Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah radikalisme, Menag luncurkan modul pembelajaran Islam damai

Cegah radikalisme, Menag luncurkan modul pembelajaran Islam damai Lukman Hakim Saifuddin. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan modul pembelajaran Islam damai untuk siswa sekolah umum yang terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK.

"Modul ini modul pelatihan agar bagaimana nanti guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai paradigma yang sama terkait substansi materi ajar dan metodologi penyampaiannya," kata Lukman Hakim seperti dilansir Antara di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/8).

Lukman mengatakan pembuatan modul ini merupakan cara untuk merespon kebutuhan akan keluaran pendidikan yang bersifat Islam damai. Modul ini juga dapat menjadi cara pemerintah untuk menanggulangi potensi ajaran kekerasan atau radikalisme di lingkungan institusi pendidikan, seperti di sekolah umum.

Menurut Lukman, modul ini dibuat oleh guru-guru agama pilihan. Lewat modul itu akan diajarkan tentang Islam yang bersifat rahmat untuk alam semesta (rahamatan lil'alamin).

Di sekolah umum, masih kata Menag, terdapat sedikitnya 47 juta anak Indonesia yang belajar agama Islam. Lewat modul ini mereka mendapatkan materi tentang Islam yang menghargai perbedaan, damai dan toleran.

Sementara, Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Amin Haedari mengatakan Kemenag telah melakukan proyek percontohan untuk modul pembelajaran Islam di empat propinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

"Kalau di Jabar itu dipilih karena semangat pertumbuhan mempelajari Islamnya tinggi sekali, Jateng terdapat banyak kekerasan, Sumut itu pemilik Islam dibanding agama lainnya fifty-fifty dan di Sulut itu karena Islam di sana minoritas," tutur Amin.

Lanjut dia, Kemenag menyiapkan sejumlah guru untuk menerapkan modul pembelajaran Islam damai. Guru-guru ini dikirim ke Religious Education, Oxford University, Inggris.

Dari Oxford ini, kata dia, mereka mendapatkan cara untuk mendidik pelajaran agama dengan menyenangkan, interaktif dan berlangsung secara dua arah. Setelah itu, metode pembelajaran tersebut diadopsi sesuai kebutuhan lapangan di Indonesia.

Lewat adopsi metode pembelajaran ini, materi tidak disampaikan satu arah, tetapi interaktif sehingga pembelajaran membekas dengan baik di kalangan siswa didik.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi

Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
Dakwa Keagamaan Diminta Memuat Narasi Toleran Terhadap Perbedaan
Dakwa Keagamaan Diminta Memuat Narasi Toleran Terhadap Perbedaan

Semboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan

Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Habib Ja'far: Jangan Biarkan Nilai Intoleransi Digaungkan Pihak Tak Bertanggung Jawab
Habib Ja'far: Jangan Biarkan Nilai Intoleransi Digaungkan Pihak Tak Bertanggung Jawab

Musuh kita bukan peradaban yang berbeda tapi orang-orang yang tidak siap menerima perbedaan.

Baca Selengkapnya
Pj Bupati Bekasi Sebut Peran Ulama Penting untuk Menjaga Karakter Masyarakat
Pj Bupati Bekasi Sebut Peran Ulama Penting untuk Menjaga Karakter Masyarakat

ulama memiliki peran penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan

Baca Selengkapnya
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun

Ayo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.

Baca Selengkapnya
Lawan Ujaran Kebencian Menyasar Generasi Muda
Lawan Ujaran Kebencian Menyasar Generasi Muda

Nilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.

Baca Selengkapnya