Cegah radikalisme, Menag luncurkan modul pembelajaran Islam damai
Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan modul pembelajaran Islam damai untuk siswa sekolah umum yang terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK.
"Modul ini modul pelatihan agar bagaimana nanti guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai paradigma yang sama terkait substansi materi ajar dan metodologi penyampaiannya," kata Lukman Hakim seperti dilansir Antara di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/8).
Lukman mengatakan pembuatan modul ini merupakan cara untuk merespon kebutuhan akan keluaran pendidikan yang bersifat Islam damai. Modul ini juga dapat menjadi cara pemerintah untuk menanggulangi potensi ajaran kekerasan atau radikalisme di lingkungan institusi pendidikan, seperti di sekolah umum.
-
Siapa yang mengajarkan toleransi di Kudus? Ajaran toleransi itu pertama kali diajarkan oleh Sunan Kudus sewaktu mengajarkan Islam di Kudus.
-
Kenapa Idrus Hakimy belajar ilmu agama? Keluarga H. Abdul Hakim memiliki ajaran agama Islam yang cukup kuat. Idrus pun juga belajar dan memperdalam ilmu Islam karena ia merupakan anak laki-laki nomor dua tertua dalam keluarga. Diharapkan ia mampu membimbing dan mendidik adik-adiknya.
-
Apa yang bisa digunakan untuk mengajarkan agama Islam? Pantun lucu islami dapat menjadi salah satu sarana untuk mengajarkan tentang agama Islam.
-
Bagaimana Syekh Nurjati mengajarkan Islam? Di sana ia bersama rombongan mulai giat berdakwah, dan mengenalkan Agam Islam secara baik, perlahan dan bijaksana. Kondisi ini yang turut membuat warga setempat tertarik untuk mempelajarinya.
-
Mengapa Islam diterima masyarakat Indonesia? Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta.
-
Bagaimana cara Tari Likok Pulo menyiarkan Islam? Berkat Syeikh Ahmad Badron masyarakat Pulo Aceh khususnya kaum muda untuk bermain tarian tersebut karena setiap penampilannya penuh dengan syair-syair Islam dan cara tersebut berhasil dilakukan.
Menurut Lukman, modul ini dibuat oleh guru-guru agama pilihan. Lewat modul itu akan diajarkan tentang Islam yang bersifat rahmat untuk alam semesta (rahamatan lil'alamin).
Di sekolah umum, masih kata Menag, terdapat sedikitnya 47 juta anak Indonesia yang belajar agama Islam. Lewat modul ini mereka mendapatkan materi tentang Islam yang menghargai perbedaan, damai dan toleran.
Sementara, Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Amin Haedari mengatakan Kemenag telah melakukan proyek percontohan untuk modul pembelajaran Islam di empat propinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.
"Kalau di Jabar itu dipilih karena semangat pertumbuhan mempelajari Islamnya tinggi sekali, Jateng terdapat banyak kekerasan, Sumut itu pemilik Islam dibanding agama lainnya fifty-fifty dan di Sulut itu karena Islam di sana minoritas," tutur Amin.
Lanjut dia, Kemenag menyiapkan sejumlah guru untuk menerapkan modul pembelajaran Islam damai. Guru-guru ini dikirim ke Religious Education, Oxford University, Inggris.
Dari Oxford ini, kata dia, mereka mendapatkan cara untuk mendidik pelajaran agama dengan menyenangkan, interaktif dan berlangsung secara dua arah. Setelah itu, metode pembelajaran tersebut diadopsi sesuai kebutuhan lapangan di Indonesia.
Lewat adopsi metode pembelajaran ini, materi tidak disampaikan satu arah, tetapi interaktif sehingga pembelajaran membekas dengan baik di kalangan siswa didik.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaSemboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaMusuh kita bukan peradaban yang berbeda tapi orang-orang yang tidak siap menerima perbedaan.
Baca Selengkapnyaulama memiliki peran penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca Selengkapnya