Cerita di balik patung akar setengah manusia yang kini dibongkar
Merdeka.com - Baru-baru ini masyarakat Yogyakarta sedang gencar memperbincangkan patung manusia akar raksasa. Patung itu menjadi ramai diperdebatkan karena patung itu telah dibongkar dari tempat asalnya selama lebih kurang dalam tiga tahun ini. Ironisnya patung itu dianggap sebagai pornografi dan diprotes keras oleh sekelompok organisasi masyarakat (ormas).
Menurut informasi yang dihimpun merdeka.com, patung setinggi enam meter tersebut diberi nama Tropic Effect. Dengan warna cokelat kemerahan, patung itu hanya berbentuk setengah manusia saja, dari kaki hingga pinggang. Akar-akar menjulur di pinggang patung setengah manusia tersebut. Bahkan jika dilihat dari kejauhan sekilas tampak seperti batang pohon raksasa yang sudah tak mempunyai dedaunan.
Patung Tropic Effect itu diciptakan oleh Anna Suzanne dan beberapa teman seniman lainnya yakni Agung Sukindra, Basuki Prahoro, Felix S Wanto, Ghouse Modhin, Herry Maizul, I Wayan Cahya, Michael Maxon dan Nawa Yanuardi. Kesembilan orang ini tergabung di dalam satu komunitas seni bernama Khatulistiwa Art Team.
-
Kapan patung ini dibuat? Pemeriksaan awal menyatakan patung marmer ini merupakan karya seni kuno Era Augustan (tahun 63 SM sampai 14 M).
-
Kapan patung itu dibuat? Arkeolog menemukan patung laki-laki dan perempuan yang diperkirakan berasal dari tahun 5.700 SM.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Kapan patung itu ditemukan? Tidak jelas juga berapa lama ia tersembunyi di bawah tanah sebelum ditemukan pada akhir April 2023 ketika tempat parkir baru hampir selesai dibangun.
-
Di mana patung ditemukan? Tim arkeolog dari Universitas Batman melakukan penggalian di situs bersejarah Kelenderis, terletak di Aydıncık, Provinsi Mersin, Turki.
-
Dimana patung ini ditemukan? Patung ini bagian dari koleksi yang dibawa ke Kanada oleh seorang imigran Yunani dari Prancis, Vincent Diniacopoulos. Istrinya, Olga, menyumbangkan koleksi dan arsip artefak ini ke Universitas Concordia Montreal pada 1999 silam.
Asal-usul penciptaan patung itu berawal dari acara seni tahunan terbesar di Yogyakarta, yaitu Bienalle Jogja. Kemudian setelah dipamerkan dalam acara tersebut, para seniman-seniman itu sepakat untuk meletakkan patung raksasa tersebut di daerah Titik Nol, Malioboro pada akhir November 2011 yang lalu.
Menurut para seniman-seniman itu, patung Tropic Effect itu mempunyai makna yang kuat tentang kecintaan masyarakat pada lingkungan. Seperti yang diisyaratkan dalam patung tersebut, terlihat jelas visualisasi akar-akar meranggas yang dianggap sebagai refleksi keserakahan manusia terhadap lingkungan sekitar, khususnya di Yogyakarta.
Belakangan ini justru patung akar setengah manusia itu menimbulkan polemik. Patung itu dikabarkan diminta dicopot oleh kelompok-kelompok tertentu. Kelompok itu terus menerus meneror pihak yang memberikan izin peletakan patung itu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Malioboro Syarif membantah adanya teror tersebut. Menurutnya, pembongkaran tersebut dilakukan karena waktu perjanjian pemasangan patung sudah selesai.
"Patung manusia akar itu izinnya sudah selesai, memang sempat diperpanjang tapi sekarang sudah selesai," kata Syarif saat ditemui di kantornya, Senin (10/02).
Sementara itu, salah satu pembuat patung tersebut, Herry Maizul mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tak mengetahui tentang adanya masalah ancaman teror itu. Menurutnya, pihak UPT Malioboro hanya menghubunginya untuk meminta izin pencopotan patung tersebut karena dinilai sudah berdiri terlalu lama.
"Saya tidak tahu ada isu teror, yang pasti pihak UPT menyampaikan akan membongkar patung itu, ya memang sudah dari tahun 2011 patung itu dipasang, jadi sudah lama. Kenapa kalau teror baru ada sekarang, dari dulu tidak ada isu seperti itu," ujarnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
Baca SelengkapnyaPeran Dewa Jagung sangat penting bagi bangsa Maya. Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Baca SelengkapnyaBatu ini muncul dari letusan Gunung Merapi tahun 2010.
Baca SelengkapnyaPatung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
Baca SelengkapnyaMisteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Baca SelengkapnyaSosok wanita maupun usia patung batu itu belum diketahui.
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca SelengkapnyaPatung ini dinamakan "Kelaparan Saqqara", diperkirakan berusia ribuan tahun.
Baca SelengkapnyaSamcheok Haesindang Park atau Haesindang Park punya puluhan patung kejantanan pria. Ini sejarahnya.
Baca SelengkapnyaArtefak kuno ini muncul setelah gempa dahsyat mengguncang Mexico City, Meksiko, pada September 2022.
Baca SelengkapnyaTemuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah Anatolia.
Baca Selengkapnya