Cegah Covid-19 Melonjak, 15 Ribu Personel Gabungan Siap Bubarkan Kerumunan di Bogor
Merdeka.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkap ada kenaikan kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir. Khawatir lonjakan kasus terus terjadi, Pemkot Bogor pun menyiapkan 15 ribu personel gabungan jelang Idulfitri.
"Tidak boleh main-main. Harus disikapi dengan sangat serius. Jangan sampai terjadi lonjakan gelombang kedua," kata Bima Arya, Senin (26/4).
Bima mengatakan, klaster keluarga dan luar kota masih mendominasi sebaran kasus Covid-19. Selain itu, remaja dan lansia pun ikut menambah jumlah kasus positif di Kota Bogor.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
"Tindakan tegas akan diberlakukan bagi para pelanggar kerumunan di tempat-tempat umum. Bahkan tidak menutup kemungkinan diberikan sanksi juga berupa penyegelan, denda dan lain-lain bagi hotel, restoran serta tempat umum," ujar dia.
Bima menjelaskan, menyiagakan 15 ribu personel gabungan itu untuk memperketat mobilitas warga selama Ramadan hingga Idulfitri nanti, sekaligus penyekatan kepada para pemudik.
Tercatat, hingga Senin (26/4), jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bogor mencapai 15.113 orang. Di antaranya masih sakit 555 orang, selesai isolasi/sembuh 14.313 orang dan meninggal 245 orang.
Khusus pelaksanaan Salat Ied (Idulfitri) tingkat kota ditiadakan, namun diperkenankan di tingkat lokal dengan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, Satgas Covid-19 Kota Bogor membentuk Satgas Kewaspadaan Pemudik dan Pendatang. Tujuannya untuk menjaring dan memonitor pergerakan dan mobilitas warga, baik yang datang maupun yang akan keluar dari Kota Bogor.
"Hal ini dimaksudkan sebagai upaya kita untuk menekan para pemudik dan pendatang yang memaksakan diri, ada sanksi-sanksi yang akan kita bentuk dalam sebuah Perwali baru. Dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan semua akan secara aktif turun untuk memonitor," ujar Susatyo.
Bagi para pendatang yang sampai di Kota Bogor, Satgas Kewaspadaan kata Kapolresta, akan melakukan penindakan secara berjenjang dan terukur, baik evakuasi, testing bahkan upaya penyidikan secara hukum acara pidana. Penyekatan akan dilakukan secara makro maupun mikro untuk menjaring para pendatang.
"Penyekatan akan dilakukan di enam titik perbatasan, selain itu juga ada checkpoint di terminal maupun stasiun, ditambah lagi tim mobile untuk memonitor angkutan-angkutan gelap," ujar dia.
Menurut dia, disinyalir ketika bus diperketat dan sebagainya, ada kendaraan-kendaraan pribadi yang digunakan sebagai sarana mudik sehingga akan dilakukan pemeriksaan. Untuk mudik lokal di Jabodetabek atau disebut mudik lokal, kata Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, diperbolehkan.
"Ada zonasi Jabodetabek, dibolehkan yang namanya mudik lokal. Plat nomor polisi dari mulai yang berakhiran huruf S sampai dengan Z, kami akan lakukan prioritas untuk pengetatan. Karena dari Bogor ke Sukabumi atau Cianjur maupun sebaliknya dianggap sebagai mudik di luar zona. Ini harus dimengerti semua masyarakat," tegasnya.
Pengetatan juga dilakukan di hotel-hotel, penginapan, tempat kost dan sebagainya. Ketika menerima tamu harus dilengkapi bukti hasil test Covid-19. Sebelum dilaksanakan, terlebih dahulu akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun imbauan kepada para pengendara serta pemilik angkutan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya