Cekcok, Bripka Wido Tikam Polisi Senior hingga Tewas dan Melarikan Diri
Merdeka.com - Kasus polisi menikam polisi masih diselidiki Propam Polda Riau. Bripka Wido yang menikam Banit Provos SPN Polda Riau Aiptu Ruslan kabur usai kejadian itu.
Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal MH sudah membuat tim khusus memburu Bripka Wido. Tim khusus itu meliputi Propam dan Ditreskrimum.
"Kami bentuk tim untuk mencari pelaku yang kabur usai kejadian," ujar Irjen Iqbal, Rabu (21/12).
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Kejadian itu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban. Iqbal prihatin atas kejadian itu, sebab korban meninggal dunia akibat luka parah di tubuhnya usai ditikam pisau sangkur.
"Kami prihatin karena itu lukanya di dada cukup dalam," jelasnya.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menambahkan kasus tersebut akan diungkap sampai tuntas. Propam juga akan mendalami motif penikaman antara sesama anggota polisi itu.
"Perlu juga kami sampaikan bahwa pelaku sudah masuk daftar pencarian orang (DPO)," jelas Sunarto.
Informasi yang dihimpun, sebelumnya Bripka Wido menikam seniornya Aiptu Ruslan selaku Banit Provos SPN Polda Riau. Korban tewas dengan 2 luka tikaman.
Awalnya, korban menghampiri pelaku yang sedang berjaga di pos penjagaan. Lalu korban menegur pelaku lantaran pelaku tidak mengikuti apel pembagian tugas. Saat itu pelaku menolak mengikuti apel dan menyampaikan alasannya karena sedang bertugas.
Mendengar jawaban itu, korban menyuruh pelaku untuk push-up. Tapi pelaku menolak. Mereka sempat cekcok dan dilerai anggota polisi yang lain.Hingga kembali terjadi perkelahian, dan Aiptu Ruslan meregang nyawa karena sangkur menancap di dada kiri.
Sebelum kejadian, keduanya sempat akan dimediasi oleh Kepala SPN Polda Riau, tapi gagal. Bripka Wido justru menyerang Ruslan hingga tewas.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kasus ini sudah direspons cepat oleh kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo pada September 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, Bripda Rico diketahui sempat menelepon sang ibu.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat sembunyi di Bandung sebelum akhirnya ditangkap.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaKronologi Polisi Tembak Polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor
Baca SelengkapnyaReaksi Keluarga Bripda IDF Saksikan Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi
Baca SelengkapnyaSatu Polisi Tersangka Penembakan Anggota Densus Bripda IDF Disanksi Patsus
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil rekaman CCTV dari lokasi kejadian terlihat satu orang pelaku berada di atas motor
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca Selengkapnya