Cegah hoaks, Polda Metro ingatkan netizen etika & estetika bermedsos
Merdeka.com - Komunitas Indonesia City Club bersama Polda Metro Jaya melaksanakan deklarasi anti hoaks di arena car free day Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (18/3). Deklarasi ini ditandai dengan pemasangan stiker di mobil para anggota komunitas.
Dalam kesempatan tersebut, Kabid Humas Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengajak masyarakat menggunakan media sosial dengan menggunakan logika, estetika dan etika. Ini sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran berita hoaks.
"Makanya kita sampaikan ya, kita sampaikan kepada semua masyarakat kalau kita menggunakan kegiatan medsos itu yang pertama logika ya, kita gunakan logika saja. Karena seperti pemberitaan maupun ada foto kita ambil dan sebagainya itu kalau kita upload itukan logikanya seperti apa," jelasnya.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara membedakan hoaks dengan berita asli? Jika dilihat lebih detail, ada sejumlah kejanggalan yang terlihat pada layout unggahan tersebut dengan tampilan pada situs asli Liputan6.com. Satu di antaranya yaitu perbedaan font tulisan, struktur tanda baca, serta tata letak penulisan, nama penulis, dan tanggal unggahan artikel.
Selain mengedepankan logika, cara menggunakan media sosial ialah dengan memperhatikan estetika. Sebelum mengunggah sesuatu di akun media sosial, sebaiknya dipikirkan apakah tulisan atau foto tersebut pantas atau tidak.
"Kira-kira pantas tidak kalau misalnya kita upload ya kita mempunyai suatu berita yang tidak baik, yang tidak benar," kata Argo.
Hal ketiga, lanjut Argo, yang harus diperhatikan ialah etika. "Jadi etikanya seperti apa. Etikanya boleh tidak melakukan itu," ujarnya.
"Jadi kalau tiga (logika, estetika, etika) itu dalam diri kita masing-masing, kita akan mempunyai kegiatan pemberitaan hoaks itu akan terkikis dengan sendirinya," lanjutnya.
Deklarasi ini diharapkan masyarakat dan semua komunitas tahu hoaks adalah hal yang tidak baik dan tidak benar untuk diikuti. Selain bekerja sama dengan komunitas, Argo mengatakan kegiatan gerakan anti hoaks juga dilakukan Polda seluruh Indonesia.
"Kita hampir semua Polda seluruh Indonesia sudah kita lakukan ya. Semua komunitas, semua kelompok, semua sudah melaksanakan semua ya. Dan itu semua bukan paksaan," ujarnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan untuk menurunkan tensi politik menjelang Pilkada
Baca SelengkapnyaPolri bersama stakeholder kini fokus pada tanggung jawab pengamanan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya