Cegah tragedi Salim Kancil terulang, warga Lumajang gelar seni pasir
Merdeka.com - Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Pesisir Lumajang dan LSM Laskar Hijau menggelar Festival Seni Pasir di Pantai Watu Pecak, Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (2/1). Festival tersebut merupakan rangkaian acara peringatan 100 hari meninggalnya petani antitambang Salim Kancil.
Sekitar 150 peserta mengikuti kegiatan yang ditujukan mencegah adanya penambangan liar dan tragedi Salim Kancil terulang. Mereka berlomba di wilayah yang diperjuangkan Salim Kancil dengan mengorbankan nyawanya.
"Kegiatan itu sebagai salah satu bentuk kampanye untuk melestarikan pesisir selatan Lumajang, sehingga tidak boleh ada penambangan pasir di kawasan pesisir," kata Koordinator LSM Laskar Hijau A'ak Abdullah Al-Kudus seperti dikutip antara, Sabtu (2/1).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
A'ak menjelaskan bahwa melalui kegiatan tersebut bisa mengedukasi masyarakat agar tidak mengeksploitasi kekayaan alam. Menurutnya warga Lumajang bertanggung jawab pada kelestarian lingkungan yang telah menghidupinya selama ini.
"Banyaknya pasir di Lumajang yang ditambang membuat dampak kerusakan lingkungan yang cukup besar, sehingga diharapkan dengan kampanye melalui festival itu menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," tuturnya.
Hari ini merupakan puncak peringatan perjuangan Salim Kancil. Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jakfar rencananya akan menghadiri Istighosah peringatan 100 hari meninggalnya Salim Kancil tersebut.
"Acara itu untuk mengenang pengorbanan almarhum Salim Kancil dalam memperjuangkan kelestarian lingkungan di pesisir pantai selatan Lumajang," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan itu diselenggarakan secara swadaya oleh masyarakat di Desa Selok Awar-Awar dengan harapan dapat menjadi ruang pemersatu bagi masyarakat yang peduli pada kelestarian pesisir selatan Lumajang.
"Setelah melakukan doa bersama dan Istighosah, kami juga akan melakukan penanaman pohon bersama di pesisir pantai yang rusak akibat tambang itu," katanya.
Selain Menteri Desa, Percepatan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jakfar, kegiatan itu rencananya juga dihadiri oleh Pansus Pertambangan DPRD Provinsi Jawa Timur yang akan didampingi langsung oleh Bupati Lumajang As'at Malik beserta jajarannya.
"Kami juga mengharapkan kehadiran masyarakat, khususnya yang peduli terhadap pelestarian pesisir selatan Lumajang, sehingga bahu-membahu menanam pohon di pesisir selatan Lumajang itu," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaPagelaran yang merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 ini, mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai.
Baca SelengkapnyaMas Ipin juga menyebut bahwa Trenggalek juga menjadi salah satu daerah yang mendapatkan Renewable Energy Certificate.
Baca SelengkapnyaAcara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
Baca SelengkapnyaTradisi Petik Laut di Probolinggo berlangsung meriah. Ribuan orang hadir menyaksikan.
Baca SelengkapnyaRatusan relawan lingkungan Banyuwangi yang tergabung dalam EcoRanger menggelar clean up day di Pantai Gumuk Kancil
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim mendorong perbaikan lingkungan dan ekosistem sesuai prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang terus dikembangkan perusahaan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang
Baca SelengkapnyaSekitar 800 orang turut menyaksikan kegiatan Ekspedisi Batanghari yang terdiri dari tokoh masyarakat, pelajar, pemuka adat, dan warga.
Baca SelengkapnyaFosil-fosil yang dikirab merupakan hasil penemuan dari masyarakat setempat secara tidak sengaja
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai bentuk keresahan atas keresahan alam yang merajarela
Baca SelengkapnyaAda sekitar 150-an peserta yang juga mengikuti Festival Iraw Tengkayu, Penurunan Padaw Tuju Dulung di Pantai Amal.
Baca Selengkapnya