Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita AKBP Untung, tak bercumbu sama istri dan kaki di liang lahat

Cerita AKBP Untung, tak bercumbu sama istri dan kaki di liang lahat AKBP Untung Sangaji. ©istimewa

Merdeka.com - Anggota Polair AKBP Untung Sangaji menjadi saksi teror mengerikan di Starbucks dan Pospol Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Secara kebetulan dia bersama beberapa rekannya salah satunya Kombes Pol Urip Widodo, dan Ipda Tamat Suryani berada di coffee shop sisi kiri Gedung Sarinah.

Beranjak dari kursinya, Untung melihat suasana sekitar Sarinah kacau. Orang berlarian sambil berteriak. Dia mengajak beberapa orang membantu proses evakuasi. Saat itu kembali terdengar ledakan tepat dari depan Starbucks.

"Saya pun mengeluarkan pistol dan mendekat ke arah itu. Saya kemudian melihat pelaku megang senjata dan melempar bom ke bawah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya," terangnya.

Di layar kaca terlihat Untung beraksi menembak kaki dan lengan pelaku yang masih memegang beberapa bom. Sebanyak tiga magasin peluru dihabiskan saat melumpuhkan dua pelaku teror yang bersembunyi di balik mobil yang diparkir di depan Starbucks.

Di beberapa kesempatan Untung menceritakan seputar aksinya melumpuhkan para teroris, cerita soal kehidupan pribadi seorang polisi, hingga filosofi senjata yang dimilikinya. Merdeka.com mencatatnya, berikut kisah yang diutarakan Untung.

Tak bercumbu dengan istri

Tugas utama sebagai polisi melindungi dan memberi keamanan bagi masyarakat. AKBP Untung Sangaji harus menomorduakan kehidupan pribadi.

"7x24 jam saya siap menjaga masyarakat walaupun saya harus jarang bercumbu dengan istri saya," kata Untung di Gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (18/1).

Sebelah kaki sudah di liang lahat

Dalam beberapa kesempatan AKBP Untung Sangaji secara tegas menyatakan perang terhadap terorisme. Bahkan dia mengaku tidak takut ancaman-ancaman dari pelaku teror.

"Kita polisi tidak takut. Saya polisi sudah menganggap kaki di sebelah sudah di kuburan," kata Untung di Gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (18/1).

Pesan khusus Untung untuk teroris

AKBP Untung mengaku tidak akan pernah mundur melawan aksi teror di tanah air. Dia punya pesan khusus bagi orang-orang yang berniat menebar teror. "Bilang sama mereka (para teroris) saya tidak takut," tegasnya.

Untung memilih jalan hidup sebagai polisi. Dia menyadari risiko pekerjaan sebagai polisi yang bisa kehilangan nyawa saat bertugas. "Saya memilih sendiri mati daripada mati ribuan," ucapnya.

Dimarahi istri dan anak saat lumpuhkan teroris

Sebagai seorang polisi, anggota Polair AKBP Untung Sangaji sudah biasa menghadapi bahaya. Bahkan jika diibaratkan, salah satu kakinya sudah menapak di liang kubur.

Tugasnya yang kerap bersinggungan dengan maut kerap dikeluhkan oleh keluarga, baik anak maupun istri. Bahkan tidak jarang, dirinya kerap dicaci maki keluarganya.

"Anak istri saya maki-maki saya kalau mati gimana. Saya Untung Mam, saya milik masyarakat," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/1).

Tengkorak di pistol Untung

Dalam diskusi di Warung Daun pekan lalu, AKBP Untung Sangaji sempat memperlihatkan senjata api yang digunakan untuk melumpuhkan dua pelaku teror. Senpi itu berjenis FN berwarna perak, dan di gagangnya terdapat emblem tengkorak.

"Di sebelah kiri ini ada logo tengkorak. Tengkorak ini artinya berbuat baiklah sebelum mati. Yang di sini ada pencabut nyawa, yang artinya jangan ragu-ragu menghantam yang jahat," ungkap dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/1). (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Emosi Gerebek Istri Selingkuh, Suami Bacok Selingkuhan
Emosi Gerebek Istri Selingkuh, Suami Bacok Selingkuhan

Untung dalam kondisi terikat dan berlumuran darah usai dibacok Eko.

Baca Selengkapnya
Usai Tembak Mati Temannya, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan
Usai Tembak Mati Temannya, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Jarak rumah dinas Kapolres dengan Mapolres Solok Selatan berkisar 20-25 meter.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Prabowo S, Kapolda Sumbar Emosi Sebut Tak Manusiawi Polisi Tembak Polisi
VIDEO: Reaksi Prabowo S, Kapolda Sumbar Emosi Sebut Tak Manusiawi Polisi Tembak Polisi

AKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.

Baca Selengkapnya
Begini Tampang AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Rekan Sendiri, Kepala Menunduk dan Tangan Diborgol
Begini Tampang AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Rekan Sendiri, Kepala Menunduk dan Tangan Diborgol

Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri usai menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penampakan AKP Dadang Penembak Polisi Berbaju Tahanan & Diborgol, Bantah Disebut Gila
VIDEO: Penampakan AKP Dadang Penembak Polisi Berbaju Tahanan & Diborgol, Bantah Disebut Gila

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan menegaskan kondisi AKP Dadang tidak terbukti mengalami gangguan jiwa

Baca Selengkapnya