Cegah Klaster Baru, Siswa SMK Belum Divaksin Dilarang Ikuti PTM di Sumsel
Merdeka.com - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tidak dibenarkan mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Sumatera Selatan (Sumsel). Kebijakan ini dibuat untuk mencegah penularan dan klaster baru.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Sumsel Mondyaboni mengungkapkan, kebijakan itu dibuat demi keamanan dan kesehatan anak didik. Alasannya, pandemi Covid-19 belum berakhir meski kasus positif melandai.
Untuk memastikan siswa yang mengikuti PTM benar-benar sudah menjalani vaksinasi, setiap sekolah mengaplikasikan PeduliLindungi. Jika terkendala data pribadi seperti NIK, siswa bisa menunjukkan kartu tanda sudah divaksin sebagai bukti.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Gimana cara sekolah bantu anak sehat? 'Di sekolah itu gurunya harus mengajarkan kepada muridnya tentang makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Karena anak sekarang pintar-pintar, mereka yang nanti dapat menjadi jembatan edukasi kepada orang tuanya,' jelas Inge.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
"Siswa dapat melakukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi agar bisa mengikuti PTM," ungkap Mondyaboni, Kamis (4/11).
Bagi siswa yang belum mendapat suntikan vaksin tetap dapat mengikuti kegiatan pembelajaran daring seperti sebelumnya. Guru akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses belajar meski dilakukan secara online. "Yang belum divaksin belajar secara daring," kata dia.
Kebijakan ini juga diharapkan untuk mendorong siswa mengikuti program vaksinasi Covid-19. Harapannya, pencapaian herd immunity di provinsi itu terwujud pada awal 2022. "Kebijakan ini untuk mendukung capaian herd immunity," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy menjelaskan, vaksinasi bagi siswa atau anak berusia 12-19 tahun baru 3 persen dari total sasaran 846 ribu orang. Persentasenya masih rendah dibanding kelompok lain yang rata-rata telah mencapai 40,26 persen dari target 6,3 juta orang secara keseluruhan.
Menurut dia, rendahnya vaksinasi di Sumsel masih terkendala ketersediaan pasokan vaksin dari pemerintah pusat. Kiriman vaksin rata-rata hanya 471 ribu dosis per bulan atau jauh dari jumlah ideal sebanyak 1,5 juta dosis.
"Masalahnya masih pada pasokan vaksin, tidak sejalan dengan antusiasme masyarakat untuk divaksin," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaStudy tour dinilai membebani orang tua siswa dinilai tidak sejalan dengan komitmen pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Baca Selengkapnya