Cerita-cerita apes orang belanja online, barang tak sesuai pesanan
Merdeka.com - Transaksi jual beli online saat ini semakin digemari masyarakat Indonesia. Sifatnya yang praktis, karena pembeli maupun penjual tidak harus bertemu untuk menawarkan barangnya secara langsung, cukup memajang foto, membuat cara belanja ini menjadi pilihan utama.
Semakin seringnya orang berbelanja secara online, membuat situs belanja bertambah tiap tahunnya. Barang yang dijual pun beragam, mulai dari perlengkapan rumah tangga seperti alat perkakas hingga peralatan elektronik terbaru seperti smartphone.
Meski terbilang mudah, belanja online bukannya tidak memiliki risiko tinggi. Disarankan, setiap transaksi dilakukan secara cash on delivery (COD) atau, barang dibayar jika pembeli dan penjual bertemu secara langsung. Belakangan marak penipuan yang menggunakan modus menjual barang di situs belanja online.
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
Tidak hanya masyarakat umum, bahkan orang setingkat menteri pun pernah tertipu saat belanja secara online. Berikut cerita-cerita apes orang yang belanja online malah dapat barang yang tidak sesuai dengan pesanan.
Beli iPhone 6, dikirim lipstik mainan
Fredy Leoagni Nantama (26 tahun) warga Jalan Candimas 1 Kalipancur, Semarang, Jawa Tengah, mengadu ke polisi setelah menjadi korban penipuan ketika membeli telepon seluler iPhone 6 melalui situs Internet. Ponsel idaman tak kunjung datang tetapi dia malah dikirim lipstik mainan.Dalam laporannya di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polrestabes Semarang, Sabtu (14/2), Fredy melaporkan seseorang bernama Sisilia atas dugaan penipuan. Dia mengaku uang Rp 4,2 juta sudah dikirim buat membayar iPhone 6 amblas.Setelah mencari tahu tentang spesifikasi ponsel pintar itu, Fredy langsung sepakat untuk membeli barang itu dari Sisilia. Dia pun langsung sepakat mengirim uang lewat sebesar harga ditawarkan ke nomor rekening telah diberikan.Setelah beberapa waktu, akhirnya Fredy menerima kiriman yang sudah dinantikan. Tetapi dia terkejut ketika membuka kotak pesanan karena malah berisi dua buah lipstik mainan.
Niat beli kamera seharga Rp 1,5 juta, rugi belasan juta
Nasib buruk menimpa M Fauzan Haris (21), mahasiswa asal Brebes yang kos di Kawasan Timoho, Kawasan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebab dia menjadi korban penipuan usai belanja sebuah kamera dan ternyata usai mentransfer kepada pengiklan kamera di situs belanja online KasKus, kamera yang diharapkan tak kunjung tiba.Akibat kasus penipuan yang menimpa dirinya, Fauzan mengalami kerugian sebesar Rp 16 juta. Padahal, harga kamera jauh lebih murah dari tarif yang diiklankan oleh pelaku di situs KasKus hanya seharga Rp 1,5 juta saja.Dari informasi yang dihimpun merdeka.com di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolrestabes Semarang Jumat (16/1), mengungkapkan peristiwa berawal saat korban Fauzan tertarik kamera Canon E0S 7D lewat online iklan di KasKus.Korban yang awalnya mentransfer uang sebesar Rp 1,5 juta, sadar kalau cuma digerogoti oleh penipu yang berlagak menawarkan barang lewat online situs KasKus. Dengan dilaporkannya kasus ini kepada pihak berwajib, Fauzan berharap agar keberadaan pelaku segera terlacak dan langsung dibekuk.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo ditipu saat beli sepeda
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo sedang apes. Dia tertipu penjual bodong di situs OLX.co.id. Saat itu Roy hendak membeli sebuah sepeda fixie seharga satu juta rupiah. Namun setelah membayar, sepeda idaman sang menteri tak kunjung datang. Roy baru sadar sudah tertipu.Polres Indramayu bergerak cepat. Dalam waktu singkat pelaku yang bernama Absori alias Glembo bin Abdul Khanan di ditangkap di rumahnya di Desa Sumur Adem Timur, Blok Janaka, Kecamatan Sukra, Indramayu.Roy pun gembira mendengar kabar ini. Dia langsung berkicau di twitternya. Menurut Roy pelaku bisa ditangkap karena polisi menggunakan sistem IT.
Pesan iPhone 6+, dikirim sabun batangan
Keinginan Danis, pemilik akun Twitter @danisdarusman untuk mempunyai iPhone 6+ kandas saat produk Apple yang dipesannya di situs belanja Lazada berubah menjadi sabun batangan. Kekecewaan tersebut kemudian dituliskannya di Twitter."Beli iphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo," tulis Danis, Senin (29/6).Dalam cuitannya, Danis juga mengunggah foto sabun batangan yang diterimanya. Tidak cuma foto, ia juga mengunggah video ketika akan membuka paket yang diterima di akun Path pribadinya.Mendapat keluhan tersebut, Tania Amalia yang mengaku sebagai perwakilan Lazada melalui akun Twitter @amaliatanya, mengontak Danis di Twitter. Dia kemudian meminta kontak Danis untuk bisa dihubungi.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia
Baca SelengkapnyaModus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaBukannya menjadi korban penipuan, wanita ini malah dibantu oleh seorang penipu setelah ia mengungkapkan kekesalannya.
Baca SelengkapnyaBlibli mengajak masyarakat lebih waspada dengan mengenali saluran informasi dan kanal komunikasi resmi Blibli.
Baca SelengkapnyaAdu mulut penumpang dan driver ojol karena minta dibayar lebih dari kesepakatan ini viral bikin kesal.
Baca SelengkapnyaKorban melapor ke SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/1810/III/2024/SPKT/Polda Metro Jaya pada 31 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatan tak sengaja, Ia harus ganti rugi produk seharga jutaan rupiah yang pecah tersebut.
Baca SelengkapnyaNiat ingin membeli sepatu untuk liburan, wanita ini justru dibuat heran. Pasalnya, sepatu yang datang malah seperti ini.
Baca SelengkapnyaPara calo ini menjual e-materai dengan harga yang sangat tinggi, mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 per pcs.
Baca SelengkapnyaKetika pembeli hendak memastikan produk yang akan dibelinya melalui video
Baca SelengkapnyaBerikut cerita WNI yang tiba-tiba diminta ke ruang CCTV supermarket di Jepang karena hal tak terduga.
Baca SelengkapnyaCOD adalah fitur di platform e-commerce yang memungkinkan konsumen dapat membayar pesanannya setelah barang yang ia pesan sampai di tujuan.
Baca Selengkapnya