Cekcok Gara-gara Siring, Ketua BPD di Musi Rawas Kritis Dibacok 3 Keamanan Proyek
Merdeka.com - Pembangunan siring Desa Tri Anggun Jaya, Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan, berakhir pertumpahan darah dan nyaris menimbulkan korban jiwa. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, Alkino (26) nyaris tewas setelah dikeroyok sekolompok orang.
Peristiwa itu bermula ketika korban berselisih paham dengan aparat desa terkait pembangunan siring yang menggunakan dana desa. Korban menganggap proses pembangunannya tak sesuai prosedur. Lantas korban merusak papan cor dan meminta pekerja menghentikan aktivitasnya.
Tak ingin kericuhan berlanjut, kepolisian setempat melakukan mediasi sehingga masing-masing pihak sepakat berdamai. Korban juga mengakui kesalahannya dan bersedia mengganti apa saja yang rusak akibat ulahnya dan menyuruh pekerja kembali beraktivitas.
-
Mengapa eksekusi lahan itu ricuh? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira membenarkan anggotanya mengalami luka akibat sabetan sajam saat PN Jambi melakukan eksekusi.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa yang dibongkar warga di Desa Ngalian? Dalam video yang dipublikasikan oleh YouTube Liputan6, terlihat warga beramai-ramai membongkar makam tersebut. Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Kenapa warga protes pembangunan rumah Ayu Dewi? Keluhan Warga Tetangga Ayu mengeluh karena kebisingan dari proses pembangunan rumahnya yang mengganggu mereka setiap hari. Tidak hanya itu, tukang di rumah Ayu juga pernah menggunakan lahan tetangga tanpa izin.
Ketika suasana sudah kondusif, rumah korban didatangi tiga pelaku yang diduga pengawas keamanan (PK) proyek pembangunan siring, Senin (27/4). Mereka adalah berinisial AR (40), PI (38) dan AN (36).
Tanpa banyak bicara, ketiga pelaku langsung menyerang korban dengan senjata tajam dan senjata api. Teman korban, Nok (45) yang kebetulan bertamu berusaha melerai justru dibacok dan ditembak pelaku.
Alhasil korban Alkino menjadi bulan-bulanan para pelaku. Dia mengalami banyak luka bacok, terparah di kepala dan perut. Meski demikian, korban sempat melukai salah satu pelaku, AR yang akhirnya diamankan warga dan dibawa ke kantor polisi. Sedangkan dua rekannya kabur.
Kapolsek Muara Lakitan Iptu M Romi mengatakan, dua pelaku yang sudah diketahui identitasnya masih dikejar. Sementara korban Alkino dan rekannya mengalami luka parah dan memerlukan penanganan medis serius.
"Kedua korban terluka parah, jika memungkinkan akan dirujuk ke Palembang. Sedangkan satu pelaku yang kena bacok juga dirawat di rumah sakit, akan diperiksa setelah membaik," ungkap Romi, Kamis (30/4).
Dugaan sementara, kata dia, pengeroyokan tersebut dilatarbelakangi pembangunan siring yang sempat dipermasalahkan korban. Barang bukti diamankan sepucuk pistol rakitan, parang, kayu balok, dan beberapa pakaian korban dan pelaku.
"Dugaannya karena permasalahan sebelumnya (siring). Tapi kita kembangkan kasusnya, kita proses, saksi-saksi masih diambil keterangan," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaProyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi besi crane proyek gedung Kejaksaan Agung terjatuh di jalur MRT Blok M.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Selengkapnya