Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Bima Arya Kasus Covid-19 di Bogor Muncul Lagi dari Rumah Sakit

Cerita Bima Arya Kasus Covid-19 di Bogor Muncul Lagi dari Rumah Sakit Bima Arya. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Bogor Bima Arya mengisahkan soal fluktuasi penyebaran Covid-19 di daerahnya. Sempat mengalami penurunan bahkan hingga tak ada kasus baru. Namun belakangan, kasus baru penyakit yang disebabkan SARS-Cov-2 itu muncul lagi.

Menurut dia, jika menilik data Covid-19 di kota hujan itu, maka sejauh ini simpulan yang diperoleh pihaknya, yakni penyebaran Covid-19 sebagian besar justru terjadi di fasilitas kesehatan. Lemahnya pelaksanaan protokol kesehatan di rumah sakit menjadi sebabnya.

"Kita lihat dari banyak kasus yang muncul ini sebagian besar dari Rumah Sakit. Artinya protokol kesehatan di rumah sakit yang lemah," kata dia, dalam perbincangan segmen 'Ruang Merdeka', Selasa (16/6).

Orang lain juga bertanya?

Berbekal simpulan itu, Bima dan jajaran mengambil langkah cepat. Dia menginstruksikan evaluasi dan audit terhadap rumah sakit rujukan di kota Bogor. Ada delapan rumah sakit rujukan yang harus menjalani proses tersebut.

"Ada 8 rumah sakit rujukan ini kita evaluasi lagi semua. Jadi ada tim dari provinsi untuk datang dan melakukan asesmen terkait dengan kesiapan protokol kesehatan di masing-masing RS rujukan itu," ungkap dia.

Dia sepakat, bahwa rumah sakit apalagi rumah sakit rujukan Covid-19 seharusnya memiliki standar operasional yang tinggi. Protokol kesehatannya pun seharusnya tidak saja ketat, tapi yang paling penting dijalankan dengan kedisiplinan yang tinggi.

"Betul. Harusnya mereka paling siap. Jadi mitigasi infeksinya harus paling kuat, sterilisasi jalurnya alat kesehatannya dan lain-lain. Makanya kita audit lagi semuanya," ujar dia.

Munculnya rumah sakit sebagai tempat penyebaran Covid-19, jelas dia, tidak ada kaitannya dengan masalah yang sempat muncul di awal-awal penyebaran Covid-19, yakni kelangkaan APD. APD untuk rumah sakit rujukan sudah terpenuhi. Masalah sebenarnya terletak pada pelaksanaan protokol kesehatan.

"Kalau itu semua sudah sesuai, semua sudah pakai, persoalannya saya kira bukan soal APD kurang, tapi lebih kepada protokol rutinnya dijalankan atau tidak. Membersihkan secara rutin, mengganti ini, mengganti itu, limbahnya. jadi bukan ketersediaan alat. Disiplin untuk menjalankan protokolnya atau tidak," tegas dia.

Saat ini, proses audit sedang dijalankan. Dia menargetkan, pekan depan sudah ada hasilnya.

"Minggu depan kita bisa dapat gambarannya. Berapa hari ini kita sudah mulai. Saya sudah instruksikan kepada Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan provinsi beberapa hari ke depan kita bisa dapatkan gambarannya. Makanya kita ingatkan lagi, supaya semuanya ikut protokol kesehatan. kita audit lagi semuanya, protokol kesehatannya," jelas Politikus PAN tersebut.

Proses audit tersebut, tegas dia, tidak akan berdampak pada layanan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat. Rumah sakit akan tetap beroperasi seperti biasa.. Hanya saja, dia berharap agar masyarakat dapat menjaga kesehatan. Biar tak perlu berkunjung ke rumah sakit. Sembari pihak rumah sakit diminta memperkuat dan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan.

"Enggak. Tetap saja semua harus berjalan. Pertama tentu warga harus jaga kesehatan supaya nggak usah ke rumah sakit. Kedua RS dipastikan protokol kesehatan nya semakin ketat. Jadi semua hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya infeksi itu harus dipastikan diperhatikan," terangnya.

Selain penyebaran di rumah sakit, Pemkot Bogor juga mengantisipasi penularan Covid-19 dari klaster Jakarta, yakni mereka yang datang dari Jakarta. Meskipun demikian munculnya klaster Jakarta masih harus didalami lagi.

"Kita masih dalami sekarang kenapa penyebabnya. Kesimpulan pertama masih di Rumah Sakit. Mudah-mudahan tidak indikasi ada klaster-klaster baru di permukiman," kata Bima.

"Dari data yang ada sebagian besar masih di rumah sakit penularannya. Belum ada data yang masif karena orang Jakarta yang masuk ke sini. Tapi pasti kita waspadai," imbuh dia.

Klaster Jakarta merupakan salah satu yang menjadi perhatian pihaknya. Berbagai upaya dilakukan agar jangan sampai warga Bogor yang beraktifitas di Jakarta justru tertular dan kemudian menjadi penyebar Covid-19. Stasiun KRL menjadi titik yang mendapatkan perhatian Pemkot Bogor. Upaya untuk mengatasi penumpukan penumpang di stasiun KRL merupakan langkah yang harus dilakukan.

"Satu klaster yang sangat kita cermati adalah stasiun kereta makanya kita fokus untuk menghindari (penularan Covid-19) di stasiun kereta." tambahnya.

Dalam pandangan Bima, cara yang paling efektif untuk menghindari penumpukan di stasiun KRL yakni lewat pengaturan jam kerja di Jakarta. "Cara yang paling efektif sebetulnya mengatur jam kerja. di Jakarta. Jadi ada jam 8 dan jam 11. Supaya tidak tertumpuk di stasiun," lanjut dia.

Sejauh ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan agar kantor-kantor di Jakarta memberlakukan dua shift. Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi penumpukan di stasiun KRL.

"Kita akan lihat gugus tugas kan mengeluarkan surat edaran agar setiap kantor membagi dua shift. Ini harus ditindaklanjuti oleh kantor supaya betul-betul tidak menumpuk di pagi semua. Kita akan lihat beberapa hari ke depan kalau memang berkurang berarti ada efeknya," tegas Bima.

Kepastian apakah kantor-kantor mematuhi surat edaran Gugus Tugas, lanjut Bima, tidak masuk dalam kewenangannya. Gubernur Jakarta lah yang punya wewenang untuk berkoordinasi dengan pemilik-pemilik kantor itu dalam pelaksanaan surat edaran Gugus Tugas.

"Perlu koordinasi dari Pemprov DKI Jakarta dengan asosiasi di Jakarta supaya bisa didapatkan gambaran apa persoalannya ini kan bukan ranahnya pemerintah kota lagi. Saya yakin pasti Pak Gubernur DKI Jakarta punya cara untuk berkomunikasi sehingga surat edaran itu ditaati," tandasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Misterius Terdeteksi di Indonesia, Begini Imbuan Kemenkes Kepada Masyarakat
Kasus Pneumonia Misterius Terdeteksi di Indonesia, Begini Imbuan Kemenkes Kepada Masyarakat

Kemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.

Baca Selengkapnya
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres

Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo

Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.

Baca Selengkapnya
4 Kasus Baru Cacar Monyet Ditemukan Dinkes DKI
4 Kasus Baru Cacar Monyet Ditemukan Dinkes DKI

Ngabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya