Cerita anggota Brimob hidup mati buru Santoso di Poso
Merdeka.com - Perburuan penangkapan pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso di Poso bukan pekerjaan mudah bagi anggota kepolisian. Beratnya medan ditambah perbekalan untuk bertahan hidup membuat beban polisi bertambah.
Kakor Brimob, Irjen Murad Ismail membeberkan selain medan jalan yang sulit, perburuan Santoso terhambat lantaran anggota polisi harus menggendong tas berat yang berisi pasokan makanan untuk 14 hari ke depan.
Menurutnya, makanan yang dibawa itu bekal berat. Lalu anggota juga bawa pakaian dan senjata. Belum lagi ditambah curah hujan.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Apa saja yang harus ada di dalam tas siaga bencana? Tas ini harus mencakup barang-barang yang mendukung kelangsungan hidup Anda dan keluarga, seperti makanan, air, dan peralatan medis dasar.
-
Apa saja yang disiapkan Polres Rohil untuk mengantar logistik Pemilu? Andrian menyampaikan untuk lokasi TPS yang menyebrangi sungai akan disiapkan perahu bermesin. Sedangkan wilayah darat, disiapkan sepeda motor trail. 'Kita kordinasi dengan KPU terkait sarana dan prasarana yang disiapkan untuk lokasi yang sulit dijangkau,' kata Andrian.
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Siapa yang membuat ransum TNI? Laki-laki berjasa itu adalah Jendral TNI Purnawirawan Andhika Perkasa.
"Kamu harus ke Poso, gunung itu berlapis-lapis tidak seperti di Aceh. Anggota saya yang paling lama di puncak itu 14 hari karena bawa makanan untuk 14 hari," kata Murad di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/2).
Salah seorang anggota Brimob, AKP Fredy Manuhutu gugur saat menjalankan operasi. Fredy meninggal karena kondisinya tubuhnya drop saat mengejar Santoso cs di gunung.
"Ada anggota kami Fredi Manuhutu meninggal karena asam lambung tinggi, di puncak dingin dan kesehatannya drop," kata Murad.
Murad memastikan sebelum dikirimkan ke Poso, Fredi dalam kondisi sehat. Namun, lantaran naik ke puncak gunung yang cukup tinggi sehingga membuat kondisi tubuh Fredy menurun.
"Sebenarnya dalam keadaan sehat, mungkin drop karena naik puncak terlalu tinggi. Kalau badan drop itu semua penyakit muncul," ujar dia.
Murad mengatakan sampai saat ini pihaknya masih mengevakuasi jenazah Fredi. Pasalnya, medan dan cuaca di sana mempersulit proses evakuasi.
"Dari kemarin kami coba evakuasi dengan helikopter. Tapi cuaca tidak mendukung. Hari ini kami coba evakuasi," ujar dia.
Murad mengaku hari ini dirinya akan terbang ke Ambon untuk melihat secara langsung proses pemakaman Fredi. "Ini sebagai bentuk Bentuk penghormatan pada anggota saya," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para purnawirawan Brimob kenang masa lalu saat menjalankan tugas di daerah operasi Timor Timur, penuh kenangan dan ancaman yang mencekam.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaCerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.
Baca SelengkapnyaSeorang Polisi berpangkat Bripka memberi makan kepada sopir truk yang mengalami mogok mesin di jalan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI bantu Youtube Bobon Santoso masak di pedalaman Papua.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota polisi belikan nasi bungkus sopir truk yang sedang mogok, sampai dibantu carikan mekanik.
Baca SelengkapnyaViral sopir truk belum makan dan kelaparan. Aksi polisi beri makanan ini tuai pujian.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut berhasil menuai beragam respons dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang memuji aksi polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perwira polisi yang makan lesehan nasi bungkus dengan 150 anak buahnya di Bali.
Baca SelengkapnyaSeorang panglima perang Moro Kogoya meminta semua barang yang ada di pos TNI saat hendak berpamitan pulang ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo pada September 2024 lalu.
Baca Selengkapnya