'Cegah Mudarat Lebih Besar, Lebih Baik di Rumah Jangan Mudik'
Merdeka.com - Pembatasan aktivitas bukan berarti membatasi kepedulian sosial. Justru di tengah wabah Corona dan bersamaan dengan bulan suci Ramadan kepedulian antar-sesama perlu ditingkatkan.
"Ini harus terus ditumbuhkan karena kondisi ekonomi kita saat ini, terutama di kalangan menengah ke bawah sangat memprihatinkan. Seperti buruh harian, itu kan kasihan dan perlu dibantu," ujar Lily Chodijah Wahid adik mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rabu (29/4).
Menurut Lily, kepedulian menjadi salah satu kunci untuk melawan dampak pandemi Corona. Ini penting karena sangat banyak orang terdampak. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak yang secara ekonomi sudah mapan lebih sering mengulurkan tangan membantu sesama.
-
Apa arti penting Ramadan? Ramadan mengajarkan kita untuk bersabar, bersyukur, dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.
-
Bagaimana Iduladha bisa menjadi momentum untuk membantu sesama? Hewan kurban yang disembelih pada hari pelaksanaan kurban (tasyrik) hendaknya diprioritaskan kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu di sekitar kita, kemudian didistribusikan ke pelosok-pelosok negeri yang selama ini jarang bisa merasakan daging kurban.
-
Kenapa perlu perkuat iman menjelang Ramadan? Persiapan jelang Ramadan kedua yang paling mendasar adalah mempersiapkan iman. Persiapan secara keimanan bisa dilakukan dengan mulai melatih pengendalian dari kebiasaan-kebiasaan buruk sehari-hari.
-
Mengapa bulan Ramadan spesial? Bulan Ramadan, bulan suci dalam agama Islam, memiliki banyak keutamaan yang sangat istimewa. Ketika Ramadan, umat Islam diwajibkan berpuasa. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, melainkan juga segala hawa nafsu lainnya, termasuk amarah. Puasa Ramadan juga merupakan bulan kesabaran.
-
Apa makna kata-kata di bulan Ramadan? Kata-kata bulan Ramadhan juga dapat menyejukkan hati bagi siapa saja yang membacanya.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan sebelum kembali bekerja setelah Lebaran? Setelah merayakan libur Lebaran, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal sebelum kembali beraktivitas di luar rumah.
"Kalau kepedulian sosial ini tumbuh baik, Insya Allah kita akan bisa melalui cobaan ini. Apalagi ini di bulan Ramadan, banyak-banyaklah beribadah, bersedekah, berdoa, agar semua ini segera berlalu," imbuhnya.
Selain itu, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini, mengimbau masyarakat untuk mematuhi pemerintah untuk tidak keluar rumah dan tidak mudik. Ia juga mendukung pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sepertinya suasana puasa dan lebaran akan berbeda tahun ini, tetapi itu tidak mengurangi khidmat kita dalam menjalankan ibadah. Lebih baik diam di rumah dan jangan mudik," pesan Lily.
Ia menilai bahwa aturan PSBB sebenarnya untuk mencegah kemudharatan. "Karena kalau kita melihat ke depannya, ini kan mencegah kemudaratan yang lebih besar. Mungkin nanti yang paling terasa adalah saat salat ied ketika lebaran karena sebelumnya kita pasti ke masjid," ucap Lily.
Ia menyarankan agar masyarakat memaksimalkan kemajuan teknologi komunikasi dengan keberadaan gadget. Ia merasa kemajuan teknologi itu membuat aturan tetap di rumah tidak akan jadi masalah.
"Peran tokoh agama dan masyarakat harus sesuai dengan kapasitasnya masing-masing untuk menularkan kesadaran tentang pentingnya mematuhi aturan pemerintah memutus penyebaran Covid-19," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masyarakat mulai melakukan perjalanan mudik Lebaran Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaKata-kata bijak ini juga menyampaikan pesan-pesan yang memotivasi untuk meningkatkan amal ibadah.
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMusim pancaroba, periode transisi yang penuh perubahan antara musim kemarau dan musim hujan, sering kali membawa tantangan kesehatan yang unik.
Baca Selengkapnya