Cek Baling-Baling Kapal, Nelayan di Tanjung Balai Tewas Tenggelam
Merdeka.com - Seorang nelayan di Tanjung Balai, Sumut, ditemukan tewas tenggelam di perairan Asahan, Sabtu (17/10) siang. Dia sebelumnya hilang saat menyelam untuk mengecek baling-baling kapal yang diawakinya.
Berdasarkan informasi dihimpun, korban tenggelam bernama Yusuf (35), warga Desa Perjuangan, Teluk Nibung, Tanjung Balai. "Dia merupakan salah seorang anak buah kapal (ABK) pencari kerang," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus.
Yusuf dilaporkan hilang pada Jumat (16/10) sore. Awalnya dia bersama 9 orang lainnya berada di atas kapal pencari kerang. Mereka melaut sekitar pukul 07.00 WIB.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Sekitar pukul 17.30 WIB, kapal terasa lambat. Nakhoda memerintahkan Yusuf untuk mengecek baling-baling kapal yang diduga tersangkut sampah. Pria ini menyelam manual untuk melakukan pemeriksaan.
"Namun hingga 30 menit korban tidak juga muncul ke permukaan hingga akhirnya dinyatakan hilang dan dilaporkan ke pihak Pos SAR Tanjung Balai," jelas Sariman.
Pencarian langsung dilakukan hingga malam hari. Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Tanjung Balai, Polairud Polda Sumut, Polairud Asahan, nelayan, dan keluarga korban melanjutkan pencarian Sabtu (17/10) pagi.
Tim SAR Gabungan menyisir area lokasi awal korban hanyut hingga radius sekitar 6 NM. "Hingga akhirnya sekitar pukul 12.00 Wib tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," tutup Sariman.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca Selengkapnya