Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah gerakan radikal, Pangdam Hasanuddin minta waspadai indekos dan masjid

Cegah gerakan radikal, Pangdam Hasanuddin minta waspadai indekos dan masjid Apel antisipasi gerakan radikal di Sulsel. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Untuk mengantisipasi gerakan kelompok radikal dan penyebaran paham radikalisme, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti meminta kepada masyarakat mewaspadai indekos dan menjaga masjid sebagai tempat yang sakral. Masjid kata dia merupakan tempat ibadah dan harus dijaga dari penetrasi kelompok-kelompok tersebut.

Hal ini disampaikan Agus di depan para pejabat utama Kodam, pejabat utama Polda, kapolres-kapolres dan para lurah, kades dari Makassar dan kabupaten-kabupaten terdekat serta ratusan Babinsa, Bhabinkamtibmas yang mengikuti apel besar yang diisi pemaparan antisipasi gerakan radikal dan radikalisme. Acara berlangsung di balai Manunggal Prajurit Jenderal Sudirman, Senin, (4/6).

Selain Agus, pembicara lain adalah pejabat Gubernur Sulsel Sumarsono dan Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono.

Orang lain juga bertanya?

Mantan deputi I bidang pencegahan, perlindungan dan deradikalisasi BNPT ini memaparkan fenomena kelompok-kelompok radikal yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

Menurutnya, orang menjadi radikal dan radikalisme itu diawali dengan mempersiapkan diri. Sebelum merancang sebuah aksi teror, selalu didahului survei, rapat-rapat, berkumpul di rumah kos misalnya. "Hari-harinya penjual bakso, tiap hari bawa gerobak yang penghasilannya hanya Rp 50 ribu, Rp 100 ribu. Tapi kalau malam mereka berkumpul, banyak sandal di depan kosnya, 5 sampai 10 pasang lalu beli nasi goreng 10 bungkus. Itu uangnya dari mana," tuturnya.

Kemudian di masjid, tambahnya, kadang-kadang sangat berbahaya karena masjid dijadikan sebuah tempat untuk bersembunyi, menghindarkan diri dari kejaran petugas. Di Sulsel pernah terjadi, seorang pelarian dari Bima, dikejar-kejar Densus 88 Antiteror lalu dia menumpang di salah satu masjid.

"Pengakuan pelarian ini kalau dia berasal dari daerah tapi tidak punya biaya. Lalu mulailah bantu-bantu di masjid menyapu, mengepel dan oleh pengurus masjid diberi tumpangan bahkan diberi makan. Mulailah pelarian ini mengaji dan suaranya enak mengundang simpati. Diberi kesempatan azan, baca Alquran hingga diangkat jadi khatib dan dijadikan tempat belajar agama. Dia lalu dianggap ustaz padahal di daerah lain dia seorang pembunuh yang dikejar-kejar polisi," papar Agus.

"Fenomena seperti ini yang terjadi di masjid jadi tolong jaga masjid. Masjid itu tempat yang sakral, jangan digunakan untuk melakukan kegiatan yang tidak baik. Demikian juga dengan kos-kosan, harus diwaspadai," tukasnya.

Agus berpesan, tugas semua pihak saat ini adalah bagaimana mengidentifikasi orang-orang, terutama kelompok-kelompok yang eksklusif, menjauhkan diri atau tidak mau menyatu dengan masyarakat.

"Alihkanlah perhatian pada orang-orang yang keluar dari sistem, keluar dari pergaulan kita, yang mulai menyendiri harus diperhatikan. Banyak cara yang bisa dilakukan antara lain perkuat Siskamling, aktifkan wajib lapor 24 jam bagi pendatang. Ini jangan jadi jargon saja tapi harus diimplementasikan di lapangan," tandasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi
Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi

Jokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cegah Bahaya Radikalisme, Densus 88 Dilibatkan Dalam Pengamanan Pilkada Serentak
Cegah Bahaya Radikalisme, Densus 88 Dilibatkan Dalam Pengamanan Pilkada Serentak

Densus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif

Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah
Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah

Bripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik
Polri Tegaskan Tempat Ibadah Bukan untuk Kepentingan Politik

Kepolisian menegaskan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye politik di dalam tempat ibadah.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
KAI Tak Akan Tolerir, Serahkan Kasus Dugaan Terorisme Pegawai DE ke Penegak Hukum
KAI Tak Akan Tolerir, Serahkan Kasus Dugaan Terorisme Pegawai DE ke Penegak Hukum

Gerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya