Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah beras plastik, pedagang Pasar Kendal tolak pasokan luar daerah

Cegah beras plastik, pedagang Pasar Kendal tolak pasokan luar daerah Beras Palsu. ©instagram.com/dewinurizza

Merdeka.com - Pedagang beras di Pasar Kendal, Semarang, menolak beras dari luar daerah dan menjual beras yang tidak diketahui asalnya. Pedagang hanya menjual beras yang didatangkan dari wilayah Kendal dan Grobogan, Jawa Tengah.

Salah seorang penjual beras di Pasar Kendal, Nurwahyudin mengaku resah dengan maraknya beras berbahan plastik yang tengah ramai diperbincangkan warga beberapa hari belakangan. Menurut Nurwahyudin, kabar beras berbahan dasar plastik tersebut mengakibatkan pendapatannya menurun.

"Meski tidak besar pengaruhnya namun para pembeli menanyakan asal beras untuk memastikan beras tersebut asli bukan plastik," kata Nurwahyudin, Kamis (21/5).

Dia mengatakan, selama ini tidak pernah mendatangkan beras dari luar daerah untuk dagangannya. Menurut Nurwahyudin, beras yang dijual diambil langsung dari gudang beras di Kendal dan Grobogan milik keluarganya.

"Saya ambil dari gudang beras milik saudara di Purwodadi," ujar dia.

Keresahan pun dirasakan warga akan beras berbahan dasar plastik. ""Khawatir mas beras yang dibeli beras plastik. Maka dari itu harus jeli dan memastikan beras tersebut benar beras asli,"" ujar Suhartiningsih, warga Kebondalem yang ditemui saat membeli beras di Pasar Kendal Kamis (21/5) siang.

Harga beras sendiri di Pasar Kendal, mengalami kenaikan menjelang bulan ramadhan tahun ini. Harga beras naik berkisar antara Rp 500 hingga Rp 2.000 perkilogram. Beras jenis C-4 dari harga Rp 7500 kini dijual Rp 7800 perkilogram, sedangkan jenis mentik dan pandanwangi naik tinggi dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu perkilogram.

Seperti diketahui, beras berbahan dasar plastik bermula dari temuan seorang pedagang nasi di Bekasi, Jawa Barat. Ketika dimasak, beras tersebut tak lunak seperti beras pada umumnya.

Sebelumnya Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindag Kop) Kota Bekasi telah menindaklanjuti kasus dugaan adanya beras palsu berbahan plastik, dengan mengirimkan sampel ke perusahaan uji laboratorium swasta dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Kami sudah mengirim sampel ke Sucofindo, perusahaan uji lab swasta dan BPOM. Hasilnya baru ke luar besok," jelas Herbert Panjaitan, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Bekasi ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (20/5).

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga
Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga

Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.

Baca Selengkapnya
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Kemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan

Harga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium

Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.

Baca Selengkapnya
Aksi Paslon Bagi-Bagi Beras di Pilkada Garut Ikut Picu Penurunan Omzet Pedagang
Aksi Paslon Bagi-Bagi Beras di Pilkada Garut Ikut Picu Penurunan Omzet Pedagang

Omzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Keluhkan Harga Beras Terus Alami Kenaikan: Bisa-Bisa Tidak Makan karena Tak Mampu Beli
Masyarakat Keluhkan Harga Beras Terus Alami Kenaikan: Bisa-Bisa Tidak Makan karena Tak Mampu Beli

Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Stok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya

Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya
Bulog 'Banjiri' Pasar Johar Karawang dengan SPHP, Sebut Harga Beras Turun
Bulog 'Banjiri' Pasar Johar Karawang dengan SPHP, Sebut Harga Beras Turun

Selain Pasar Induk Beras Cipinang, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga penting.

Baca Selengkapnya
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga
Beras Mahal, Pedagang Warteg Pilih Kurangi Porsi Nasi Ketimbang Naikkan Harga

Harga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.

Baca Selengkapnya
Masuk Musim Panen, Harga Beras di Cipinang Turun Rp 1.000 Per Kilogram
Masuk Musim Panen, Harga Beras di Cipinang Turun Rp 1.000 Per Kilogram

Ketua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.

Baca Selengkapnya