Cerita ABK TB Charles yang lolos dari penyanderaan di Filipina
Merdeka.com - Markas pangkalan angkatan laut (Lanal) Balikpapan, merilis keterangan Andi Wahyu (24), salah seorang ABK TB Charles yang lolos dari penyanderaan militan di perairan Filipina. Andi meminta pemerintah bisa segera membebaskan 7 rekannya yang disandera.
Andi Wahyu dihadirkan Lanal Balikpapan, setelah awak media memintanya untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa penyanderaan itu. Sekira pukul 13.35 WITA, Andi memberikan penjelasannya, di ruang Yos Sudarso, markas komando Lanal Balikpapan.
Andi menerangkan, saat kejadian, dia sedang melakukan tugas jaga dan melihat 2 perahu dari arah pulau Jolo. Andi mengatakan, dia sempat mengira perahu tersebut adalah perahu nelayan, tidak mengira itu adalah perompak.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
"Saya melihat perahu itu menuju ke permukiman karena di pulau itu, ada permukiman. Kemudian, perahu itu mengelilingi kami, membagi dua di belakang tongkang saya," kata Andi, sebagaimana dalam keterangan resminya yang dilansir Lanal Balikpapan, Senin (27/6).
Diterangkan Andi Wahyu, di sebelah lambung kiri dan kanan, orang yang berada di atas perahu, berhasil naik ke atas kapal dan langsung menodongkan senjata ke anjungan, meminta kru kapal turun ke buritan kapal dalam sikap menyerah.
"Setelah itu mereka naik ke atas kapal, 1 orang di buritan kapal menodongkan senjata, yang lain naik ke anjungan dan ruangan-ruangan kapal, kamar-kamar officer untuk menjarah. Di anjungan, menjarah alat-alat navigasi," ungkap Andi.
Tidak cukup sampai di situ, kru kapal lantas dibawa dan dipilih untuk mencari masinis kapal, bertanya posisi dan keberadaan masinis.
"Mereka (perompak) bertanya mana masinisnya, kemudian rekan saya Edi Suryono mengangkat tangan. Tapi, sebenarnya mereka (perompak) mencari KKM (Mohammad Mabrur Danri). Rekan Edi selanjutnya diikat pakai tali dan mereka bertanya kepada Edi, apakah dia masinis. Edi menjawab dia second engineering," terang Andi.
"Mereka masih bertanya mana masinis karena yang bertanya itu dalam bahasa melayu. Selanjutnya mereka mengambil 3 kru master, KKM (Mohammad Mabrur Danri) dan Masinis II (Edi Suryono). Setelah itu, kami memutuskan untuk menjauh dari pulau," ungkap Andi.
"Tidak lama kemudian, datang lagi perompak kedua pakai celana loreng, pakai anti peluru dan memakai rompi. Ada yang menutup muka, ada yang tidak. Selanjutnya mengarah ke kapal kita dalam kendali Chief Officer. Akhirnyaz tali (tongkang) kami lepas agar tugboat bisa jalan lebih cepat. Bukan memutuskan tali tongkang," sebut Andi lagi.
Namun sayang, disela tugboat berlayar lebih cepat, akhirnya bisa dikejar oleh perompak kedua dan menaiki kapal. "Saya yakin ini beda kelompok. Sebab, antar kelompok pertama dan kedua, beda sekitar 15 menit menggunakan speedboat.
"Dia (perompak) memilih kru kapal karena mencari master. Diantaranya sempat bertanya siapa yang mendahului kita (kedatangan perompak pertama). Makanya, yang kedua mencari yang tersisa," sebut Andi.
"Ada teman saya bilang sudah (ada yang datang mengambil 3 kru). Akhirnya, diambil lagi 4 teman saya. Saya lewat jalur itu karena keputusan nakhoda. Kepada pemerintah, mohon agar segera kembali dan dibebaskan untuk segera bertemu keluarga," demikian akhir keterangan Andi Wahyu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaAco menjadi viral usai kedapatan melakukan aksi heroik. Ia berhasil menyelamatkan anak-anaknya saat terombang-ambing di lautan selama 2 jam lebih.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca Selengkapnya