Cek perangkap kepiting, Junaedi hilang di rawa habitat buaya
Merdeka.com - Junaedi (28), nelayan warga Kelurahan Pantai Lango, kecamatan Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu (18/3) pagi dilaporkan hilang di perairan Sungai Tempadung, Balikpapan, yang masuk habitat buaya. Tim SAR gabungan terus mencari keberadaannya dengan ekstra hati-hati.
Sebelumnya, minggu pagi sekitar pukul 06.00 WITA, Junaedi pamit pergi mengecek rakang, atau dalam bahasa warga setempat adalah perangkap kepiting, yang sebelumnya dipasang Junaedi.
"Jadi rakang itu, dipasang oleh korban sejak Sabtu (17/3) kemarin," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (18/3).
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
Belakangan, perahu motor milik korban dengan kondisi mesin menyala, terlihat tanpa korban dan menabrak pantai, di sekitar perusahaan yang bergerak di bidang minyak sawit. "Saksi pekerja perusahaan setempat menyebutkan, perahu itu tanpa pengemudinya," ujar Octavianto.
Saksi pekerja perusahaan lantas bergegas memberitahukan warga sekitar, di kelurahan Pantai Lango, mengabarkan adanya perahu motor tanpa pengemudi menabrak pantai dalam kondisi mesin menyala.
"Sejak kabar itu diterima warga Lango sekitar jam 8.30 pagi tadi, warga beramai-ramai mencari menggunakan kapal dan speedboat," ujar Octavianto.
Dugaan sementara, korban Junaedi terjatuh dari kapalnya. Kendati demikian, menurut Octavianto, tim SAR mesti berhati-hati melakukan pencarian korban. Mengingat, kawasan Sungai Tempadung, diduga masuk kawasan habitat buaya buas.
"Kami harus ekstra hati-hati. Terkadang terlihat Pak. (terlihat buaya di lokasi pencarian sekarang ini). Tapi, untuk catatan resmi ada tidaknya korban diserang buaya, kami belum punya datanya," demikian Octavianto.
Salah satu kapal khusus Basarnas berupa RIB (Rigit Inflatable Boat) 12 meter diterjunkan mencari korban, bersama dengan unsur SAR lain baik dari TNI AL, Polres PPU, BPBD PPU. Termasuk, relawan kebencanaan dan juga masyarakat.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya