Cerita anak anggota DPRD jadi pelaku utama pembunuhan anggota TNI
Merdeka.com - DKDA (16) anak dari anggota DPRD Provinsi Bali yaitu DNR bersama dengan pelaku lainnya menganiaya dan menusuk prajurit TNI berpangkat Prajurit Dua (Prada) Yanuar Setiawan (20)di bagian dada dengan menggunakan pisau belati. Yanuar yang masih menjalani pendidikan di Dikjur Infantri di Pulaki-Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali pun tewas.
"Iya benar pelaku penusuk korban D yang memegang pisau. Dia anak anggota Dewan Provinsi Bali atas nama Dewa Nyoman Rai," kata Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra di Mapolsek Kuta Selatan.
Informasi yang dihimpun di internal Kepolisian, D merupakan pelaku utama kejadian tersebut. Awal kejadian, korban yang dijemput oleh beberapa temannya yang satu daerah di Kodim 1611 Badung dengan menggunakan sepeda motor,berniat ingin melakukan liburan ke Nusa Dua tempat temannya pada Sabtu malam. Namun, korban diadang oleh pelaku di trotoar Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta, dini hari sekitar pukul 05.00 WITA.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Korban ini katanya seorang Prada yang tinggal di asrama dodik latpur Pulaki, Singaraja, Buleleng. Dia katanya sedang liburan," ujar salah satu anggota yang enggan disebutkan namanya.
I Wayan menerangkan polisi mengamankan para pelaku beberapa jam setelah kejadian dan mereka ini ditangkap saat mereka sedang berada di rumah termasuk juga pelaku utama tersebut. Menurutnya, kasus pengeroyokan tersebut murni menyangkut kenakalan remaja, karena para pelaku ini terbilang masih bau kencur atau anak di bawah umur.
"Kalau soal anak DPR enggak ada hubungannya, karena kasus ini menyangkut pelaku anak di bawah umur, kedua masalah keamanan menyangkut korban adalah TNI," ujarnya.
Kasusnya kini sedang ditangani oleh anggota Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Polresta Denpasar, karena pelaku masih di bawah umur. "Untuk penanganan sudah diambil alih ke Polresta Denpasar. Kita kembangkan yang lain termasuk saksi. Kita amankan 11 orang, dan yang terindikasi 5 pelaku, yang lainnya kita masih saksi-saksi," ujarnya.
Para pelaku terutama pelaku pengeroyokan terancam Pasal 170 KUHP, namun karena ada akibat, bisa jadi ditambah menjadi junto Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan hingga menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman 7 tahun ke atas.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekelompok remaja melakukan aksi perundungan sambil live TikTok
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaSederet pejabat di Indonesia menjadi sorotan buntut kelakuan anaknya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku sudah diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Tarogong Kidul untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku melakukan penganiayaan karena selisih paham.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca SelengkapnyaRahman mengatakan untuk hasil luka yang dialami korban D masih menunggu visum et repertum diajukan penyidik
Baca Selengkapnya