Cerita Bupati Dedi banyak diundang isi ceramah keagamaan
Merdeka.com - Sosok Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi kian melekat sebagai pemimpin daerah yang sangat dekat dengan masyarakat. Gayanya yang unik kerap menjadi perhatian berbagai kalangan.
Disisi lain sebagai bupati, Dedi juga dikenal memiliki kemampuan berpidato hingga membuat orang terpesona. Dedi kerap mengisi berbagai acara mulai kegiatan kenegaraan hingga keagamaan.
Banyaknya undangan yang meminta dirinya untuk mengisi acara membuat Dedi kebingungan mengatur jadwal. Karena tidak hanya pidato kenegaraan maupun sosoknya sebagai budayawan. Tetapi saat ini dia banyak diminta untuk hadir dan menyampaikan ceramah di acara keagamaan.
-
Siapa yang menarik Bupati Bengkulu Utara? Diduga penarikan ini dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (paspampres), yang mengamankan jalannya kunjungan presiden.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Kenapa Dedi Mulyadi memilih untuk menerapkan norma dan etika Sunda di Purwakarta? Mengutip Wikipedia, Dedi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta pernah menerapkan kebijakan tentang etika dan kebudayaan Sunda.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Apa daya tarik utama Desa Purwabakti? Desa Purwabakti di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masuk ke dalam 75 kampung wisata terbaik 2023 versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa ini memang memiliki banyak keunggulan.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
"Bulan Maulid ini banyak sekali yang mengundang saya untuk hadir dan mengisi acara. Terus terang dengan banyaknya permintaan sampai saya bingung mengatur jadwalnya. Di sisi lain saya bukan seorang ustaz tapi begitu banyak warga yang datang dan meminta saya agar memberikan ceramah keagamaan," kata Dedi di Rumah Dinasnya di Jalan Gandanegara Purwakarta, Minggu (11/12).
Warga yang datang untuk meminta Dedi menyampaikan ceramah bukan saja warga Purwakarta, melainkan dari berbagai daerah terutama di Jawa Barat, seperti Sukabumi, Tasik, Karawang serta daerah lain di Priangan.
"Ada yang datang langsung, ada juga yang menghubungi melalui telepon dan ada juga yang melalui SMS center saya," ungkapnya.
Dari sekian banyak warga yang meminta ceramah adalah Eden Nugraha, warga Tamelang, Kecamatan Purwasari, Karawang, yang sengaja meminta Dedi untuk berceramah dan menyampaikan tausiah dalam rangka Maulid Nabi Muhamad SAW yang digelar di daerahnya.
"Saya sengaja datang dan meminta kang Dedi hadir di acara kami nanti untuk menyampaikan ceramah. Dia bukan ustaz tapi saya dan warga lain memiliki keyakinan bahwa kang Dedi sesungguhnya bisa menyampaikan pesan-pesan moral yang penuh makna. Karena bukan bicara seseorang hebat dalam menyampaikan dalil ya, bagi kami kang Dedi bisa menterjemahkannya," tutur Eden saat berusaha menemui Dedi ke Rumah Dinasnya di Purwakarta.
Eden juga sekuat tenaga agar bisa menghadirkan Dedi, berapa pun tarifnya. "Yang penting beliau bisa hadir dan kami siap kalau sampai harus membayar dengan tarif berapa pun," ujar Eden.
Berbeda dengan Eden. Warga lainnya Eka, asal Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi. Dia menyebutkan meski Dedi bukan seorang ustaz, tetapi dengan cara Dedi menyampaikan ceramah dinilai lebih bisa masuk dan mengilhami langkah hidup menuju kebaikan.
"Kami melihat apa yang dilakukan kang Dedi tidak dibuat-buat tetapi semua sejalan dengan kehidupan. Kami merasa bahwa ceramah yang disampaikan kang Dedi jauh lebih mengena dan masuk ke dalam hati sanubari," ujar Eka.
Melihat fenomena banyaknya masyarakat yang meminta agar dia hadir dan memberi ceramah Dedi menyatakan kesiapannya. Selain itu, dia menolak jika siapa pun yang mengundangnya harus menggunakan tarif atau bayaran.
"Insya Allah saya berusaha untuk hadir, saya ikhlas melakukannya dengan harapan bisa bermanfaat, tetapi jangan berbicara biaya, kalau pun ada yang memberikan saya uang pasti saya kembalikan. Sekali lagi saya pastikan jika saya bukan seorang ustaz, saya hanya sebagai Dedi Mulyadi," tegasnya seraya menebar senyum. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dedi memilih mengenakan setelan jas berwarna putih, dan dasi hitam.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Pembina Gerindra, Dedi Mulyadi (Demul) mengelar Safari Cinta di Kampung Tapos, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaBerhasil membangun kinerja yang sangat baik, sederet bupati ini pun sukses menjadi idola warga.
Baca SelengkapnyaMomen Dedi Mulyadi berikan uang Rp500 ribu pada penjual minyak urut asal Bima yang memiliki suara merdu.
Baca SelengkapnyaHadiri Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Dedi Mulyadi: Saya Temani Ayahnya
Baca SelengkapnyaJika biasanya Dedi selalu menggunakan ikat kepala berwarna putih, saat itu Dedi memilih bergaya rambut ala salah satu tokoh pewayangan.
Baca SelengkapnyaDedi sesumbar, menjelang Pilgub atau Pilkada serentak tahun 2024, cukup banyak tokoh, komunitas dan kelompok masyarakat yang memberikan dukungan untuknya.
Baca SelengkapnyaMeski lahir dari kalangan keluarga sederhana kini ia jadi sosok sukses yang terpandang di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBertemu dengan para petugas berpakaian tradisional khas tentara kerajaan, Dedi mengaku kaget.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan masa pendaftaran dibuka pada Selasa hingga Kamis di pekan ini.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi baru saja mengunggah momen mesra antara anaknya dan perempuan yang disebut sebagai ibu baru.
Baca Selengkapnya