Cerita Bung Karno tak mampu beli seikat rambutan
Merdeka.com - Seorang presiden tentu mampu membeli seikat buah rambutan. Jangankan seikat, satu gerobak pun pasti mampu dibeli olehnya.
Namun, tak demikian dengan Presiden Soekarno . Percaya tidak percaya, Presiden yang satu ini tak mampu membeli seikat rambutan karena tak memiliki uang.
Ceritanya, setelah Soeharto diangkat menjadi pejabat presiden RI pada maret 1967, kehidupan Bung Karno begitu dibatasi oleh pemerintah. Bung Karno tak boleh masuk Jakarta dan hanya boleh berada di Bogor. Saat itu Bung Karno tinggal di Paviliun Istana Bogor.
-
Mengapa Bung Karno sungkem pada ibunya? Sadar betapa besarnya jasa sang ibu, Bung Karno selalu menghomati perempuan yang melahirkan dan membesarkannya itu.
-
Siapa ibu dari Bung Karno? Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno saat pulang ke Blitar? Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta.
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
-
Siapa yang mendampingi Kartika Putri? Kartika Putri berangkat ke tanah Suci bersama sang suami tercinta, Habib Usman Bin Yahya.
-
Siapa yang Bung Karno panggil setelah peragaan busana? Rupanya Presiden Sukarno memperhatikan Baby Huwae. Setelah acara selesai, Baby Huwae dipanggilnya untuk mengobrol. Di samping Bung Karno saat itu ada Siwabessy, yang kelak menjadi menteri kesehatan.
Meski telah ditetapkan sebagai tahanan politik oleh pemerintahan Soeharto , Bung Karno tak pernah menampakkan kesedihannya kepada orang lain. Bung Karno masih sering jalan-jalan keliling kota untuk melihat situasi dan kondisi rakyat. Suatu ketika, Bung Karno tengah berkeliling kota dengan menumpangi mobil VW Combi.
Tiba-tiba Bung Karno meminta ajudan perempuannya, Putu Sugiarti, untuk membeli satu ikat rambutan dari pedagang rambutan di pinggir jalan.
"Tri, beli rambutan.' Saya tanya 'Uangnya mana?' 'Sing ngelah pis,' ujarnya dalam bahasa Bali yang berarti saya tidak punya uang. Jadi pakai uang saya," demikian cerita Putu Sugiarti dalam buku 'Hari-Hari Terakhir Sukarno' Karya Peter Kasenda, terbitan Komunitas Bambu.
Putu Sugiarti lantas menuruti perintah Bung Karno . Dia tahu betul Bung Karno sangat menyukai rambutan rapiah. Dia lantas mencicipi terlebih dahulu rambutan itu di tempat pedagangnya.
"Bang antarkan ini ke bapak yang di mobil itu, yang kepalanya botak," kata Putu. Saat itu Bung Karno sudah tak lagi mengenakan peci dan kacamata.
Pedagang rambutan itu pun menuruti permintaannya. Dia langsung mengantarkan rambutan itu ke mobil. "Dia antar. Bung Karno bertanya dengan suara khasnya, 'Benar manis?," tanya Bung Karno .
Sadar pria di dalam mobil adalah Bung Karno , pedagang rambutan itu langsung histeris. Dia langsung memberitahukan kepada semua orang ada Bung Karno di dalam mobil. Suasana pun berubah menjadi geger.
"Hoi... ada Bung Karno .' Besoknya saya dimarahi komandan," kata Putu.
Ke depan, Bung Karno dijadikan tahanan rumah oleh pemerintahan Soeharto . Gerak geriknya selalu diawasi dan dibatasi. Bahkan keluarganya sendiri dipersulit untuk menemuinya.
Bung Karno dijauhkan dari rakyat yang dicintainya. Sang proklamator dibuat seolah-olah hidup seorang diri. Bung Karno dizalimi bangsanya sendiri.
Bung Karno memang sosok presiden yang tak memanfaatkan jabatan untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Bahkan, hingga akhir hayatnya, rumah pun dia tak punya.
Sungguh teladan yang patut ditiru dan cermin bagi para pejabat yang saat ini gemar menumpuk kekayaan lewat korupsi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaDi tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Baca SelengkapnyaBanyak yang percaya kalau Bung Karno punya simpanan emas batangan dan rekening di Bank Swiss. Benarkah itu?
Baca SelengkapnyaMirisnya, ia hanya mendapat pendapatan tak seberapa dari hasil kerja kerasnya tersebut.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaMomen ini diunggah oleh akun TikTok @_wie.afrilia_ dan berhasil mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaBapak dan kedua anaknya ini rela jalan kaki selama 4 jam ke posko TNI.
Baca Selengkapnya