Cek Penerapan Prokes Gereja di Solo, Gibran Kebut Penerapan Aplikasi PeduliLindungi

Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendatangi sejumlah gereja, Kamis (16/12), menjelang perayaan Natal 2021. Gibran didampingi Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak dan jajaran Forkopimda saat meninjau penerapan protokol kesehatan di tempat ibadah umat Nasrani.

Gibran dan rombongan tiba di Gereja St Paulus Kleco pukul 08.00 WIB. Dia langsung memasuki area gereja di lantai 1 dan 2. Gibran mengamati fasilitas protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, cek suhu, pengaturan tempat dan lainnya.

"SOP di Gereja St Paulus ini sudah sangat ketat sekali. Saya lihat pengaturan kursinya, juga sudah ada tandanya,” ujar Gibran.

Gibran juga mengapresiasi pengurus gereja yang menyiapkan ruangan kesehatan, fasilitas live streaming untuk jemaat yang tidak bisa datang ke gereja.

"Maaf yang mungkin tidak enak badan tidak perlu memaksakan diri datang, tapi tetap bisa mengikuti ekaristi dari rumah,” kata Gibran.

Menurut Gibran, penerapan protokol kesehatan dan pengamanan akan meminta bantuan polisi dan TNI hingga pelaksanaan ibadah berlangsung. "Yang jelas disini SOP-nya sudah sangat baik semua dan itu sudah dilakukan lama. Saya kira nanti bisa berjalan lancar lah," kata dia.

Dia menambahkan, dalam waktu tersisa, pihaknya akan mengejar penerapan aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan ibadat berlangsung aman dan nyaman.

"Nanti kita kejar dengan PeduliLindungi. Kita kan ingin semua berjalan dengan baik, warga yang beribadah di sini bisa aman dan nyaman,” tandasnya.

Romo Paroki Santo Paulus Kleco, Romo Emanuel Nuwa mengatakan total jemaat gereja sebanyak 7.000 orang. Agar tak terjadi kerumunan pihaknya membagi pelaksanaan Misa Ekaristi dalam 3 shift.

“Ibadah kita bagi dalam 3 shift. Jam 5 sore, 7 malam dan 9 malam. Semua wajib mentaati prokes,” tuturnya.

Nuwa menambahkan, tiap jemaat yang datang harus membawa kartu yang sudah dibagikan sesuai wilayah dan jadwal misa. Bagi yang tidak membawa kartu, tidak diperbolehkan masuk. Sementara untuk yang tidak bisa hadir, bisa mengikuti misa ekaristi secara virtual.

“Semua jemaat disini yang berusia 6 tahun keatas mendapat kartu. Mereka datang ke gereja harus membawa kartu itu, per wilayah, per lingkungan,” pungkas dia.

Selain Gereja Santo Paulus Kleco, Gibran dan rombongan juga meninjau sejumlah gereja lainnya. Di antaranya di Gereja Katolik St. Petrus Purwosari Gendengan dan Penumping. (mdk/gil)