Cerita Damkar evakuasi pengunjung Festival Palu Nomoni dari tsunami
Merdeka.com - Tsunami menyapu habis sepanjang pinggiran Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018. Kala itu, festival tahunan Palu Nomoni digelar di sana dan menarik banyak pengunjung datang.
Banyak panggung didirikan di sepanjang pantai dengan jarak masing-masing sekitar 200 meter. Anak-anak riang gembira menyaksikan kesenian budaya yang dipentaskan.
Pemerintah Kota Palu menyiagakan tim gabungan sebagai satgas pengamanan festival Palu Nomoni. Salah satunya petugas pemadam kebakaran (Damkar), Rizki.
-
Kapan tsunami menghantam Papua Nugini? Tsunami dahsyat menghantam wilayah ini sekitar 6.000 tahun lalu.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Dimana pawai Tatung terbesar ada? Pawai ini merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Dayak, yang membuat Singkawang menjadi miniatur Indonesia.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Apa yang dirayakan di Taliabu? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Dimana Festival Sriwijaya tahun ini? Pada gelaran Festival Sriwijaya tahun ini, akan berlangsung di Plaza Benteng Kuto Besak Palembang yang menjadi salah satu tempat cagar budaya Indonesia.
Rizki bersama 10 rekannya disebar di sepanjang Pantai Talise. Lalu lintas semakin padat dan rapatnya kendaraan bahkan menyulitkan gerak pengunjung lalu lalang menikmati festival.
Mendadak gempa keras terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Warga Palu yang sudah terbiasa merasakan goncangan tanah mengabaikan pertanda itu.
"Air belum terlihat langsung naik. Masih biasa-biasa saja. Warga juga masih asyik saja," tutur Rizki saat berbincang, Senin (15/10).
Hampir masuk waktu maghrib, terlihat debit air mendadak naik dengan cepat melewati garis pantai. Pertanda itu membuat Rizki meminta masyarakat segera sadar dengan perubahan alam dan mengimbau menjauhi laut.
"Air sudah tinggi, tetapi mereka masih diam saja bertahan di tempat festival," keluh dia.
Benar saja, gempa dengan guncangan 7,4 skala richter terjadi. Sirine peringatan tsunami di Pangkalan TNI AL pun menyala. Dari sejumlah alat pendeteksi tsunami di Kota Palu, itu satu-satunya yang berfungsi.
"Lari semua. Tsunami, bu lari," ulang Rizki sambil mengingat kembali peristiwa mengerikan itu.
Beberapa warga pun berlari sambil mengucapkan rasa sesalnya tidak mendengarkan peringatan Rizki saat air naik sedari awal. Mereka bergegas menuju bukit tertinggi.
Di atas bukit, Rizki kalut dengan perasaannya karena ingat anggota keluarganya. Tanpa pikir panjang, dia berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju kediamannya.
"Kuasa Tuhan mereka semua selamat," kata dia.
Hingga kini Rizki masih terus berjibaku membantu pencarian korban jiwa akibat bencana gempa dan tsunami di Kota Palu. Meski Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan telah masuk pada fokus penyaluran logistik dan penanganan trauma, dia siaga menerima laporan warga.
"Di pantai itu mobil rapat di jalanan. Warga yang lari dari tsunami kesulitan terhalang mobil-mobil. Seperti terjebak jadinya," tutup Rizki.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak acara penurunan Padaw Tujuh Dulung dalam Festival Iraw Tengkayu Ke-XIII di Kota Tarakan, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaTim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaPuncak festival Iraw Tengkayu XII Tarakan di kawasan wisata Ratu Intan Pantai Amal berlangsung semarak, Minggu, (8/10) sore.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang objek wisata air terjun Tumpak Sewu pada Rabu (30/1).
Baca SelengkapnyaWarga yang hadir merasa puas dengan kehadiran event pertandingan Aquabike Jetski World Championship.
Baca SelengkapnyaSebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir bandang di dalam Puskesmas Palabuhanratu Sukabumi
Baca SelengkapnyaProses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.
Baca Selengkapnya