Cerita 16 senior pelajar SUPM Tegal bunuh adik kelas
Merdeka.com - Cerita kelam kembali mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Hanya berselang sehari setelah kasus penganiayaan senior terhadap adik kelas mencuat di Jakarta, ternyata kasus serupa terulang pada Senin (23/6) di Tegal.
Galih Masruhi, siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tegal, Jawa Tengah tewas usai dipukuli kakak kelasnya. Polisi menemukan luka lebam pada tubuh remaja berusia 16 tahun itu. Dia dipukuli seniornya dalam sebuah acara sekolah.
Sebenarnya apa yang melatarbelakangi pelaku yang tega menganiaya korban? Berikut ini merdeka.com merangkum empat faktanya:
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Diajak pesta kenaikkan kelas
Kasus penganiayaan berujung kematian, yang menimpa pelajar SUPM Negeri Tegal bernama Galih Masruhi (16) benar-benar mengagetkan masyarakat. Betapa tidak, korban tewas setelah menghadiri pesta kenaikkan kelas di rumah salah satu seniornya.Saat dikonfirmasi awak media, Kapolres Tegal AKBP Tommy Wibisono membenarkannya. Tommy menyatakan, Galih dikeroyok dan dipukuli oleh 22 seniornya.
Dia babak belur dengan luka lebam, di sekujur tubuh setelah melakukan pesta kenaikkan kelas bertempat di rumah Boni (17), di Desa Bongkok Kecamatan Kramat Tegal. Di dalam rumah salah satu pelaku tersebut, selain Galih para pelaku juga menganiaya sekitar 25 junior lainnya.
Korban dipalak seniornya
Nur Rahmat (16) seorang korban selamat bersaksi, kegiatan pertemuan dengan para seniornya itu ternyata sudah direncanakan sejak lama saat masih tinggal di asrama. Tak disangka, sesampainya di rumah Boni itulah Galih Masruhi, pelajar SUPM Negeri Tegal justru dipalak oleh para pelaku. "Di mana pada saat itu para teman seangkatannya dimintai uang iuran sebesar Rp 10.000," akunya. "Semua yang ikut syukuran kurang lebih ada 25 orang, gabungan kelas Teknik Perikanan Laut (TPL) dan Nautika Perikanan Laut (NPL)," ungkap Rahmat, saat diperiksa di Unit PPA Sat Reskrim Polres Tegal. Selain itu, para senior juga kembali meminta uang iuran sebesar Rp 20.000 dengan dalih untuk menambah membeli makanan.
Dipukuli sampai tewas
Aksi para pelajar senior di SUPM Negeri Tegal yang menganiaya Galih sampai tewas benar-benar biadab. Galih bersama 25 kawannya tiba-tiba dipukuli tanpa ada alasan yang jelas.Nur Rahmat (16) seorang korban selamat, tak menduga bahwa setelah sampai di rumah Boni untuk menggelar pesta kenaikkan kelas justru dipukuli ramai-ramai oleh seniornya. "Setelah sampai lokasi, kami malah dipukuli," kata dia.Wahyu Faizal (16) rekan sekelas Galih korban lainnya juga menceritakan, setibanya di rumah Boni di Desa Bongkok Kecamatan Kramat, Tegal rombongan junior justru langsung disuruh baris. Kemudian, secara bergiliran para senior memukul tubuh korban dengan beringas sampai tewas.
16 pelaku dibekuk polisi
Seolah tak ingin kecolongan dengan kasus serupa, petugas Polres Tegal Jawa Tengah langsung bergerak menangkap pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Galih meregang nyawa sia-sia.Sedikitnya ada 16 pelajar, ditangkap Sat Reskrim Polres Tegal. Mereka adalah senior Galih di SUPM Negeri Tegal. Mereka dibekuk karena diduga ikut terlibat menganiaya dan menghilangkan nyawa Galih Masruhi. Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 19 siswa SUPM yang merupakan senior korban. "Baru 16 pelaku yang kami amankan untuk dimintai keterangan. Sedangkan korbannya baru enam yang sudah dipanggil ke Polres," jelas Kapolres Tegal AKBP Tommy Wibisono.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKepolisian menegaskan penyebab tewasnya korban tidak terkait ‘bullying' atau perundungan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa STIP tewas diduga dianiaya di dalam toilet
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu terjadi di Jalan Tanjung Pura 2 RT 03/04, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPisau itu salah satu barang bukti ditemukan polisi saat menggelar olah TKP kematian anak perwira TNI di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Baca Selengkapnya