Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Anggiet Ariefianto selesaikan aplikasi beasiswa dalam 5 jam

Cerita Anggiet Ariefianto selesaikan aplikasi beasiswa dalam 5 jam Anggiet Ariefianto. ©facebook.com/anggiet.ariefianto

Merdeka.com - Ketiadaan biaya bukan menjadi penghambat keinginan untuk bersekolah di luar negeri. Hal itu dialami oleh Anggiet Ariefianto. Anggiet berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah.

Menurut Anggiet, orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya ke luar negeri. Bahkan untuk melanjutkan sekolah ke universitas swasta di Indonesia pun tak sanggup.

Meski demikian, Anggiet mendapat dorongan dari orang tuanya untuk terus menimba ilmu dan menjadikannya sebagai investasi masa depan. Oleh sebab itu, Anggiet lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar, kursus, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan menuntut ilmu.

"Semua difasilitasi orang tua saya. Berbagai informasi sekolah di luar negeri, buku-buku IELTS dan TOEFL selalu tersedia di rumah," tutur Anggiet seperti tercantum dalam buku 'Beasiswa Erasmus Mundus: The Stories Behind', Selasa (21/4).

Gigihnya orang tua Anggiet untuk mendorong anak-anaknya sukses di dunia pendidikan sudah dirasakan oleh kakak-kakak Anggiet yang juga penerima beasiswa internasional. "Saya, kakak-kakak dan ipar-ipar saya semua minimal bergelar S2 dari luar negeri, semua melalui beasiswa. Bagi keluarga saya, memperoleh beasiswa untuk S2 dan S3 di luar negeri adalah suatu keharusan," imbuh Anggiet.

Awalnya, Anggiet hanya mendaftar program Network on Humanitarian Assistance (NOHA) karena iseng dan sebagai alasan untuk tidak kembali ke Indonesia. "Saat itu saya sedang berada di China dalam rangka riset melalui beasiswa ASF Ford Foundation dan informasi NOHA tiba-tiba muncul di milist mahasiswa," jelas Anggiet.

Anggiet pun mempelajari dengan seksama tawaran beasiswa tersebut. Untuk mendaftar NOHA, Anggiet berhasil menuntaskan semua persyaratan dan mengirimkannya hanya dalam waktu 5 jam. Tentu saja, Anggiet sudah terlebih dahulu memiliki kesiapan dokumen yang dibutuhkan untuk aplikasi beasiswa.

Kesempatan belajar di luar negeri melalui jalur beasiswa dimanfaatkan Anggiet untuk mempelajari budaya lokal, berkunjung ke tempat-tempat sejarah negara tersebut dan mempelajari kebiasaan warga lokal. Oleh sebab itu, Anggiet selalu menghindari komunitas Indonesia di luar negeri agar bisa beradaptasi dengan budaya lokal tanpa melupakan budaya Indonesia.

"Menurut saya beasiswa itu lebih dari sekadar memperoleh gelar," tutup Anggiet.

(mdk/siw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Sheila Zhafira yang Menginspirasi, Sukses Kenalkan Budaya Banten di Singapura
Kisah Sheila Zhafira yang Menginspirasi, Sukses Kenalkan Budaya Banten di Singapura

Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP).

Baca Selengkapnya
Cerita Mahasiswa UNJ Korban TPPO Ferienjob Magang ke Jerman, Berawal dari Tawaran Dosen
Cerita Mahasiswa UNJ Korban TPPO Ferienjob Magang ke Jerman, Berawal dari Tawaran Dosen

Indra, nama samaran, menceritakan perjalanan dari awal sampai selesai magang

Baca Selengkapnya
Anies Soal Penerima Beasiswa yang Tak Kembali: Mereka Tetap Berkontribusi untuk Indonesia
Anies Soal Penerima Beasiswa yang Tak Kembali: Mereka Tetap Berkontribusi untuk Indonesia

Anies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi

Baca Selengkapnya
Cerita Letda Inf Enzo Saat Pendidikan di Akmil Disuruh Naik Ketanggul Oleh Pelatih 'Tanya baik-baik Tanggul Itu Apa'
Cerita Letda Inf Enzo Saat Pendidikan di Akmil Disuruh Naik Ketanggul Oleh Pelatih 'Tanya baik-baik Tanggul Itu Apa'

Letda Inf Enzo telah menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer. Ia menceritakan pengalamannya selama masa pendidikan.

Baca Selengkapnya
Cara Kuliah di Amerika Lewat Program USAID
Cara Kuliah di Amerika Lewat Program USAID

Pada 23 Agustus 2023 Alif berangkat menuju AS untuk mengikuti semester fall pertamanya di Columbia University yang akan dimulai pada awal September 2023.

Baca Selengkapnya
Bantu Dosen dan Tenaga Pendidik Kuliah ke Luar Negeri, Kemendikbud Ristek Luncurkan ONE APP
Bantu Dosen dan Tenaga Pendidik Kuliah ke Luar Negeri, Kemendikbud Ristek Luncurkan ONE APP

ONE APP nantinya bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para calon penerima Beasiswa BPI dan membantu dosen menemukan universitas punya kualitas tinggi.

Baca Selengkapnya
Lulus dengan Predikat Cumlaude di Kampus Top Indonesia, Perempuan Ini Pilih Jadi Babysittter di Belanda
Lulus dengan Predikat Cumlaude di Kampus Top Indonesia, Perempuan Ini Pilih Jadi Babysittter di Belanda

Perempuan ini membagikan kisahnya hijrah ke Belanda untuk jadi babysitter

Baca Selengkapnya
Kisah Inspirasi Apia, Anak Petani Gunung Lawu yang Peroleh Beasiswa S-1 sampai S-3 di UGM
Kisah Inspirasi Apia, Anak Petani Gunung Lawu yang Peroleh Beasiswa S-1 sampai S-3 di UGM

Perjuangannya menempuh pendidikan tinggi dilalui dengan kerja keras dan pengorbanan.

Baca Selengkapnya
Anies Kenang Masa Belajar di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Ini Sosok Guru yang Mengajarinya Kepemimpinan
Anies Kenang Masa Belajar di SMP Negeri 5 Yogyakarta, Ini Sosok Guru yang Mengajarinya Kepemimpinan

Anies Baswedan mengunjungi SMP Negeri 5 Yogyakarta yang merupakan tempatnya dulu bersekolah, Senin (24/7).

Baca Selengkapnya