Cerita Budi Gunawan larang anggota Polres Bogor berkuku panjang
Merdeka.com - Calon tunggal Kepala Polisi Republik Indonesia Komjen Pol Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Kapolres Bogor Kota, Jawa Barat, sebelum menjadi ajudan wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001-2004.
Anggota Provos Polres Bogor Kota Aiptu Harto saat ditemui wartawan, Kamis (15/1) membenarkan Komjen Pol Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Kapolresta Bogor hanya sebentar saja.
"Beliau (Budi-red) tidak lama menjabat kurang dari satu tahun, saya pastinya kurang tahu, setelah dari Bogor langsung ikut pendidikan ke mana saya lupa," kata Aiptu Harto seperti dikutip Antara.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana hubungan Budi dengan Prabowo? Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Bagaimana kondisi Budiono sekarang? Budiono Sutikno tampak terbujur kaku pada salah satu kamar di Rumah Susun Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
-
Siapa yang membantu Budi? Dengan bantuan Tuti, Budi berhasil melepaskan kakinya dari dahan pohon.
Dia mengatakan pada saat Budi Gunawan sebagai Kapolresta Bogor, dirinya masih berpangkat Briptu anggota unit Sabhara. Yang dia ingat, saat memimpin Budi Gunawan sangat peduli dengan kedisiplinan seluruh anggotanya.
Seluruh anggota Polresta Bogor yang belum miliki SIM diwajibkan mengurusnya. "Kami juga dilarang berkuku panjang, karena polisi tidak boleh berkuku panjang, pokoknya anggota benar-benar diminta untuk disiplin bertugas," katanya.
Sementara itu menurut Petugas Unit Sarpras Polres Bogor AKP Yuni, selain membangun Mes Sabhara, Budi Gunawan membangun ruang tahanan di Mapolres Bogor Kota, tugu macam kumbang dan juga gapura pagar depan markas polisi yang terletak di Kedung Halang tersebut.
"Dulu patung Macan Kumbang itu kurus, dirombak saat Kapolrestasnya Pak Budi, jadi buat lebih proporsional bentuknya dan gagah. Termasuk gapura Mapolresta dulu tidak ada pagarnya sekarang sudah rapi dan tertata, tembok plank nama Polresta itu juga semasa Pak Budi dibangunnya," katanya.
Momen yang paling berkesan bagi AKP Yuni, pada masa kepemimpinan Budi Gunawan, ada kebijakan bagi setiap Polwan wanita bertugas piket sebagai penyambut tamu di pos polisi setiap pagi hingga sore.
Setiap hari tiga orang Polwan mendapat jatah piket sebagai penerima tamu di pos polisi mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.
"Kita dikasih seragam seperti pramugari, pakai rok belah kecil di bawah, kemeja putih lengkap dengan syal. Tugas kita kalau ada tamu mengucapkan salam selamat datang dan menanyakan apa keperluan kedatangannya lalu mengerahkannya, kita ditugaskan memberikan kesan bahkan kantor polisi itu nyaman," katanya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kasubag Humas Polres Bogor Kota AKP Diani S yang sempat merasakan bertugas di bawah kepemimpinan Budi Gunawan walau hanya sebentar.
"Pak Budi tidak terlalu lama, sekitar lima bulan. Dari Bogor dia langsung sekolah untuk calon ajudan Presiden, dan langsung diterima menjadi ajudan buk Megawati kan dianya," kata Diana.
Menurut AKP Diana, tidak banyak kesan yang ia ingat selama kepemimpinan Budi Gunawan. Ia mengenal sosok calon Kapolri tersebut sebagai orang yang "low profile" atau sederhana.
"Karena terlalu lama menjabat jadi tidak banyak pengalaman, tetapi dia orang yang low profile," katanya.
Selain pernah menjabat sebagai Kapolresta Bogor Kota, Komjen Pol Budi Gunawan juga diyakini memiliki sejumlah aset yang masuk dalam daftar harta kekayaan hidupnya di wilayah Gadog Kabupaten Bogor.
Bukti bahwa Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Kapolresta Bogor masih terlacak dan dapat dilihat di gedung Unit Lakalantas Polres Bogor Kota, Kedung Halang, Kota Bogor Jawa Barat.
Terdapat prasasti atau plakat yang lazim digunakan untuk peresmian sebuah gedung yang sudah dibangun di mana nama dan tanda tangan Budi Gunawan tercantum di dalamnya.
Pada prasasti atau plakat pembangunan Mes Sabhara tersebut, saat itu Polres Bogor Kota masih berstatus Polresta Bogor, diresmikan oleh Budi pada bulan Agustus 1999 yang masih berpangkat Letnan Kolonel.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi pada tahun 2015 saat dirinya menjabat Kapolda Jabar.
Baca SelengkapnyaSebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.
Baca SelengkapnyaBegini potret gagah dan tampan eks Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro pindah tugas menjadi Kapolres Bogor.
Baca SelengkapnyaBocah cilik kecil ini tak disangka masuk Akpol. Ia pun kini menjadi perwira yang dulunya nyaris menjadi korban penembakan teroris.
Baca SelengkapnyaBegini penampilan Kombes Budi saat potong rambut sampai pangkat di kerah baju dilipat.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah dikawal selama menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaAjudan Heru Budi dinilai erap menghalang-halangi kerja jurnalistik awak media.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer.
Baca SelengkapnyaBerikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca SelengkapnyaSosok menteri ini mengaku pernah nakal di masa kecilnya.
Baca Selengkapnya