Cegah difteri, Dinkes Kota Malang akan gelar imunisasi ulang
Merdeka.com - Kota Malang menjadi salah satu dari 16 Kota/Kabupaten di Jawa Timur sasaran ORI (outbreak response immunization) difteri. Pendataan sasaran ORI akan dilakukan selama seminggu, mulai 3 Januari 2018.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Malang Husnun Muarif mengatakan, sasaran ORI adalah warga Kota Malang berusia antara 1-19 tahun. ORI sendiri akan dilakukan dalam beberapa gelombang.
"Gelombang pertama Januari sampai Februari, putaran kedua Maret sampai April dan putaran ketiga antara Juli sampai Agustus. Sekitar 6 bulan setelah putaran kedua," kata Husnun, Jumat (29/12).
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Kapan difteri menular? Infeksi dapat menularkan dari seseorang dengan infeksi ke membran lendir pada orang lain.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Kapan gejala difteri muncul? Gejala difteri biasanya muncul 2 sampai 5 hari setelah seseorang terinfeksi.
-
Bagaimana cara mencegah difteri? Cara mencegah difteri yang paling efektif adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin difteri biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan dalam imunisasi DPT.
Tahapan yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang adalah menentukan sasaran dengan melakukan pendataan. Selanjutnya mengakumulasi jumlah sasaran sebelum menginventaris kebutuhan vaksin, tim, alat dan penanganan limbah pembuangannya (safety box).
Belajar dari imunisasi rubela (MR) beberapa waktu lalu, jumlah sasaran mencapai puluhan ribu. Padahal sasaran imunisasi rubela usia 1-15 tahun. Pendataan untuk ORI hanya dilakukan untuk usia 15-19, karena data yang 1-15 menggunakan data MR.
"Kemarin saja kita MR usia 1-15 tahun sekitar 32 ribu. Kalau ditambah sampai umur 19 tahun yang jelas lebih dari itu," tegasnya.
Kota Malang sendiri telah melakukan imunisasi untuk difteri tetapi hanya bersifat lokal, di mana kasus ditemukan. Sepanjang 2017 ditemukan 19 kasus, dan 2016 sebanyak 14 kasus.ORI akan dilakukan di sekolah dan masyarakat, yang tidak sekolah pun tetap masuk menjadi sasaran.
"Hanya locus, misalnya kemarin di SMA 3, hanya di seputar SMA 3 dan penderita yang ada di rumah. Belum menyeluruh Kota Malang," terangnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) menunjuk sejumlah daerah di Indonesia untuk menggelar vaksinasi ulang difteri melalui ORI. Penetapan sasaran ORI berdasarkan adanya peningkatan kasus atau dari sebelumnya tidak ada kasus kemudian ditemukan kasusnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPolio merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi kepada anak-anak.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaDiare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca Selengkapnya