Cegah Penularan Covid-19, Lokasi Pengungsi Banjir Dayeuhkolot Diberi Sekat
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung dihadapkan pada permasalahan banjir yang terjadi di hampir wilayahnya. Berbagai upaya dan proyek pembangunan yang dilakukan untuk mengatasi hal dianggap masih belum maksimal.
Seperti di ketahui, hujan besar terjadi di wilayah Bandung Raya dengan intensitas besar pada Kamis (25/12). Hal ini membuat sejumlah fasilitas umum maupun pribadi mengalami kerusakan.
Data yang didapatkan dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, setidaknya ada 66 wilayah di Kota Bandung yang terdampak hujan tersebut.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Paling menonjol genangan air di jalan Pasteur atau Dr. Djundjunan dengan banjir setinggi 50 cm. Sisanya, di wilayah lain terjadi luapan air akibat hingga masuk ke rumah warga akibat sistem drainase yang buruk.
Pengamat Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Denny Zulkaidi menilai upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bandung atau wilayah di Bandung Raya seperti Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung masih kurang.
Salah satu indikator yang bisa dilihat adalah, jika air tetap menggenang sampai delapan jam atau satu hari, maka diperlukan peningkatan penanganan. Apalagi, kawasan cekungan yang membuat limpasan air di Kota Bandung semakin banyak. Kalkulasi ulang mengenai potensi volume dan wilayah yang rawan perlu dilakukan.
"Dinas PU (Pekerjaan Umum) harus punya perhitungan baru kebutuhan atau penyediaan drainase, menambah sumur resapan, biopori atau kolam retensi karena yang penting itu kapasitasnya supaya mampu menampung jumlah debit air," ujar Denny, saat dihubungi, Jumat (25/12).
Di sisi lain, analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan lebat yang terjadi kemarin tidak terlepas dari melambatnya pola angin, sehingga awan hujan terkumpul di Bandung Raya.
Namun, Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya lebih menyoroti potensi hujan dengan intensitas tinggi akibat cuaca ekstrem masih bisa terjadi kembali. "Hingga Januari 2021 wilayah Jawa Barat bakal dilanda musim hujan. Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," tegas dia.
Siapkan Rumah Susun untuk Korban Banjir
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku sudah menyiapkan rumah susun untuk warga yang rumahnya berada di bantaran sungai. Dari data yang didapatkannya, di wilayah Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, ada empat Kepala Keluarga yang rumahnya tergerus air sungai.
"Tadi dari empat KK di sana kita tawarkan hanya satu KK yang siap pindah ke Rusun, ini persoalannya. Infrastruktur dari pemerintah sudah disiapkan, tapi masyarakat juga harus mengerti," kata Oded.
"Saya sudah sampaikan imbauan itu kepada camat dan masyarakat sebelum hujan besar, masyarakat harus tetap waspada menghadapi musim penghujan ini, terutama warga di bantaran sungai," ucapnya.
Klaim Fasilitas Pengendali Banjir Berfungsi
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini pun menegaskan bahwa genangan air di sejumlah wilayah Kota Bandung cepat surut. Ini menjadi indikator semua infrastruktur pengendali banjir berfungsi optimal.
Meski demikian, Oded menyatakan bakal menambah infrastruktur lainnya, seperti membuat lagi sumur imbuhan dalam semacam biopori di kawasan pemukiman.
"Kalau hujannya seperti yang sebelumnya yang debit airnya tidak terlalu besar saya kira itukan sudah bagus, inikan karena terlalu besar saja debit airnya," ujar Oded, di Jalan Djundjunan, Kota Bandung, Jumat (25/12).
"Kita sekarang dengan Pak kadis PU di samping tol air, sedang mengupayakan di sumur imbuhan dalam, artinya upaya-upaya untuk menangani banjir itu kita lakukan dengan berbagai metodologi," katanya.
Tekan Potensi Penularan Covid-19 di Rumah Singgah Pengungsi
Di tempat terpisah, banjir pun terjadi di wilayah Kabupaten Bandung. Salah satunya di Dayeuh Kolot yang merupakan 'langganan' banjir jika musim hujan. Tempat pengungsian yang disediakan menggunakan protokol kesehatan untuk menekan potensi penyebaran Covid-19.
Fasilitas yang dimanfaatkan sebagai salah satu tempat pengungsian warga korban banjir adalah Gedung PMI Desa Dayeuhkolot. Semua fasilitas penunjang upaya pencegahan Covid-19 sudah dilakukan untuk mengantisipasi adanya banjir. Salah satunya adalah pemasangan sekat untuk jaga jarak antarkeluarga korban.
"Desa Dayeuhkolot menyiapkan tempat dengan menyekat agar setiap keluarga di sini tidak saling berkerumun," katanya. Dari data yang berhasil dihimpun, lokasi tersebut menampung 17 keluarga dengan total warga 43 orang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota setempat telah mendistribusikan sebanyak 6.346.000 liter air bersih untuk 33.871 keluarga.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca SelengkapnyaKekeringan sebagai dampak fenomena El Nino terus meluas di Kabupaten Bogor. Hingga Senin (28/8), 89 desa dari 26 kecamatan telah meminta bantuan air bersih.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebar di 33 lokasi.
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca Selengkapnya