CEO Cyrus Network bantah uang dari Wali Kota Cimahi buat survei
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini melakukan pemeriksaan terhadap CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi. Hasan diperiksa KPK terkait dugaan korupsi proyek pembangunan pasar atas baru Cimahi tahap II tahun 2017.
Usai menjalani pemeriksaan di KPK, Hasan mengatakan dirinya hanya ditanya seputar hubungannya dengan beberapa pihak. Namun dia mengaku hanya mengenal beberapa orang sejumlah nama yang ditanyakan penyidik KPK.
"Cuma ditanya soal itu saja, kenal apa enggak dengan orang yang menyuap buat yang enggak kenal," kata Hasan usai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (23/12).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Kenapa Hanan diperiksa KPK? Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Hasan membantah bila sejumlah uang yang diberikan Wali Kota Cimahi Atty Suharti untuk membiayai survei.
"Bukan uang terkait survei karena ketemu kontrak kita kepada Bu Atty. Jadi mereka curiga duit yang itu dipakai buat membayar kita," ucapnya.
Hasan mengatakan ada 21 pertanyaan yang diajukan penyidik KPK terkait uang kontrak Cyrus Network dengan Wali Kota Cimahi, Atty. Namun dia tak tahu sumber uang yang diterimanya untuk kontrak sebagai konsultan jelang Pilkada.
"Kita enggak tahu (sumber uang). Ada 21 pertanyaan tapi enggak apa-apa semua clear kok," ujarnya.
Namun, Hasan enggan membeberkan jumlah kontrak yang disepakati oleh dirinya dan Atty. Kata Hasan proses survei tersebut telah dilakukan pada Oktober 2016. Pihaknya pun diminta menjadi konsultan atas permintaan tersangka M Itoc Tochija pada bulan September.
"Ini kan karena kontrak kita sama Pak Itoch aja yang di rumah. (pertemuan saat kontrak) bertemu dengan Bu Atty dan Pak Itoch," ungkapnya.
Hasan menambahkan kontraknya hanya dengan Atty untuk keperluan Pilkada serentak 2017. Dia juga mengatakan belum mengetahui apakah akan mengembalikan uang kontraknya kepada KPK.
"Kalau itu minta saja sama penyidik," tutupnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto sebelumnya diperiksa KPK sebagai saksi KPK terkait kasus dugaan korupsi DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly buka suara apakah Imigrasi telah melacak keberadaan buronan kasus korupsi, Harun Masuki.
Baca SelengkapnyaHasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaHal itu diakui Kusnadi saat dicecar awak media usai melaporkan tindakan penyitaan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan lebih dari 4 jam tersebut, Hasto mengaku mendapatkan 21 pertanyaan dari penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaIni yang Dicecar KPK saat Periksa Wamenkum HAM Eddy Hiariej Dalam Kasus Suap Pengurusan Administrasi PT CLM
Baca SelengkapnyaNyaman menjawab, tekanan dalam profesi auditor sudah pasti ada, sebab setiap orang yang terlibat tidak mau kasusnya dibuka atau dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaKPK menjadwalkan pemeriksaan Wamenkumham Eddy Hiariej, Senin 4 Desember 2023 besok.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya diperiksa KPK selama 10 jam sebagai saksi kasus suap dalam pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaTrenggono hanya menjelaskan perihal peristiwa kejadian korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaKusnadi berkata jujur dirinya pernah berjumpa dengan Harun Masiku
Baca SelengkapnyaAlex diperiksa selama 10 jam terkait pertemuannya dengan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto.
Baca Selengkapnya