Cerita 2 PSK homo habisi guru karena tak bayar setelah dilayani
Merdeka.com - Aksi pembunuhan berlatar transaksi hubungan intim sejenis terjadi di Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumut. Dua laki-laki membunuh seorang pensiunan PNS guru karena sakit hati karena tidak dibayar setelah berhubungan intim.
Korban Saur Simanjuntak (66), dihabisi di Rumah Makan Wong Solo di Dusun IV, Desa Suka Mandi Hilir, Pagar Merbau. Dua pelaku masing-masing Suheri alias Putra Cermin (32), warga Pantai Cermin, dan Susandi alias Susan (29) (DPO).
"Peristiwa pembunuhannya terjadi pada Sabtu, 6 September 2014 sekitar pukul 13.30 WIB. Seorang pelaku, yaitu Suheri ditangkap di Agam, Sumatera Barat, dua hari lalu, Senin (22/9)," kata AKBP Wawan Munawar, Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Sumut di Mapolda Sumut, Rabu (24/9).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Lalu bagaimana kisah pembunuhan dua PSK homo seksual tersebut bisa terjadi? Berikut ceritanya:
Korban pesan PSK homo dengan harga Rp 300 ribu
Kasus pembunuhan ini berawal dari janji jumpa antara Saur Simanjuntak (66) dengan Suheri di RM Wong Solo, Pagar Merbau. Pensiunan PNS guru itu meminta Suheri membawa laki-laki lain untuk melayani nafsu birahinya dan berjanji akan membayar sebesar Rp 300.000.Suheri pun membawa Susandi ke RM Wong Solo, tempat yang disepakati. Namun, Saur tidak terima dengan alasan laki-laki yang dibawa Suheri ini dia nilai kurus dan jelek, tidak sesuai dengan keinginannya.Pertengkaran mulut pun terjadi hingga ke loteng RM Wong Solo. Suheri dan Saur berkelahi.
Korban ditikam dua PSK homo
Dalam perkelahian itu, Suheri dua kali menikam kepala Saur dengan sangkur yang sudah disiapkannya. Sementara itu, Susandi yang datang belakangan melihat korban tengah menggigit tangan Suheri. Dia pun mengambil pisau dan menusuk dada korban.Setelah korban tak berdaya, kedua pelaku melarikan diri. "Suheri sempat lari ke Simalungun, sebelum ke Agam, Sumatera Barat. Dia kita tangkap di sana. Kalau satu tersangka lagi, yaitu Susandi, kita ketahui lari ke Aceh. Tim kita sedang memburunya," kata AKBP Wawan Munawar, Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Sumut.
Korban tak pernah bayar PSK homo yang dikencani
Dari pemeriksaan yang dilakukan, pembunuhan ini diduga kuat bermotif sakit hati. Suheri pernah melayani Saur namun tidak dibayar. Bukan hanya itu, korban juga tiga kali memesan laki-laki untuk memuaskan nafsunya kepada pelaku. Namun, dia tidak pernah membayar Rp 300.000 seperti yang dijanjikannya."Karena tidak dibayar dia sakit hati dan? menghabisi korban? dengan cara menikam dengan sangkur," sambung Wawan.
Pelaku rencanakan pembunuhan korban
Akibat kasus pembunuhan tersebut, Suheri kini harus meringkuk di balik jeruji besi. Suheri disangka telah melakukan pembunuhan berencana. Penyidik menjeratnya dengan Pasal 340 subs Pasal 338 KUHPidana.Pasal yang dikenakan polisi didukung sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian dan dari tangan tersangka. Barang bukti itu di antaranya, pakaian, pisau, rokok, dan 1 unit sepeda motor."Kisa kenakan pembunuhan berencana juga kepada pelaku," ujar Wawan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaSeorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang guru honorer ditangkap polisi karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada seorang murid perempuan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaAlasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca Selengkapnya