Cerita batu keramat 'Watu Sumanti' di Manado
Merdeka.com - Batu Sumanti merupakan salah satu objek wisata budaya yang terletak di Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Manado. Dari pusat Kota, objek wisata milik leluhur bangsa Minahasa ini dapat ditempuh selama kurang lebih 15 menit menggunakan angkutan kota.
Konon, menurut mitos warga, batu yang dikeramatkan tersebut terus tumbuh menjadi lebih besar setiap tahunnya. Berada tepat di depan pekarangan sebuah bangunan tua, situs budaya ini telah dipagari dengan bahan stainless steel.
Terlihat beberapa batu yang berjejer seperti tertancap dalam tanah dan tiga buah batu pipih di sekitarnya. Pada saat-saat tertentu, lokasi ini didatangi oleh para peziarah dari dalam maupun luar daerah. Mereka kerap membawa sesajen yang diletakkan di atas batu pipih. Bau kemenyan dan dupa masih akan terasa usai mereka melakukan ritual.
-
Mengapa batu bisa tumbuh lebih kuat? Selain bertumbuh besar, batu juga dapat tumbuh lebih kuat dan berat karena diberi tekanan dan dipanaskan. Mineral dalam batuan asli berubah karena panas dan tekanan.
-
Bagaimana mitos ini berkembang? Mitos ini sering kali bersifat tradisional dan memiliki akar budaya yang kuat, diwariskan dari generasi ke generasi.
-
Mengapa situs batu panjang Ciamis dianggap mistis? Namun sampai sekarang, tak banyak yang paham kisah masa lalu di sini, sehingga area ini dikenal sebagai tempat yang wingit, dan bernuansa misteri.
-
Dimana penemuan batu kuno itu? Temuan itu terjadi di kawasan bernama Plakia di Pulau Kreta Yunani.
-
Kenapa batu besar di Kampung Dukuh dikeramatkan? Menurut warga, batu besar yang diletakkan di tengah-tengah perkampungan memiliki kekuatan supranatural dan makan karomah dikeramatkan merepresentasikan filosofi dan Wadah Eusi.
-
Kenapa masyarakat Sukoharjo percaya Batu Punden Keramat bisa memberikan kesejahteraan? Konon apabila berhasil dipindahkan, punden tersebut bakal memberikan keamanan dan kesejahteraan untuk semua warga. Hal ini sesuai dengan ucapan ilham yang didengar sesepuh desa waktu itu.'Nek gelem ngopeni aku, ngerawat aku, aku sanggup gawe aman lan sejahtera warga,' begitulah suara bisikan itu.
Tak banyak informasi yang diperoleh di lokasi ini lantaran tak ada penjaganya. Beruntung, tulisan pada prasasti yang berada di lokasi situs cukup banyak memberi penjelasan.
Batu Sumanti berasal dari kata watu yang artinya batu, santi artinya pedang, dan sumanti artinya memainkan pedang. Jadi, batu Sumanti artinya tempat untuk memainkan pedang.
Zaman dulu, batu Sumanti dikenal dengan sebutan batu Pa'lalesan atau Pa'lenasan, yang artinya batu tempat ziarah atau batu suci. Kini batu Sumanti merupakan situs budaya dan sebagai tempat wisata budaya.
Pada zaman Minahasa purba, batu Sumanti merupakan tempat untuk melakukan ritual rumuru. Rumuru berasal dari kata ruru yang artinya pinggir. Jadi, rumuru artinya meminggirkan. Ritual rumuru bertujuan untuk mengusir, memisahkan atau mengeluarkan orang yang bermaksud jahat (tou lewo, reges lewo), atau untuk mengusir wabah penyakit (angin jahat) dari wilayah pemukiman.
Keberadaan batu Sumanti adalah sebagai tanda pendirian wanua (desa) baru dan biasanya di dekat batu selalu diletakkan 'rerumetaan' atau persembahan kepada Opo Empung atau Opo Ririmpuruan (Tuhan).
Di sekitar batu Sumanti biasanya terdapat tanah yang disebut Lezar Um Banua, yang artinya tanah negeri. Tanah dalam pengertian Lezar Um Banua inilah yang kemudian ditempati dan menjadi pemukiman awal di kota Manado. Pemukiman pertama yang berdiri di Manado adalah wanua Ares; saat itu ibu kotanya adalah Tikala, dan saat ini telah menjadi salah satu Kecamatan di kota Manado, yaitu Kecamatan Tikala. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Slamet dikaitkan dengan berbagai mitos gaib dan unik.
Baca SelengkapnyaBatu ini dipercaya mampu menyerap energi negatif dari manusia.
Baca SelengkapnyaBatu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Tanah Lot juga dipenuhi dengan berbagai mitos dan legenda yang memperkaya nilai budaya dan spiritual tempat ini. Berikut mitos Tanah Lot.
Baca SelengkapnyaSitus ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.
Baca SelengkapnyaMisteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca SelengkapnyaSampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet memiliki mitos yang berkembang di tengah masyarakat sekitar maupun para pendaki
Baca SelengkapnyaPintu masuk Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sejumlah kisah terkenal
Baca SelengkapnyaTidak hanya keindahan alam, Sungai Mahakam juga dikelilingi oleh mitos yang menambah daya tariknya.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet dikenal memiliki beberapa mitos gaib.
Baca SelengkapnyaBatu ini muncul dari letusan Gunung Merapi tahun 2010.
Baca Selengkapnya