Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita di balik rumah putih yang kokoh diterjang longsor dahsyat

Cerita di balik rumah putih yang kokoh diterjang longsor dahsyat bencana longsor banjarnegara. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Sejak kali pertama longsor Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah, ramai kabar rumah putih yang selamat dari terjangan longsor dari Bukit Telaga Lele. Di antara puluhan rumah yang tertimbun longsoran Bukit Telogo Lele, sebuah rumah bercat dan kebun yang berada tepat di samping lokasi longsoran tidak tersentuh sama sekali.

Berbagai spekulasi pun berkembang hingga ada yang mengatakan rumah putih yang masih kokoh tegak berdiri tersebut adalah milik seorang ustaz. Rumah bercat putih dan kebun jagung yang berjarak tidak jauh dari Bukit Telogo Lele masih berdiri tanpa ada kerusakan berarti. Sementara daerah di kelilingnya telah luluh lantak ditenggelamkan oleh longsoran tanah.

Banyak cerita soal rumah bercat putih yang selamat itu. Meski demikian sebagian besar penghuni rumah itu ternyata ikut tewas terkubur longsoran. Lalu benarkan rumah itu milik seorang ustaz? Lalu siapa saja penghuni rumah putih itu yang selamat dari bencana dahsyat itu? Berikut kisahnya:

Pemilik rumah bukan ustaz, warga biasa

Rumah bercat putih yang selamat dari hantaman gelombang longsor disebut-sebut seorang ustaz di daerah itu. Namun ternyata kabar itu tidak benar. Rumah tersebut milik Bapak Mukheri."Itu bukan rumah ustaz mas, itu rumah Pak Mukheri yang tinggal bersama istri serta anak menantu dan cucunya," ujar seorang tetangganya yang tinggal tak jauh dari rumah putih tersebut, Wali Setiawan (36) saat ditemui di posko pengungsian dusun Alian Desa Ambal.Saat dikonfirmasi tentang keberadaan ustaz yang disangka tinggal di rumah putih tersebut, Ruwiyah mengemukakan, justru rumah sang ustaz berada di bawah rumah tersebut. "Yang saya tahu kondisi rumahnya rusak berat dan kami tidak tahu keberadaannya," ucapnya.Selain Wali, Ruwiyah (35) yang bertetanggaan dengan rumah bercat putih itu mengemukakan, keseharian tetangganya bekerja di Pasar Karangkobar. "Kalau tidak salah, sehari-harinya berdagang di pasar. Kami mengenal Chotimah adalah orang yang baik," ucapnya.

Menantu dan cucu pemilik rumah putih selamat

Rumah bercat putih dan sepetak kebunnya selamat dari hantaman longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah. Namun sang pemilik rumah, Pak Mukheri, istri, anak dan cucunya turut menjadi korban tewas tertimbun longsoran.Meski demikian ada dua orang penghuni rumah putih yang selamat. Dua orang itu adalah Chotimah sang menantu Pak Mukheri dan Wawan Wahyuni, cucu Pak Mukheri yang lain.Chotimah dan Wawan kini berada di Puskesmas. Meski selamat keduanya harus menjalani perawatan karena kondisi yang mengenaskan saat terjadi bencana.

Hamil 9 bulan, menantu pemilik rumah putih selamat dari longsor

Chotimah (25) sendiri saat kejadian sedang menjemur pakaian saat kejadian. Da mengaku melihat longsor yang menimbun puluhan rumah di Dusun Jemblung pada hari Jumat (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB itu. Ketika itu dirinya tengah berada di luar rumah. Melihat adanya longsoran, dia kemudian menarik Wawan dan lari keluar rumah. "Longsor dari atas bukit, turun seperti ombak. Saya langsung lari ke dalam rumah dan menarik Wawan dan lari keluar rumah," jelasnya.Namun longsoran bergerak lebih cepat, hingga dia dan keponakannya terseret material longsor hingga puluhan meter dengan kondisi badan yang tertimbun longsor sampai leher. Beruntung, dia dan Wawan selamat. Kondisi ini berbalik dengan yang dialami suami dan anaknya. "Saya lihat suami dan mertua saya tergulung material longsoran, tapi saya tidak melihat Dafa (anaknya)," katanya di Puskesmas Karangkobar.Kini Chotimah sedang dirawat di Posko pengungsian Desa Karangkobar, ia harus beristirahat cukup guna memulihkan tenaga untuk menjalani proses kelahiran, karena saat ini Chotimah sedang hamil sembilan bulan. Sementara itu, Sanis (70) nenek Chotimah berencana akan mengajak, cucunya, Chotimah tinggal di Dusun Tekik yang berada di Desa Sampang.

Wawan, cucu pemilik rumah putih tertimbun longsor 9 jam

Selain Chotimah, Wawan Wahyuni ikut selamat dari dahsyatnya bencana longsor tertimpa bukit lele. Wawan tak lain adalah cucu Pak Mukheri, si pemilik rumah bercat putih. Meski demikian, Wawan juga mengalami nasib tragis.Saat longsor terjadi, Wawan tertimbun dan mencoba bertahan selama 9 jam dalam lautan lumpur yang perlahan menutupi dirinya. "Saya sempat melihat ke arah bukit, ada semacam asap yang keluar, kemudian api," kata Wawan.Saat itu, Wawan mengaku lumpur nyaris membekap seluruh tubuhnya, kecuali di bagian leher. Karena tanah yang menimbun masih lembek, Wawan berusaha mengeluarkan kedua tangannya yang sempat ikut tertimbun. Namun setelah bertahan selama 9 jam, Wawan akhirnya selamat.

Ini penjelasan mengapa rumah putih selamat dari longsor

Fenomena rumah putih yang masih tegak berdiri di antara bekas longsoran di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah, ternyata mempunyai penjelasan ilmiah tersendiri dari para geolog.Dalam beberapa penjelasan disebutkan lokasi rumah putih milik Mukheri itu masih kokoh berdiri karena aliran longsor yang berbelok ke arah kanan dan kiri di lokasi tersebut. Geolog dari Universitas Jenderal Soedirman, Indra Permanajati menganalisa struktur tanah yang berada di sekitar rumah Chotimah memiliki lapisan bebatuan berbeda dengan sekelilingnya."Batuan yang berada di lapisan tanah di bawah rumah putih tersebut, secara regional berjenis batu 'lempung Tuffan' yang memiliki karakteristik lebih kuat, dibanding bebatuan yang ikut longsor karena batuan yang dilingkupi pasir. Batu yang dilingkupi pasir itu, jika mengalami pemburukan sifat akan lapuk dan menyebabkan longsor," paparnya, Jumat (19/12).Selain jenis batuan yang berbeda, struktur bukit yang berada di wilayah tersebut berbentuk tekuk lereng, yakni berbentuk bukit kecil yang kemudian mendatar sedikit dan bergelombang.Kondisi ini, menurutnya, yang menyebabkan rumah putih tersebut selamat dari terjangan longsor di Dusun Jemblung, yang jenis luncurannya mengarah ke bidang terbuka dengan komposisi unsurnya dari tanah dan batu."Pada lokasi longsoran teramati longsoran seperti terbelah dua. Prediksinya, ada material yang resisten di tengah bagian bawah bukit itu (tekuk lereng), sehingga longsoran terbelah ke kanan dan ke kiri, " papar Indra.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rumah Tertimpa Longsor, Pasangan Suami Istri di Bali Meninggal Dunia
Rumah Tertimpa Longsor, Pasangan Suami Istri di Bali Meninggal Dunia

Korban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa

Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Mati di Lereng Gunung Merapi, Lenyap Akibat Letusan Tahun 2010
Mengunjungi Kampung Mati di Lereng Gunung Merapi, Lenyap Akibat Letusan Tahun 2010

Pada tahun 2010, kampung itu terkena lahar panas letusan Gunung Merapi. Kini yang tersisa hanyalah rumah-rumah tak berpenghuni

Baca Selengkapnya
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri
Dulunya Terdapat 35 Kepala Keluarga, Ini Kisah Kampung Mati Wonogiri

Warga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.

Baca Selengkapnya
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut

Disaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang
Tiga Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Lumajang

Korban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).

Baca Selengkapnya
Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun
Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun

Peristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.

Baca Selengkapnya
FOTO: Parahnya Bencana Longsor di Pegunungan India, 16 Tewas dan Ratusan Orang Tertimbun
FOTO: Parahnya Bencana Longsor di Pegunungan India, 16 Tewas dan Ratusan Orang Tertimbun

Terjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Tragis, Ustaz dan Istrinya Tewas Saat Rumahnya Tertimbun Guguran Tebing Setinggi 8 Meter
Tragis, Ustaz dan Istrinya Tewas Saat Rumahnya Tertimbun Guguran Tebing Setinggi 8 Meter

Saat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.

Baca Selengkapnya
Akhir Tragis Perempuan Berusia 102 Tahun, Meninggal Tertimpa Tembok
Akhir Tragis Perempuan Berusia 102 Tahun, Meninggal Tertimpa Tembok

Sebelum kejadian, wilayah Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Karangasem Bali, Seorang Santriwati Meninggal
Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Karangasem Bali, Seorang Santriwati Meninggal

Tanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya
14 Jenazah Keluar dari Kubur karena Terbawa Longsor, Ada yang Masih Utuh
14 Jenazah Keluar dari Kubur karena Terbawa Longsor, Ada yang Masih Utuh

Sebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.

Baca Selengkapnya