Cegah Karhutla, Kapolda Sumsel Minta Korporasi Perkebunan Urunan Gelar TMC
Merdeka.com - Sumatera Selatan termasuk salah satu daerah yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau. Penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) menjadi bagian dari upaya menekan terjadinya kebakaran.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, selain antisipasi pemerintah dan penanganan tim darat, keberhasilan TMC diharapkan dapat menurunkan hujan untuk membasahi tanah, terutama di lahan gambut. Apalagi, lahan gambut di provinsi itu sangat luas dan rentan terbakar saat musim kemarau.
"Kita manfaatkan teknologi untuk mencegah karhutla, TMC sudah sangat tepat dilakukan di Sumsel," ungkap Eko saat memantau posko TMC di Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, Selasa (15/6).
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Apa upaya Pemprov Jateng mengatasi kekeringan? “Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,“
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
Selain pemerintah, kata dia, TMC juga dapat dilakukan oleh pihak swasta seperti korporasi di bidang perkebunan. Untuk meringankan biaya operasional, masing-masing perusahaan melakukan urunan sesuai anggaran yang dibutuhkan.
"Saya berencana demikian. Karena biayanya (TMC) cukup mahal jadi setiap perusahaan bisa diajak urunan," ujarnya.
Dengan dilakukan TMC, setidaknya dapat membasahi lahan di konsesi perusahaan dan sekitarnya. Di samping itu juga optimalisasi pencegahan secara dini oleh tim pemadam masing-masing korporasi.
"Karhutla bisa dicegah karena lahannya basah akibat adanya hujan buatan," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Balai Besar TMC Purwadi mengatakan, pada dasarnya pihaknya siap melaksanakan TMC sesuai permintaan, baik pemerintah maupun swasta. Pada TMC di Sumsel dan Jambi ini saja permintaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Sinarmas Forestry yang diajukan ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Kalau kami siap-siap saja karena sebagai pelaksana karena permintaan TMC bisa dari mana saja, tak mesti dari pemerintah, swasta juga sering kami terima," ujarnya.
Dijelaskan, pelaksanaan TMC idealnya digelar paling sedikit 15 hari dengan satu sampai dua kali penyemaian garam setiap hari. Namun, TMC tak bisa dilakukan sembarang waktu dan cuaca karena berpengaruh terhadap keberhasilan turunnya hujan.
"Sejauh ini permintaan TMC cukup banyak, baik pemanfaatan untuk karhutla, pengisian waduk dan irigasi, PLTA, mitigasi banjir, menipiskan kabut asap akibat karhutla, bahkan untuk acara kenegaraan dan pengamanan infrastruktur," terangnya.
Sebelum penerbangan, pihaknya melakukan breafing terlebih dahulu yang menghadirkan kru pilot dan penerbang untuk menentukan strategi penyemaian. Sama pentingnya lagi paparan dari BMKG untuk mengetahui arah dan kecepatan angin, kelembaban udara, dan parameter-parameter cuaca lainnya.
Sementara untuk memantau tinggi muka air tanah (TMAT) gambut, pihaknya bekerja sama dengan PT Rimba Hutani Mas di Musi Banyuasin dan PT Bumi Mekar Hijau di Ogan Komering Ilir. Korporasi itu juga memiliki stasiun cuaca mini yang dapat menjadi rujukan tim untuk sasaran penyemaian di titik-titik prioritas.
"Semua data yang masuk menjadi gambaran kami untuk menentukan lokasi penyemaian setiap hari, karena itu menjadi bagian dari keberhasilan TMC," kata dia.
Sebagaimana tujuan awal, sambung dia, TMC di Sumsel dan Jambi adalah untuk membasahi lahan gambut agar tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kawasan gambut menjadi prioritas penyemaian garam.
"Prioritas kami jelas ada potensi awan dan wilayah kering karena sudah lama tidak hujan. Sejauh ini potensi hujannya masih ada dan akan dimaksimalkan pemanfaatan teknologi ini," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI siap untuk membantu dalam melakukan pemadaman karhutla.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca Selengkapnya