Cerita Ben Anderson tak mau datang ke kampus UI yang pro Orde Baru
Merdeka.com - Indonesianis asal Amerika, Benedict Richard O'Gorman Anderson (79) atau lebih dikenal dengan Ben Anderson meninggal dunia di Batu, Malang, Jawa Timur Minggu (12/12) malam. Semasa hidupnya Anderson dikenal kritis terhadap pemerintahan Orde Baru yang membuatnya dicekal masuk ke Indonesia selama bertahun-tahun.
Selain itu, Anderson juga tak mau datang ke kampus Universitas Indonesia (UI) karena kampus itu ditudingnya sangat pro Orde Baru. Namun, entah mengapa, Anderson akhirnya bersedia datang ke kampus UI Kamis 10 Desember lalu untuk yang pertama kali dan menjadi yang terakhir kalinya.
Dia hadir untuk peluncuran bukunya yang berjudul 'Di Bawah Tiga Bendera', sekaligus menghadiri kuliah umum bertajuk 'Anarkisme dan Nasionalisme' di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
-
Bagaimana mahasiswa merespon pengunduran diri Soeharto? Pengunduran diri Soeharto tersebut disambut suka cita oleh para mahasiswa. Aksi pendudukan Gedung DPR/MPR berubah menjadi pesta rakyat.
-
Siapa yang mengkritik Onad? Onad pun langsung diserang dengan hujatan oleh netizen akibat pernyataannya ini.
-
Siapa yang mempengaruhi pendidikan Betrand? 'Harusnya Betrand masuk universitas bulan Juni. Lagi-lagi karena gosip tidak benar tentang Betrand dan Sarwendah, gosip Sarwendah selingkuh dengan Betrand, ini mempengaruhi pendidikan Betrand,' ungkap Jordi Onsu dengan nada tinggi saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (16/6/2024) dilansir dari KapanLagi.com.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Apa yang memicu lengsernya Soeharto? Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
Sri Lestari Wahyuningroem, salah satu dosen di Departemen Ilmu Politik FISIP UI yang beberapa kali berinteraksi dengan Anderson punya kenangan terakhir.
"Ketika saya undang ke UI (dengan nekad karena saya tahu kemarahannya pada UI yang sangat pro Orba), dia mengatakan, "Saya tidak akan pernah menginjakkan kaki di UI"," tutur Arie, sapaan akrabnya kepada merdeka.com, Minggu (13/12).
Pertemuan itu, kata Arie, berlangsung dua tahun lalu saat dia menghadiri sebuah seminar di University of Amsterdam, membahas 30 tahun buku 'Imagined Communities'.
Dalam pertemuan singkat itu, Arie juga sempat bertanya soal korban 1965 yang membawa kasus ke International People's Tribunal (IPT) di Amsterdam. "Tentang IPT 65, ia lebih banyak mendengarkan dengan berminat dan rasa ingin tahu. Ada tatapan pesimis pada saat yang sama binar harapan, sebelum dia bilang "65 sudah terlalu lama dibungkam."
Pada Kamis 10 Desember yang lalu, bertepatan dengan hari HAM internasional, Arie menghadiri kuliah umum Anderson di UI. "Saya bahkan sempat bertanya padanya dua hal: apakah anarkisme seperti juga nasionalisme yang menurutnya seperti oksigen yang bisa membunuhmu jika terlalu banyak, dan apakah anarkisme dan Human rights bisa berbahasa sama ketika menyikapi state violence?"
"Jawabannya singkat, tak cukup memuaskan saya. Tapi memang tubuh dan wajah itu terlihat sangat letih. Buat saya, keharuan bahwa dia akhirnya mau ke UI adalah sesuatu yang luar biasa. Untuk yang pertama, dan sayangnya juga yang terakhir."
"Hormat saya selalu, Oom Ben. Saya adalah muridmu, saya belajar mencintai Indonesia dari karya-karyamu," pungkas Arie.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaRektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas Andalas (Unand) mengkritik penyimpangan di era pemerintahan Jokowi dengan menyampaikan manifesto bertajuk penyelamatan bangsa.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan berbicara soal pergerakan sejumlah kampus yang miris melihat demokrasi di negeri ini.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1980, Ali menjadi salah satu pencetus Petisi 50 yang isinya mengkritik Soeharto.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, mengatakan ada intimidasi yang diterima civitas akademika UI.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Baca Selengkapnya