Ceramah Petugas KPPS Diracun, Ustaz Rahmat Baequni Jadi Tersangka
Merdeka.com - Ustaz Rahmat Baequni diamankan petugas dari Polda Jabar. Ia ditetapkan tersangka berkaitan dengan konten ceramah tentang petugas KPPS meninggal dunia karena diracun.
Pihak kepolisian membawa Baequni pada Kamis (20/6) sekira pukul 23.00 WIB. Saat ini yang bersangkutan menjalani pemeriksaan oleh unit Kriminal Khusus (Krimsus).
"Betul, sudah dibawa," ujar Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Samudi singkat saat dihubungi.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Bagaimana ketua KPPS dibacok? Dia membacok kepala korban hingga terluka parah di bagian kiri.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks BSI? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Ia membenarkan penangkapan dan pemeriksaan Rahmat Baequni berkaitan dengan isi ceramahnya mengenai petugas KPPS meninggal karena diracun. Informasi tersebut memenuhi unsur dugaan penyebaran berita bohong.
"Kami sudah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dengan memeriksa sejumlah pihak. (Baequni) Sudah tersangka," ucapnya.
Samudi menegaskan, penyidik sudah mengantongi dua alat bukti yang cukup dari alat bukti petunjuk, keterangan saksi ahli dan pemeriksaan saksi. Itu pulalah mengapa status tersangka diberikan pada Baequni.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengingatkan Rahmat Baequni agar menjaga konten ceramahnya. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia meminta ustaz tidak ngawur dalam berbicara.
Hal itu diungkapkannya merespon ceramah Rahmat Baequni yang menyatakan petugas KPPS pada pemilu meninggal karena diracun.
"Kita ini berpikir jujur berkata jujur yah, apalagi ustaz, ngomongnya jangan ngawur, saya harus tegas," katanya saat ditemui di Bandara Husein Sastranegera, Kota Bandung, Kamis (20/6).
Pihak pemerintah ia katakan sudah mengkonfirmasi penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS. Semua itu berkaitan dengan status kesehatan karena kelelahan.
"Status meninggalnya (petugas KPPS), meninggalnya wajar. Ini yang ngomong menteri loh. Karena kecapean," ucapnya.
Untuk itu, ia meminta kepada semua pihak agar tidak lagi membuat pernyataan yang membuat resah masyarakat. Ini pun berlaku bagi Baequni yang kerap memberikan ceramah.
Informasi mengenai meninggalnya petugas KPPS tersebut jika disebarkan tidak benar maka bisa melukai perasaan keluarga korban.
"Saya tidak suka bahasa yang seperti itu, kasian masyarakat, dan kasian keluarganya itu sudah rela," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaNarasi yang beredar bahwa Panji Gumilang telah dihukum mati di Nusa Kambangan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat salat Idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (10/4) lalu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengurus DPW PKB Jawa Timur melaporkan eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy ke Polda Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaKlaim Cak Imin jadi tersangka kasus korupsi Kemnaker adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaDPW Bali juga tak sepakat pernyataan Lukman Edy yang menyebut PKB telah meninggalkan ajaran Gus Dur dan kehilangan ruh perjuangan di bawah kepimpinan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPalti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca Selengkapnya