Cerita Bupati Cellica Selama Diisolasi hingga Dinyatakan Sembuh Covid-19
Merdeka.com - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menjadi pasien positif COVID-19 pertama di Karawang yang dinyatakan sembuh. Hal itu diketahui setelah hasil tes swab kedua di Balitbangkes Kemenkes RI dinyatakan tetap negatif.
Dalam sebuah diskusi interaktif via daring Cellica membagikan pengalamannya menjadi pasien Covid-19 beberapa waktu lalu. Dia mengakui, ada banyak perasaan negatif yang muncul ketika pertama kali mendengar kabar bahwa dirinya positif.
"Manusiawi ketika dinyatakan positif pasti kaget, pasti sedih, bingung. Tapi saya kan harus memberikan contoh yang baik pada semua orang. Jadi saat itu saya harus lebih tegar harus menerima takdir dan ketetapan yang Allah kasih," kata dia, Jumat (17/4).
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana Leony bisa pulih cepat setelah terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Siapa yang menemani Leony saat terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
Karena itulah, dalam perasaan yang campur aduk itu, dia berupaya untuk memberikan semangat kepada orang lain, yakni anak-anak buahnya yang juga positif Covid-19. Dia bahkan mengontak mereka secara pribadi untuk memberikan penguatan dan motivasi.
"Saya teleponin orangnya satu-satu. Saya kasih semangat mereka supaya mau dirawat. Walaupun berat ya. Jujur perlu waktu. Tidur susah, kepikiran yang macam-macam. Saya sampai nggak mau ngeliat media. Saya pas liat Instagram itu maunya lewat cerita tentang yang jelek-jelek. Saya liatnya cepat-cepat karena itu mempengaruhi pola pikir saya," ungkapnya.
Pada Selasa (24/3) malam Cellica pun menjalani perawatan di Rumah Sakit. Perawatan dilakukan selama 20 hari sesuai dengan protap yang telah ditetapkan. Dia pun menyampaikan obat-obatan apa saja yang mereka terima selama masa perawatan tersebut.
"Saya Selasa malam berangkat ke RS kurang lebih 20 hari di rumah sakit seperti protap yang diberikan oleh semua pasien Covid-19 kami diberikan yang pasti obat antivirus, terus antibiotik karena dikhawatirkan ada penyebaran kuman-kuman bakteri di paru-paru kami. Juga vitamin C, tapi tahap awalnya dosis tinggi. Kita pakai intra Vena di infus, hari kedua dan seterusnya kami minum vitamin C oral," jelas dia.
Dalam masa perawatan itu lah, Cellica kerap berdiskusi dengan tim medis yang paham soal Covid-19. Dari hasil diskusi tersebut, lanjut dia, ternyata kondisi psikis juga amat berpengaruh dalam menghadapi penyakit yang disebabkan virus SARS-Cov-2 tersebut.
"Saya berdiskusi dengan Prof Renaldi, profesor di RS persahabatan yang memonitor semua Covid-19 di Indonesia. Dia bilang yang terpenting adalah pola pikir kita berpositif thinking, dan konsumsi vitamin itu bukan vitamin berupa tablet yang baik itu, tapi lebih baik kita mengkonsumsi buah-buahan yang seperti jeruk, pisang, mangga, dan lain sebagainya. dan saya lakukan itu," ujar dia.
"Selama isolasi pun jelas kita konsumsi buah-buahan dan juga medis. Tapi yang terpenting adalah saya menggunakan pendekatan secara vertikal dengan yang mahakuasa," imbuhnya.
Tinggal dalam ruang perawatan tidak berarti tanpa kegiatan yang bermanfaat. Dia mengaku tetap menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Dengan bantuan perangkat komunikasi, Cellica tetap berupaya memantau daerahnya dari balik ruang perawatan.
"Di dalam pun ada kegiatan seperti membaca buku bahkan saya masih pimpin rapat via telepon. Karena kondisi saya Alhamdulillah baik sehingga saya tetap memonitor pekerjaan yang ada di Kabupaten Karawang dan saya memonitor satuan Gugus Tugas di Kabupaten Karawang," ujar dia.
Menurut dia, ada banyak hal yang dia ambil dari pengalaman menjadi pasien Covid-19. Ada banyak kegiatan produktif yang memperkaya dirinya sebagai pribadi sepanjang masa perawatan.
Lebih banyak waktu untuk beribadah, waktu beristirahat karena saya biasanya pergi pagi pulang malam, terus punya waktu untuk tambah ilmu dengan baca buku," terang dia.
Selain itu, momen tersebut, kata dia, menjadi saat untuk mendekatkan diri dengan keluarga. Seperti orang tua maupun buah hati.
"Sekarang tiap hari vc ayah saya telepon adik saya, anak-anak telepon. Ketika mereka ngomong kapan pulang, itu menjadi semangat itu energi positif yang saya dapatkan dari lingkungan dari orang-orang terdekat. Teman SD telepon, teman SMP yang udah lama nggak ketemu, telepon semua sahabat lama," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral wanita ceritakan kisah cintanya yang bersemi di Wisma Atlet saat COVID-19, begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, ia masih terus berjuang malawan penyakitnya itu dengan berolahraga dan treatment pemulihan lainnya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari sakit diare, dirawat di rumah sakit, bertemu jodoh sampai sudah menikah.
Baca SelengkapnyaMeski dirinya sakit dan terbaring lemah namun Rieke tetap aktif bekerja menjadi pembicara dalam acara sosialisasi.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaSebelum dibawa ke Rumah Sakit Borromeus Bandung, Atalia menemani RK mendaftar sebagai calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2019, Vidi Aldiano telah berjuang melawan kanker yang menjalar ke berbagai bagian tubuhnya
Baca SelengkapnyaWarga terjangkit monkeypox tersebut telah ditangani dan menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKesuksesan dan dampak positif yang ia raih menunjukkan betapa besar kekuatan media sosial dalam menciptakan perubahan serta memberi manfaat kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca Selengkapnya