Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah suap promosi jabatan, sistem seleksi harus dilakukan terbuka

Cegah suap promosi jabatan, sistem seleksi harus dilakukan terbuka Ilustrasi PNS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap menangkap kepala daerah yang terlibat suap menyuap dalam proses promosi jabatan. Modusnya, pejabat di lingkup pemerintahan akan membayar sejumlah uang ke kepala daerah agar bisa naik jabatan.

Persoalan ini menjadi atensi KPK dan KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara). Hal itulah yang dibahas KASN saat diundang KPK bersama APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) dan APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) pada Jumat (2/3).

Anggota KASN, Tasdik Kinanto mengatakan promosi jabatan harus melalui mekanisme seleksi terbuka dan kompetitif. "Enggak dilelang. Kalau dilelang nanti dikira ada harganya," jelasnya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Orang lain juga bertanya?

Dalam rangka mencegah terulangnya kasus suap menyuap dalam promosi jabatan ini, Tasdi mengatakan sistem pemerintahan yang baik harus terbangun lebih dulu. Proses seleksi dalam pengisian jabatan harus dilakukan secara terbuka.

"Kami dari Komisi Aparatur Sipil Negara melakukan pengawasan. Sistemnya kita bangun, pengawasannya ditingkatkan, dan juga pembinaan lebih lanjut. Kalau ditemukan memang ada praktik seperti itu ya kita harus konsisten, tegas mengambil keputusan," terangnya.

Pertemuan dengan KPK, APEKSI dan APKASI dalam rangka pencegahan praktik jual beli jabatan. "Ini yang sedang kita lakukan. Perbaikan sistemnya, kemudian juga pengawasannya. Dan hari ini kami bertiga menyatukan persepsi, menyatukan pendapat, langkah, pemikiran ke depan, bagaimana sistem-sistem yang harus diperbaiki. Dari sistem regulasinya juga harus kita perbaharui supaya lebih fair," papar Tasdik.

Salah satu kendala selama ini ialah belum terbangunnya sistem merit dengan sungguh-sungguh dan mendasar. Sistem merit merupakan kebijakan dan manajemen SDM aparatur negara yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar.

Adil dan wajar berarti tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan. "Inilah faktor mendasarnya. Sehingga kami harus bekerja keras untuk membangun sistem ini," ujarnya.

Tasdik juga mengimbau para kepala daerah agar menjadi pemimpin yang amanah. Termasuk calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak 2018. Menjadi pemimpin amanah dapat meniadakan politik balas budi.

"Secara garis besar saya katakan, jadilah pemimpin yg amanah. Itu saja," tutupnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingin Dapatkan Kepala Daerah Berkualitas, Ini Saran dari Said Abdullah
Ingin Dapatkan Kepala Daerah Berkualitas, Ini Saran dari Said Abdullah

Said Abdullah menyarankan supaya masyarakat turut menolak praktik politik transaksional.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024
Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November nanti. Masyarakat akan memilih pemimpin setingkat Kota, Kabupaten dan Provinsi.

Baca Selengkapnya
Pilkada Berapa Tahun Sekali? Berikut Informasi Lengkapnya
Pilkada Berapa Tahun Sekali? Berikut Informasi Lengkapnya

Pilkada menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik.

Baca Selengkapnya
Lolos Administrasi, Sudirman Said Harap Seleksi Capim KPK Momentum Perbaikan Pemberantasan Korupsi
Lolos Administrasi, Sudirman Said Harap Seleksi Capim KPK Momentum Perbaikan Pemberantasan Korupsi

Pansel mengumumkan sebanyak 236 orang (71%) dari 318 pendaftar dinyatakan lolos seleksi administrasi Capim KPK,

Baca Selengkapnya
Jokowi Jamin Pemilihan Pj Kepala Daerah Transparan: Masukan dari Bawah Semua
Jokowi Jamin Pemilihan Pj Kepala Daerah Transparan: Masukan dari Bawah Semua

Jokowi memastikan pemilihan Pj kepala daerah akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Harapkan Ada Kompetisi Yang Sehat di Pilkada 2024
Said Abdullah Harapkan Ada Kompetisi Yang Sehat di Pilkada 2024

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, berharap para bakal cagub cawagub ini mendapatkan kompetisi yang sehat untuk menjadi pimpinan di daerah.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Minta Pejabat Mundur untuk Maju Pilkada Diawasi
Ombudsman Minta Pejabat Mundur untuk Maju Pilkada Diawasi

Hingga saat ini terdapat 34 Pj kepala daerah yang mengundurkan diri untuk maju pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
KPK: Pemilu Bisa jadi Gerbang Korupsi
KPK: Pemilu Bisa jadi Gerbang Korupsi

KPK mengatakan ASN rawan melakukan politisasi birokrasi hingga korupsi melalui beragam modus di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jika Capres hingga Caleg Dilaporkan, Jaksa Agung Minta Anak Buah Periksa Setelah Pemilu Usai
Jika Capres hingga Caleg Dilaporkan, Jaksa Agung Minta Anak Buah Periksa Setelah Pemilu Usai

Menjelang Pemilu 2024, Burhanuddin mengungkapkan, banyak pihak merasa resah atas polarisasi yang semakin tajam di masyarakat.

Baca Selengkapnya
KPK Kepada Pansel Capim: Kita Mau Cari Pimpinan Bukan Officer
KPK Kepada Pansel Capim: Kita Mau Cari Pimpinan Bukan Officer

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, masukan pimpinan, dewas, hingga pegawai penting demi pimpinan KPK berintegritas.

Baca Selengkapnya
Pilkada 2024 Memilih Apa Saja? Berikut Penjelasannya
Pilkada 2024 Memilih Apa Saja? Berikut Penjelasannya

Pilkada 2024 merupakan ajang pemilihan kepala daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bunyi UU No 10 Tahun 2016 Tentang Pilkada dan Implementasinya
Bunyi UU No 10 Tahun 2016 Tentang Pilkada dan Implementasinya

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada merupakan perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015.

Baca Selengkapnya