Cegah Hoaks, Dapatkan Informasi Tentang Gempa Bumi di Sini
Merdeka.com - Indonesia merupakan negara rawan bencana, baik letusan gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Kondisi ini disebabkan, Indonesia berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Dikelilingi cincin api.
Dalam sepekan terakhir, gempa bumi terjadi signifikan di sejumlah wilayah Indonesia. Tercatat sebanyak 13 kali gempa yang dirasakan masyarakat dengan magnitudo dan kedalaman bervariatif.
Di tengah intensnya aktivitas gempa, masih ada warga yang belum mengetahui cara mendapatkan informasi tersebut. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan lengkap seputar cara memperoleh informasi gempa bumi.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan pihaknya sudah menyediakan sistem informasi bencana. Seperti SMS blast gempa, aplikasi mobile berbasis Android Info BMKG, Warning Receiver Systems (WRS) Mobile BMKG, Realtime Earthquake BMKG, Telegram Bot BMKG, dan website bmkg.go.id.
"Tinggal pasang di Hp (Handphone) karena di situ kita mendapat informasi cepat," katanya kepada merdeka.com, Kamis (17/3).
Bila belum memahami informasi gempa bumi dari sistem informasi bencana, masyarakat disarankan untuk berkomunikasi dengan petugas BMKG yang ada di daerah maupun pusat. Opsi lainnya, bisa berkomunikasi dengan mitra BMKG di daerah yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kalau ada apa-apa terkait dengan ketidakpahaman, terkait informasi warning kontak BMKG, jangan tanya orang yang tidak tahu. Komunikasi dengan petugas pusat atau daerah atau tanya BPBD mitra kita di daerah," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Daryono mengungkap penyebab wilayah Indonesia diguncang gempa signifikan sepekan terakhir. Menurutnya, rentetan gempa terjadi bukan karena saling picu satu gempa dengan yang lain. Melainkan karena sumber gempa di Tanah Air yang sangat banyak berstatus aktif.
"Peningkatan aktivitas gempa sepekan terakhir ini merupakan hal yang wajar, karena sumber gempa kita memang banyak dan sangat aktif," ucapnya.
Daryono meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik di tengah aktivitas gempa yang signifikan. Dia menyebut, rentetan gempa sepekan terakhir berkekuatan relatif kecil sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
"Patut disyukuri," singkatnya.
Meski demikian, dia mengingatkan masyarakat tetap waspada. Terutama pada zona seismic gap yang memicu gempa bumi dengan magnitudo 6,7 di wilayah pantai selatan Nias Selatan, Sumatera Utara, Senin (13/3) pukul 04.9 WIB.
Menurutnya, zona seismic gap masih menyimpan energi dan belum terlepaskan selama lebih dari 200 tahun. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 8 kali gempa susulan yang belum diketahui apakah sekedar gempa susulan biasa atau gempa pembuka (foreshocks) di segmen Mentawai-Siberut.
Daryono menekankan, potensi gempa dan tsunami akan selalu ada di wilayah Indonesia. Bahkan kapan terjadinya tidak dapat diprediksi, sehingga upaya mitigasi tetap harus disiapkan.
"Rentetan gempa sepekan terakhir merupakan bagian dari proses alam, yang sebenarnya dapat diantisipasi dan dikurangi risikonya. Pastikan rumah kita strukturnya tahan gempa dan kita memahami cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami," ujarnya.
13 Kali Gempa Sepekan Terakhir
Berikut ini daftar 13 kali gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir:
1. Gempa Ambon (magnitudo 3,3) pada 16 Maret 2022 pukul 14.14 WIB, dipicu sesar aktif.2. Gempa Selatan Jawa Barat (magnitudo 5,3) pada 16 Maret 2022 pukul 10.00 WIB, dipicu deformasi intraplate hasil pergerakan lempeng.3. Gempa Garut Selatan (magnitudo 3,6) pada 15 Maret 2022 pukul 23.51, dipicu sesar Garsela.4. Gempa Pangandaran (magnitudo 3,9) pada 14 Maret 2022 pukul 21.15 WIB, dipicu sesar dasar laut.5. Gempa Ternate (magnitudo 4,9) pada 14 Maret 2022 pukul 11.08 WITA, dipicu sesar aktif.6. Gempa Siberut (magnitudo 6,7) pada 14 Maret 2022 pukul 04.09 WIB, dipicu aktivitas subuksi lempeng.7. Gempa Garut Selatan (magnitudo 2,5) pada 13 Maret 2022 pukul 19.46 WIB, dipicu sesar Garsela.8. Gempa Cianjur (magnitudo 3,0) pada 13 Maret 2022 pukul 10.11 WIB, dipicu sesar Cimandiri.9. Gempa Ransiki Papua (magnitudo 3,7) pada 13 Maret 2022 pukul 03.13 WIT, dipicu sesar Ransiki.10. Gempa Selatan Jabar dan Banten (magnitudo 5,3) pada 12 Maret 2022 pukul 12.31 WIB, dipicu sesar Cimandiri.11. Gempa Manggarai (magnitudo 4,7) pada 12 Maret 2022 pukul 10.00 WITA, dipicu sesar Naik Flores.12. Gempa Kaimana (magnitudo 4,0) pada 11 Maret 2022 pukul 20.49 WIT, dipicu sesar Tarera-Aiduna.13. Gempa Wamena (magnitudo 4,9) pada 11 Maret 2022 pukul 16.09 WIT, dipicu sesar aktif.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG meminta masyarakat tidak mempercayai informasi yang beredar terkait jumlah korban jiwa akibat gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaBMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.202 gempa bumi terjadi di wilayah Aceh.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
Baca Selengkapnya