Cendikiawan, bocah cilik tapi jenius bikin melongo
Merdeka.com - Usia Cendikiawan Suryaatmadja baru 12 tahun. Namun soal kecerdasan wajib berhati-hati, karena dia bisa menaklukkan ilmu yang Anda miliki.
Buktinya, di usia yang seharusnya masih duduk di kelas VI SD, bocah yang akrab disapa Diki itu sudah merasakan bangku kuliah. Dia lulus di Universitas Waterloo, Kanada.
Pekan ini, Diki si bocah ingusan sudah fokus kuliah. Dia menjadi mahasiswa termuda untuk tahun ajaran baru di kampus tersebut.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Kika, anak dari Ersa, dan Jema, anak dari Novita, Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang baru saja diwisuda? Miftah dapat merayakan keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan S2 dengan sangat baik. S2 Ilmu Komunikasi Miftah, yang sedang menempuh program S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina, baru saja diwisuda pada Sabtu (28/10) yang lalu.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Kapan pemuda itu mulai mendaftar? Ia sudah mulai mendaftar sejak tahun 2020.
-
Siapa yang baru saja lulus SMA? Lula, putri Bimbim Slank, yang jarang tersorot baru saja menyelesaikan masa SMA-nya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
"Dia punya nilai yang fenomenal," kata Andre Jardin, pejabat kampus bagian pendaftaran kepada stasiun televisi CTV.
"Dia sangat siap secara akademis. Yang membuat kita kagum adalah dia bocah berusia 12 tahun," sambungnya.
Rupanya, kecerdasan Diki sudah terlihat sejak dia duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Saking jeniusnya, dia beberapa kali mengalami akselerasi.
Hal itu diungkap Agus Supangkat, salah satu guru Diki saat mengenyam pendidikan di sekolah Yayasan Kesatuan Bogor.
"Anak ini sudah sejak TK memang terlihat tanda-tanda luar biasanya. Sejak kecil IQ- nya luar biasa. Dia bisa menjawab pertanyaan yang seharusnya bukan dijawab anak TK," kenang Agus, saat berbincang dengan merdeka.com.
Saking jeniusnya, bila seseorang berpikir satu langkah terhadap satu hal, maka Diki jauh melangkah ke depan. Diki paling gemar pelajaran matematika dan fisika. Dia mengisahkan, pertama sekali waktu, guru fisika se-Bogor mengundang Diki untuk presentasi sebuah teori.
"Dan paparannya bikin bengong, penjelasan dia di luar nalar tapi itu benar," ucapnya bangga.
"Bahkan, pernah guru Bahasa Indonesia bertanya, nah dia itu jawabnya pakai logika matematika. Padahal itu belum ada rumusnya, tapi memang jawaban dia benar. Jadi memang luar biasa sekali anak itu, kalau bicara TOEFL lewatlah pasti 500," paparnya.
Diki memang gemar pelajaran eksak. Buatnya belajar serius adalah hobi. "Jadi dia bukan lagi kuasai pelajar untuk SMP atau SMA, tapi materi perguruan tinggi juga bisa. Malah kami belajar dari dia. Tapi walaupun senang belajar, saat waktu main dia tetap bermain seperti anak usianya," tambahnya.
Bukan cuma soal pelajaran, lanjut Agus, Diki juga nyambung diajak ngomong politik di Tanah Air hingga persoalan ekonomi.
"Kita sampai kaget tapi penjelasan dia logis juga. Dia pernah jelasin soal Nawacita, jawabnya logis masuk akal, di luar kemampuan orang dewasa. Jadi memang kalau belum kenal, Diki dikira pendiam. Padahal, kalau diajak ngobrol terus enggak berhenti, malah suka joke (bercanda) juga anak itu," sambung Agus.
Di balik kepintarannya itu, Diki tetaplah bocah kecil berusi 12 tahun. Menjadi anak cerdas tak membuatnya kurang pergaulan atau sibuk dengan dunianya sendiri. Dia tetap bermain seperti anak seusinya.
"Dia main seperti biasa dengan teman-temannya. Main lari-lari. Tapi yang memang kalau sudah di depan buku dia akan fokus," pungkas Agus.
Kini, Diki punya satu cita-cita setelah apa yang diraihnya saat ini. Dia ingin membuat sesuatu untuk dunia lewat ilmu yang dimilikinya.
"Fisika adalah sebuah subjek yang bisa mengubah dunia," katanya saat sesi wawancara dengan The Record. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal rata-rata lulusan program sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, viral video yang menunjukkan seorang maba beruntung yang langsung dapat beasiswa dan kontrak kerja.
Baca SelengkapnyaMasa depan tidak ada yang tahu, seperti kisah pria satu ini.
Baca SelengkapnyaSeorang Purnawirawan Perwira Polisi berpangkat Kompol dinobatkan sebagai Maba tertua di kampusnya. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaMasa orientasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam perjalanan pendidikan pelajar di SDN Anyelir 1 dan sekolah-sekolah lainnya di wilayah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMia dinobatkan sebagai wisudawan termuda di UGM. Ia punya belajar secara efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaMereka menyambut dengan penuh kemeriahan dan menjadian momen wisuda tersebut menjadi sangat istimewa dan tak terlupak
Baca SelengkapnyaBocah ini bukan sekadar membaca buku, tapi topik yang dibacanya dianggap jauh melampaui kelompok usianya.
Baca SelengkapnyaApa yang terjadi jika seorang bayi ikut kuliah di kelas?
Baca SelengkapnyaNamun Menkes Budi bangga temannya tersebut kini sukses menjadi politisi dan pejabat negara
Baca SelengkapnyaVideo seorang dosen muda yang menyamar jadi mahasiswa tengah viral di TikTok. Awet muda, ia bahkan dikira kakak tingkat oleh mahasisiswanya.
Baca SelengkapnyaSang rektor menyoroti nama lengkap hingga prestasi luar biasa dari sang wisudawati.
Baca Selengkapnya