Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Yogyakarta Perkuat Kawasan Tanpa Rokok
Merdeka.com - Pemerintah Yogyakarta akan memperkuat keberadaan kawasan tanpa rokok seperti yang sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017sebagai salah satu upaya mendukung pencegahan penularan Covid-19 terutama di tempat-tempat umum.
"Perokok dinilai memiliki potensi untuk terpapar atau justru menularkan virus Corona ke orang lain. Harapannya, keberadaan kawasan tanpa rokok (KTR) di Yogyakarta bisa diperkuat untuk mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19," kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu (6/9).
Menurutnya, potensi penularan virus Corona dapat terjadi apabila puntung rokok dibuang sembarangan. Karena di dalam puntung rokok tersebut mengandung air liur perokok.
-
Kenapa perokok mudah terkena penyakit paru-paru? Perokok aktif atau pasif memiliki risiko yang sama untuk mengalami gangguan paru-paru, seperti bronkitis kronis, emfisema, dan kanker paru-paru.
-
Kenapa merokok penyebab kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus. Tembakau dan asapnya memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya, dan kebanyakan di antaranya bersifat karsinogenik. Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka akan besar risiko kanker paru.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Setiap batang rokok mengandung ribuan zat kimia beracun, termasuk tar dan nikotin, yang dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan namun pasti.
-
Apa saja zat berbahaya dalam rokok? Di dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
-
Mengapa merokok membahayakan sistem pernapasan? Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sistem pernapasan sangat rentan akan kerusakan. Rokok mengandung ribuan bahan kimia dan jika Anda merokok, efisiensi sistem pernapasan dapat berkurang.
Jika perokok tersebut terpapar virus Corona, lanjut dia, maka tidak tertutup kemungkinan puntung rokok dibuang tersebut juga membawa virus yang sama.
Selain itu, lanjut dia, sela-sela jari tangan dari perokok juga bisa terpapar virus karena memegang puntung rokok.
"Harapannya, puntung rokok bisa dimusnahkan sehingga tidak berpotensi menularkan virus ke orang lain," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya mengatakan, kewajiban penggunaan masker di tempat umum sebenarnya dapat menurunkan potensi perokok merokok sembarangan.
"Kalau merokok harus membuka masker terlebih dulu dan sekarang perokok yang merokok sembarangan sudah berkurang," katanya.
Meskipun demikian, Tri mengatakan keberadaan kawasan tanpa rokok memang menjadi faktor yang cukup strategis untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19.
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah bersiap untuk meluncurkan kawasan tanpa rokok di Malioboro. Namun, rencana tersebut tertunda hingga saat ini akibat pandemi.
"Tetapi, kami akan siapkan kembali untuk peluncuran gerakan ini. Momentum pandemi ini justru sangat tepat untuk menggencarkan kembali gerakan ini," ujarnya.
Ia pun berharap, perokok yang masih merokok di tempat terbuka untuk menghancurkan puntung rokok atau membuangnya di tempat yang sudah disediakan guna mengurangi potensi penularan.
Perokok yang melanggar aturan akan dikenai sanksi berupa kurungan maksimal satu bulan atau denda Rp7,5 juta.
Berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2017, kawasan tanpa rokok di Kota Yogyakarta meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perkantoran dan tempat kerja, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum, dan tempat lain yang ditetapkan.
Di kawasan tanpa rokok tersebut berlaku aturan larangan merokok, memproduksi, menjual, dan mengiklankan produk rokok.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaDalam sosialisasi tersebut Satpol PP DKI turut memaparkan dampak buruk pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara juga bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan PPOK.
Baca SelengkapnyaPegiat Peduli Lingkungan mengajak masyarakat memungut sampah saat CFD di Bundaran HI.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa efek samping merokok pada AC mobil
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaSelama ini rokok menjadi komoditas penyumbang omzet terbesar bagi pedagang pasar.
Baca SelengkapnyaGus Ipul mengatakan bahwa pembangunan itu salah satunya dibiayai oleh pajak rokok. Dan yang menghambat pajak rokok ini adalah peredaran rokok ilegal.
Baca SelengkapnyaBahaya asap rokok yang menempel pada pakaian tidak hanya terbatas pada bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaDari hasil pembakaran karbon itulah yang kemudian disebutnya menghasilkan partikel yang paling tinggi.
Baca Selengkapnya