Cegah Penularan, Rumah Sakit Musnahkan Limbah Medis Bekas Penanganan Covid
Merdeka.com - Sejumlah rumah sakit bersiap hadapi potensi kenaikan jumlah penderita covid pasca-lebaran. Baik pemerintah pusat, daerah maupun Perhimpunan Rumah Sakit se-Indonesia (PERSI).
Sekjen PERSI, Lia G Partakusuma menuturkan, sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi telah melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19. Beberapa di antaranya Aceh dan Sulawesi Barat yang kasusnya mengalami kenaikan lebih dari 50 persen. Kemudian kenaikan jumlah kasus Covid-19 hingga 25 sampai 50 persen terjadi juga di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Riau.
Kemungkinan menyusul di pulau Jawa termasuk Jakarta. Sejumlah rumah sakit telah bersiap menghadapi potensi tersebut, mulai dari kesiapan tenaga medis hingga pengolahan limbahnya.
-
Dimana tempat penyimpanan limbah nuklir? Jika proyek lainnya diciptakan demi kemajuan ilmu pengetahuan, proyek ini dibangun demi mencegah pelepasan radioaktif yang berada di Nevada.
-
Apa yang terbakar di TPA Putri Cempo? Luas lahan TPA yang mengalami kebakaran mencapai dua hektare.
-
Bagaimana limbah pabrik sampai ke bendungan? Air buangan dari pabrik tersebut diduga dialirkan ke sungai yang bermuara ke Bendungan Barugbug.
-
Dari mana saja sumber limbah cair? Terdapat beberapa sumber utama pencemaran air di seluruh dunia. Pertama adalah aktivitas pertanian.
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan? Salah satu koin yang ditemukan di tempat pembuangan ini adalah sebuah koin perak, yang dikenal sebagai 'antoninianus,' yang berasal dari tahun 255 M dan bernilai dua dinar, sebuah koin perak standar pada era Romawi.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
"Limbah medis yang timbul dari alat-alat yang digunakan dalam penanganan covid-19 juga kita tangani baik. Semua kita musnahkan, baik dengan peralatan insenerator yang di miliki rumah sakit atau dengan menggandeng perusahaan yang profesional dalam penanganan limbah B3 seperti PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri)," ujar Wakil Direktur RSUD Cibinong, Tomi, Jumat (21/5).
Limbah medis termasuk limbah covid seperti masker bekas pakai, selang oksigen, jarum suntik dan lain-lain tak akan digunakan kedua kali.
"Semua dimusnahkan, tidak dibenarkan untuk digunakan kembali atau dijual sebagai barang bekas. Itu sangat berbahaya, barang-barang itu harus steril," tegasnya.
Bahkan lanjut Tomi, sisa abu pembakaran limbah medis dari insinerator milik rumah sakit pun dikirimkan pihak RSUD kepada PPLI.
"Karena RSUD sudah cukup lama bersinergi dengan PPLI terkait penanganan limbah B3 medis, mereka cukup profesional dan memiliki teknologi yang baik untuk mengolah limbah beracun dan berbahaya ," imbuh Tomi.
Hal senada juga diungkapkan Rhisma Hilda Prawita, Sanitarian Rumah Sakit Azra, Bogor. "Kami siap menghadapi potensi lonjakan penderita covid pasca-lebaran," tegas Hilda.
Termasuk dalam penanganan limbah medisnya, lanjut koordinator Prasarana RS Azra Bogor tersebut dipercayakan kepada PPLI. " PLI merupakan perusahaan pengolahan limbah industri yang direkomendasikan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Kami yakin kemampuan mereka enggak diragukan lagi, termasuk menangani limbah covid-19 ini," imbuh Hilda.
Hilda mengaku sudah sinergi dengan PPLI sejak 2015. "Sejauh ini progresnya bagus. Kami sudah lihat langsung bagaimana cara kerja PPLI," tandas wanita berhijab ini.
Sementara itu, Manager Humas PPLI, Arum Pusposari mengaku lonjakan penderita covid memang tidak langsung dampaknya dirasakan PPLI. Namun karena pihaknya juga melayani limbah medis, pihaknya selalu siap mengolah limbah-limbah yang dikirimkan dari pihak rumah sakit termasuk limbah sisa penggunaan alat atau obat-obatan dari covid-19.
"Limbah medis berpotensi menimbulkan infeksius dan menjadi medium penyebaran wabah penyakit. Cara penanganannya pun tidak bisa sembarangan," tegas Arum.
Karenanya tambah Arum, untuk menunjang pemusnahan limbah medis tersebut kami juga tengah mengembangkan teknologi insinerator yang cukup besar dengan kapasitas 50 ton perhari," ungkap Arum
Dengan teknologi tersebut, lanjut Arum limbah medis baik padat maupun cair berapapun banyaknya dari tiap rumah sakit, puskesmas, klinik dan laboratorium uji medis bisa ditangani dengan baik.
Sejak 2020 PPLI mulai melakukan pembangunan insinerator limbah B3 dan akan beroperasi pada Juni 2021 mendatang. "Insinerator ini akan jadi yang terbesar dan termodern di Indonesia," ungkapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaAPD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Kebakaran RS Citra Arafiq di Depok
Baca SelengkapnyaApi diduga bersumber dari ruang poly paru dan terdengar suara ledakan yang sangat keras.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di Rumah Sakit kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (21/9) pagi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPA liar itu sangat merugikan masyarakat. Polusi yang disebabkan menimbulkan penyakit jantung atau ISPA hingga kematian bayi di usia dini.
Baca SelengkapnyaPetugas masih berjuang mengendalikan asap kebakaran yang masih mengepul dan menutupi jarak pandang pengguna jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca Selengkapnyaedakan diduga dari alat penyuplai listrik atau Uninterruptible Power Supply (UPS) mesin MRI, Kamis (28/9) pagi tadi.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaPCBs terbukti menyebabkan berbagai jenis kanker, kerusakan syaraf hingga gangguan sistem pencernaan.
Baca Selengkapnya