Cek serpihan diduga AirAsia, Basarnas terhalang ombak 3 meter
Merdeka.com - Tim Basarnas dan Polairud Polda Bangka Belitung mengerahkan kekuatannya untuk mengecek benda diduga serpihan pesawat AirAsia yang ditemukan nelayan di sekitar perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Namun pencarian melalui laut terkendala ombak setinggi 3 meter.
"Sekarang ada 2 pesawat ke sana dan Polair mengarah kesana tapi kondisi ombak 3 meter," kata Kapolda Bangka Belitung Brigjen Pol Gatot Subiyaktoro di Posko Manggar, Selasa (30/12).
Hingga kini, kata Gatot, belum ada yang bisa mengonfirmasi benda berukuran 2-4 meter yang dilaporkan berwarna merah dan putih itu. Dengan kondisi cuaca di laut yang sedang berombak tinggi, petugas akan menggunakan helikopter untuk mengangkat benda tersebut.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
"Nanti kita naikkan dari helikopter. Belum tahu tapi yang jelas menurut dia (nelayan) bendanya berwarna merah putih," ujar Kapolda.
Pagi tadi Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat. Laporan penemuan tersebut berasal dari seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
"Tadi malam anggota kami di Beliyu mendapat informasi, katanya ada nelayan yang bernama Kaha yang melihat benda seperti serpihan pesawat pada Minggu (28/12) sekitar pukul 08.00 WIB, namun nelayan itu tidak tahu benda apa dan melaporkannya ke Polair di Belinyu," ujar Kabag Bin Ops Polair Babel AKBP Adi Nugraha, Selasa (30/12).
Sementara itu, benda diduga serpihan ekor pesawat AirAsia di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Benda tersebut berbentuk serpihan berwarna merah dan putih.
"Kita diarahkan untuk mengecek ke Pulau Belinyu," ujar salah satu anggota Polairud saat berbincang dengan merdeka.com di Belitung.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaBenarkah ini rekaman saat pesawat Singapore airlines mengalami turbulensi, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaNama air terjun ini memiliki arti tujuh tingkat. Karena memiliki tujuh undakan yang berbeda-beda ketinggiannya.
Baca SelengkapnyaJika uji kelaikan yang akan dilaksanakan esok dinyatakan berhasil maka Bandara IKN segera dipergunakan.
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca Selengkapnya