Cegah Lonjakan Omicron, Mendagri Minta Camat di Pekanbaru Kebut Vaksin Booster & Anak
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong jajaran camat di Pekanbaru mempercepat vaksinasi. Terutama vaksin booster atau ketiga untuk mengantisipasi gelombang varian Omicron.
"Penanganan vaksinasi difokuskan pada percepatan vaksinasi booster (vaksinasi dosis ketiga), vaksinasi anak, dan lansia (lanjut usia). Vaksinasi booster diperlukan untuk memperkuat antibodi," kata Tito saat meninjau pemberian vaksin di SDN 3 Pekanbaru dan berdialog dengan jajaran camat se-Pekanbaru secara virtual, Jumat (21/1).
Tito menjelaskan, vaksinasi anak dibutuhkan agar mereka dapat melangsungkan pembelajaran tatap muka, sehingga tidak terjadi learning loss. Harapannya, anak-anak tidak mengalami kemunduran pengetahuan akademik akibat faktor tertentu.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Sedangkan (vaksinasi) lansia ini diperlukan langkah door to door (pintu ke pintu). Karena lansia bila dibawa ke tempat vaksinasi, mereka susah kadang-kadang. Maka dibutuhkan tim kecil, karena kebanyakan yang meninggal dari lansia," ungkapnya.
Tito juga mengimbau agar penanganan Covid-19 tidak boleh lengah. Meskipun indikator kasus Covid-19, angka kematian, hingga angka keterisian tempat tidur alias bed occupancy ratio (BOR) relatif menurun. Sebab, ancaman dari mutasi virus Covid-19 terus terjadi.
"(Kita tidak boleh lengah), karena apa? Saat ini ada varian baru bernama Omicron. Kedua, di negara lain terjadi ledakan," bebernya.
Dia juga meminta agar penerapan protokol kesehatan diperketat. Hal itu mencakup penerapan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tito juga meminta agar upaya-upaya penanganan Covid-19 tersebut semakin dipercepat.
"Sehingga kehidupan berjalan normal kembali. Selain itu, diharapkan ekonomi juga dapat berjalan seperti sedia kala," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Selengkapnya