Cegah Perang Suku, 3 Kepala Daerah di Pegunungan Papua Sepakat Dorong Perdamaian
Merdeka.com - Tiga kepala daerah di wilayah pegunungan Papua, yakni Kabupaten Jayawijaya, Nduga dan Lanny Jaya, sepakat untuk mendorong perdamaian di kawasan itu. Mereka tidak ingin perang suku terjadi lagi di sana.
Langkah untuk mendorong perdamaian itu dibahas dalam rapat koordinasi bersama TNI-Polri, bertempat di Gedung Otonom Wenehule Huby, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (11/1). Rapat ini digelar untuk mengakhiri konflik antara masyarakat penduduk IIekma dengan penduduk Wouma yang terjadi beberapa waktu lalu,
Kegiatan itu diikuti Bupati Kabupaten Jayawijaya Jhon R Banua, Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom, Bupati Nduga Wentius Nimiangge, Dirintelkam Polda Papua Kombes Pol Tigor Hutapea, Direskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadani, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Budi, Dandim 1702/JWY Letkol Inf Arif Budi Situmeang, Kapolres Jayawijaya AKBP Muh. Safeei, dan Danyonif 756/WMS Letkol Inf Tommy Yudistio.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang berdamai dengan masa lalu? Adelia dan Okie disebut-sebut telah move on dari segala isu dan kini berdamai dengan kenangan masa lalu.
Pada rapat itu, ketiga bupati sepakat untuk mengakhiri konflik antarmasyarakat. Mereka juga akan melakukan berbagai upaya untuk mendamaikan kedua kelompok sehingga tidak ada lagi konflik yang berkelanjutan.
Ketiga bupati berharap agar aparat keamanan dari TNI-Polri tidak memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk bertikai. Konflik yang telah mengakibatkan jatuh korban jiwa dan puluhan orang luka-luka harus dihentikan.
Masyarakat Diminta Tidak Mudah Percaya Isu
Pada kesempatan itu, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang sebelum dipastikan kebenarannya.
"Masyarakat kita imbau agar tidak terprovokasi dengan isu-isu negatif yang disebarkan pihak-pihak yang ingin memperkeruh konflik yang terjadi ini, terlebih untuk membenturkan masyarakat dengan pihak keamanan," katanya.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa keberadaan aparat keamanan dari TNI-Polri adalah untuk mencegah terjadinya konflik dan membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Untuk itu, kami berharap untuk segera dilakukan perdamaian yang dilakukan sesuai adat sehingga konflik ini bisa segera berakhir," tambahnya.
Setelah pelaksanaan rapat koordinasi itu, para bupati bersama unsur TNI-Polri kembali melaksanakan pertemuan dengan kedua kelompok masyarakat. Mereka memberikan bantuan berupa sembako sebagai wujud perhatian pemerintah.
Larang Pergerakan Massa
Bupati Nduga Wentius Nimiangge menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Bupati Jayawijaya dan Bupati Lanny Jaya telah sepakat untuk mendorong perdamaian.
"Untuk itu, saya berharap mulai hari ini tidak boleh lagi ada pergerakan massa. Saatnya kita duduk bersama untuk membahas perdamaian ini," ucapnya.
Hingga saat ini, aparat TNI-Polri masih melakukan penyekatan terhadap masyarakat dari kedua belah pihak. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan 12 daerah rawan konflik ini berdasarkan hasil pemetaan Polda Papua.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca Selengkapnyajenazah disemayamkan di rumah duka keluarga masing-masing di SP 1 dan SP 2 Mimika.
Baca SelengkapnyaMengatasi permasalahan Papua agar damai, Ganjar menilai semua pihak harus terlibat.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaPangdam XV/Pattimura merapat ke eks Panglima bicara tentang kerusuhan di Maluku.
Baca SelengkapnyaPertemuan dengan TPD dan para Caleg ini bagian dari rangkaian kegiatan kampanye Ganjar di Merauke.
Baca SelengkapnyaSejumlah persiapan telah dilakukan warga di ujung timur Indonesia
Baca SelengkapnyaSoal keamanan Papua, lanjut Sigit juga menjadi hal yang utama dalam pertemuan tersebut.
Baca Selengkapnya