Cerita cucu Gus Dur, masih kecil sudah 'nyeleneh'

Merdeka.com - Sikap nyeleneh seringkali ditampilkan mantan presiden Republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Salah satunya ketika menyambut masa pendukungnya di depan Istana Merdeka dengan hanya memakai celana pendek dan kaos oblong.

Kala itu, Gus Dur memberikan arahan terhadap massanya untuk tidak melakukan tindakan anarkis terkait pencopotan statusnya sebagai seorang presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sikap tersebut ternyata menurun kepada cucunya, Parikesit Nuril Azmi dan adiknya, Adjani yang merupakan putra Alissa Qotrunnada Munawaroh, putri pertama Gus Dur saat mendatangi Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) pada Agustus 2015 lalu. Ketika turun dari mobil, Azmi yang masih duduk di kelas VIII menggunakan celana pendek dan kaos oblong.

Dalam acara tersebut istri Gus Dur, Shinta Nuriyah didampingi putri bungsunya, Inayah Wulandari, Yeni Nurwahid dan kedua cucu Gus Dur membuka pameran foto Gus Dur di Taman Bacaan MEP, Jalan KH Agus Salim Nomor 9 Jombang Jawa Timur.

Beda gaya dengan tantenya Inayah, yang menyalami sopan penyair Celurit Emas, KH Zawawi Imran saat saling bertemu, Azmi justru menyapa kiai penyair asal Madura tersebut dengan pelukan seperti gaya anak muda.

Saat berlangsung acara resmi, Azmi diminta untuk duduk bersebelahan dengan neneknya namun Azmi merasa malu dengan apa yang dikenakannya. Dengan menarik bagian atas kausnya hingga ke kepala ia berulang kali mengatakan malu dengan apa yang dikenakannya hari itu.

Sebelumnya, Azmi telah digoda oleh Inayah ketika akan menggunakan sarung untuk datang ke acara tersebut. Tantenya tersebut meminta Azmi untuk memimpin doa dalam acara tersebut. Karena taut, Azmi kemudian mengganti sarungnya dengan celana pendek.

Tingkah adiknya, Adjani juga menarik perhatian publik lantaran dirinya tertidur di kursi panjang yang berada di depan tempat acara saat neneknya sedang menyampaikan pidato pembukaan. (mdk/war)