterlambatan calon penumpang karena adanya kemacetan arus lalu lintas di sekitaran Monas dan jalan menuju St. Gambir.
Baca SelengkapnyaPemudik yang tidak memiliki tiket, dilarang memasuki area pelabuhan. Polisi menentukan radius untuk pembelian tiket.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa adu jotos antara sekuriti dan driver ojol terjadi di Stasiun LRT Kuningan
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaPengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaLatif mengatakan, pihaknya telah menyiapkan titik-titik penyekatan untuk menjaga masyarakat supaya tidak melakukan arak-arakan.
Baca SelengkapnyaPolda Banten tidak menerapkan contra flow, itu karena arus kendaraan yang mengarah ke Jakarta harus tetap dibuka
Baca SelengkapnyaKAI menyediakan layanan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.
Baca Selengkapnya