Cegah Penyebaran Omicron, Vaksinasi Booster BIN Sasar 3 Wilayah di Jabar
Merdeka.com - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Barat terus mengejar vaksinasi booster masyarakat. BIN akan menyiapkan sebanyak 4.972 dosis vaksin untuk kegiatan ini.
Kepala BIN Daerah Jawa Barat, Brigjen TNI Dedy Agus Purwanto mengatakan, vaksinasi digelar di tiga wilayah Jawa Barat. Hal itu mencakup kota Depok sebanyak 1.472 dosis, kota Bekasi 3.000 dosis dan kabupaten Bekasi 500 dosis.
"Untuk pelaksanaan vaksinasi booster bagi lansia, sementara dilaksanakan di Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi," ujar Dedy dalam keterangannya, Senin (7/2).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
Jenderal bintang satu ini menerangkan, vaksinasi booster ini demi menciptakan kekebalan komunal di masyarakat. Apalagi di tengah melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
"Ini merupakan upaya kami, setelah vaksinasi tahap 1 dan 2 dilaksanakan di wilayah Jawa Barat, dan kini untuk memperkuat imunitas," jelasnya.
Dengan begitu, Dedy meyakini ancaman Covid-19 varian Omicron dapat dicegah. Dia juga mengingatkan masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19.
"Vaksinasi booster juga kita laksanakan. Apalagi saat ini varian Omicron masih mengancam. Ini ikhtiar kita, tetap waspada," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya