Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Campak dan Difteri, Orang Tua Diimbau Tetap Imunisasi Anak Selama Pandemi

Cegah Campak dan Difteri, Orang Tua Diimbau Tetap Imunisasi Anak Selama Pandemi imunisasi difteri. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Selama pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, layanan dan jadwal imunisasi bagi anak menjadi tertunda. Hal ini, harus menjadi perhatian ekstra bagi para orang tua. Sebab, anak yang belum dan atau tidak diimunisasi berpotensi terkena penyakit yang tidak kalah mengerikan daripada Covid-19.

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunadi mengatakan, ada dua jenis penyakit yang bisa menginfeksi anak-anak saat belum melaksanakan imunisasi. Yaitu campak dan difteri.

"Kita takut dengan Covid tapi sebenarnya yang lebih berbahaya adalah campak. Satu orang Covid bisa menularkan kepada 1,5 sampai 3,5 orang. Tapi campak, 1 orang sakit bisa menularkan ke 18 orang. Jadi dia lebih berbahaya daripada Covid," kata Hartono di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (8/6).

Orang lain juga bertanya?

Sementara Difteri, berpotensi mematikan seorang anak. Karena, katanya, ketika seorang anak sudah terinfeksi difteri maka bukan tidak mungkin bisa kepada tindakan bedah.

"Kalau anak sudah terkena sakit (difteri) maka saluran nafasnya akan tertutup selaput membran. Kalau tertutup anak tidak bernafas, bunyi ngorok. Kita harus membuat lobang," kata Hartono.

"Kalau selaputnya dicongkel dia akan berdarah banyak, anaknya bisa meninggal karena pendarahan. Makanya harus dilubangi lehernya, tenggorokannya," sambungnya.

Lebih parahnya, lanjutnya, obat untuk penyakit difteri ini tidak diproduksi oleh lembaga kesehatan di Indonesia. Sehingga, obat tersebut harus di impor dan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya dimasa seperti ini.

Oleh karenanya, ia menyarankan para orang tua untuk tetap membawa anak-anaknya ke posyandu atau puskesmas meskipun sudah melewati masa jadwal yang ditentukan.

"Misalnya, anaknya umur 9 bulan nih sekarang, kemarin belum dapat imunisasi difteri ketiga, jadi bisa sekalian. 9 bulan, bisa dapat imunisasi campak atau MR dan imunisasi difteri tadi. Imunisasi diberikan bersamaan. Jadi suntik kiri kanan. Jangan khawatir, suntik dua kali enggak masalah. Banyak anak-anak yang sudah mengalami beberapa imunisasi sekaligus. Bawa ke posyandu, puskesmas untuk melengkapi imunisasi," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mudah Menular, Begini Cara Mencegah Terjangkit Cacar Air dan Gondongan
Mudah Menular, Begini Cara Mencegah Terjangkit Cacar Air dan Gondongan

Gondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal

Difteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023

Tercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota

Baca Selengkapnya
Ketahui Imunisasi Apa Saja yang Wajib Diberikan pada Anak demi Kesehatannya
Ketahui Imunisasi Apa Saja yang Wajib Diberikan pada Anak demi Kesehatannya

Pemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Difteri, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
Ciri-ciri Difteri, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Difteri adalah infeksi bakteri yang serius dan menular. Penting untuk mengenali cirinya karena penyakit ini tergolong berbahaya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Rekomendasi IDI bagi Masyarakat untuk Menghadapi Cacar Monyet atau Monkeypox
Ketahui Rekomendasi IDI bagi Masyarakat untuk Menghadapi Cacar Monyet atau Monkeypox

PB IDI memberi sejumlah langkah preventif bagi masyarakat untuk menghadapi cacar monyet.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ragam Ekspresi Murid SD di Depok Disuntik Vaksin Difteri Tetanus
FOTO: Ragam Ekspresi Murid SD di Depok Disuntik Vaksin Difteri Tetanus

Kegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Difteri dan Gejalanya yang Wajib Diwaspadai, Bisa Timbulkan Komplikasi Serius
Cara Mencegah Difteri dan Gejalanya yang Wajib Diwaspadai, Bisa Timbulkan Komplikasi Serius

Cara mencegah penyakit difteri yang paling efektif dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup bersih juga dapat mencegahnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Difteri, Kenali Ciri-Ciri Penderitanya
Cara Mencegah Penularan Difteri, Kenali Ciri-Ciri Penderitanya

Difteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.

Baca Selengkapnya